Komunikasi Pemasaran dan Ekuitas Merek Keputusan Pembelian

commit to user 58

4. Komunikasi Pemasaran dan Ekuitas Merek

Komunikasi Pemasaran memainkan peranan penting dalam membangun ekuitas merek. Komunikasi pemasaran yang terkait dengan saluran produk, harga dan distribusi diperlukan untuk membangun ekuitas merek. Tugas ini dilakukan melalui media komunikasi pemasaran dalam bentuk iklan. Komunikasi pemasaran sangat penting dalam membangun titik kesamaan, serta titik perbedaan dengan persaingan, membuat kesan dalam benak konsumen terkemuka untuk pengembangan dari ekuitas merek yang kuat berbasis konsumen dan juga untuk mengembangkan hubungan jangka panjang. Inti dari semua aktivitas komunikasi pemasaran pada akhirnya adalah kemampuan untuk meningkatkan ekuitas merek. Peningkatan ekuitas tentunya tergantung pada kesesuaian dari unsur-unsur pemasaran. Komuniksi pemasaran memainkan peran yang amat vital dalam menginformasikan merek-merek baru kepada pelanggan, keunggulan merek tersebut dan meningkatkan citra merek. Ekuitas merek baru dapat dikatakan meningkat apabila konsumen sudah familiar dengan merek tersebut dan memiliki asosiasi yang disukai favorable, kuat strong dan mungkin pula unik unique mengenai merek di dalam benak mereka. 35 35 Judhie Setiawan, A. Komunikasi Pemasaran terpadu. Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB. Hal 6 commit to user 59

5. Keputusan Pembelian

a. Pengambilan Keputusan Pembelian 1 Keterlibat Konsumen dan Pembuatan Keputusan Pembelian Sebelum konsumen melakukan keputusan pembelian terhadap suatu produk atau jasa, terlebih dahulu harus dipahami sifat-sifat keterlibatan konsumen terhadap produk berarti pemasar berusaha mengidentifikasi hal-hal yang menyebabkan sesorang merasa harus terlibat atau tidak dalam pembelian suatu produk. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa ada konsumen yang mempunyai keterlibatan rendah low involvement atau keterlibatan tinggi high involvement atas pembelian suatu produk. Assael dalam buku Sutisna 36 mengidentifikasi kapan komsumen mempunyai keterlibatan tinggi terhadap suatu produk sebagai berikut : a Apakah produk itu penting bagi konsumen. Dalam hal ini apakah produk itu menjadi citra diri bagi konsumen. b Apakah produk itu secara terus-menerus menarik bagi konsumen. 36 Sutisna. Ibid. Hal. 12 commit to user 60 c Apakah produk membawamenimbulkan resiko. Produk- produk yang mempunyai resiko tinggi baik resiko keuangan maupun resiko sosial. d Mempunyai daya tarik emosional. e Apakah produk-produk itu bisa diidentifikasikan pada norma-norma kelompok. 2 Proses keputusan Pembelian Ada lima tahap atau proses yang harus dilalui oleh seorang calon konsumen atau pembeli sebelum melakukan tindakan berupa pembelian suatu produk. Lima tahap tersebut yaitu : a Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan need recognitin, pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang seperti rasa lapar, haus, seks, timbul pada tingkat yang cukup tinggi sehingga menjadi dorongan. Kebutuhan juga bisa dipicu oleh rangsangan eksternal. Pada tahap ini, pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang timbul, apa yang commit to user 61 menyebabkannya, dan bagaimana masalah itu bisa mengarahkan konsumen pada produk tertentu ini. b Pencarian informasi Yaitu tindakan seseorang yang terdorong akan kebutuhannya akan mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumen itu kuat dan produk yang memuaskan ada di dekat konsumen itu, maka konsumen mungkin akan membelinya kemudian. Jika tidak, konsumen bisa menyimpan kebutuhan itu. Dalam tahap pencarian informasi dikenal dua tingkat yang berbeda yaitu : perhatian yang meningkat, yang ditandai dengan pencarian informasi yang sedang–sedang saja, dan pencarian informasi secara aktif akan dilakukan dengan mencari informasi ke segala sumber. c Evaluasi Alternatif Evaluasi alternatif adalah tahap dimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada pilihan merek. Tahap proses keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam sekelompok pilihan. Namun, banyak konsumen yang tidak menggunakan proses evaluasi yang commit to user 62 sederhana dan tunggal dalam semua situasi pembelian. Sebagai gantinya, beberapar proses evaluasi dilaksanakan. d Keputusan Pembelian Dalam tahap evaluasi, konsumen menentukan peringkat merek dan membentuk niat pembelian. Pada umumnya, keputusan pembelian purchase decision konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. e Perilaku Pasca Pembelian Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan terlibat dalam perilaku pascapembelian postpurchase behavior yang harus diperhatikan pemasar. Tahap ini merupakan tahap proses keputusan pembelian di mana konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian, berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan mereka 37 . Gambar IV. Proses keputusan Pembelian Sumber : Kotler Gary Amstrong, 2008: 179 37 Philip Kotler Gary Amstrong. Ibid. Hal. 179-184 commit to user 63

6. Hubungan antara Ekuitas Merek dengan Keputusan Pembelian