4. Mendukung informasi mengenai aspek sosial ekonomi dan politik dalam pemanfaatan tumbuhan obat sehingga dapat menambah wawasan dalam pengembangan Rencana
Penelitian Integratif RPI Hasil Hutan Bukan Kayu HHBK 5. Mendukung salah satu tugas pokok dan fungsi tupoksi institusi dalam kegiatan
penelitian Hasil Hutan Bukan Kayu HHBK Badan Litbang Kehutanan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Ekologi Politik
1.1. Pengertian
Pengertian ekologi politik memiliki kedekatan dengan pengertian politik ekologi. Menurut Blaikie dan Brookfield 1987, dikutip oleh Bryant dan
Bailey 1997 ekologi politik merupakan kombinasi antara berbagai aspek yang berhubungan dengan ekologi dan ekonomi politik di mana kepentingan
politik dan tindakan yang dilakukan oleh berbagai aktor yang terlibat telah menimbulkan konflik yang berhubungan dengan aspek politis dan ekologis.
Oleh sebab itu, pendekatan ini berorientasi pada aktor yang menyebabkan terjadinya perubahan. Menurut Forsyth 2004, politik ekologi sendiri
merupakan ilmu yang mempelajari tentang kebijakan lingkungan, sehingga dalam politik ekologi faktor lingkungan ekologis yang mendorong terjadinya
perubahan. Dalam pendekatan ini ada upaya untuk mendekatkan konsep ekologi politik dan politik ekologi sebagai ilmu politik lingkungan Forsyth
2004. Dalam beberapa hal, istilah ekologi politik dan politik ekologi di Indonesia tidak dibedakan sama sekali, tetapi pengertiannya sama dengan
ekologi politik yang disampaikan oleh Bryant dan Bailey 1997 di mana aktor merupakan pihak yang terlibat dalam kajian Hidayat et al. 2011.
Forsyth 2004 menyebutkan bahwa terdapat beberapa perbedaan dalam memberi makna terhadap ekologi dalam ekologi politik, yaitu:
1. Upaya untuk menjelaskan masalah-masalah lingkungan sebagai sebuah interaksi fenomena dari proses biofisik, kebutuhan manusia dan sistem
politik yang lebih luas. 2. Politik ekologi merupakan kegiatan politik praktis dari Deep Green
Environtalisme atau gerakan politik hijau dan kritiknya atas modernitas
dan kapitalisme. Wujudnya berupa gerakan sosial ecology movement. 3. Ekologi digunakan sebagai metafora hubungan antar relasi politik.
4. Penggunaan analisis
marxis untuk
memperdebatkan antara
materialisme, keadilan, dan sumber daya alam pada masyarakat
kapitalis, dengan maksud untuk mencapai keadilan distribusi terhadap hak dan sumberdaya.
5. Istilah umum pada politik masalah-masalah lingkungan tanpa pembahasan tertentu mengenai ekologi.
Penelitian tentang pemetaan para pihak dalam pemanfaatan tumbuhan obat sebagai bahan baku jamu ini lebih dekat pada pengertian tentang ekologi
politik karena aktor yang terlibat dalam pemanfaatan tumbuhan obat mempengaruhi terjadinya perubahan lingkungan baik yang terletak di sektor
hulu maupun hilir Bryant Bailey 1997. Oleh sebab itu, ekologi politik dan politik ekologi memiliki irisan dalam penelitian ini di mana pemanfaatan
sumber daya lingkungan tumbuhan obat berhubungan dengan manusia dan politik yang terlibat di dalamnya sehingga terjadi ketidakseimbangan
pemanfaatan Forsyth 2004.
2. Konsep Politik
Surbakti 2010 menyebutkan sekurangnya terdapat lima konsep atau paradigma politik, yaitu:
2.1. Pandangan klasik, politik dilihat sebagai suatu asosiasi warga negara
yang berfungsi membicarakan dan menyelenggarakan hal ihwal yang menyangkut kebaikan bersama seluruh anggota masyarakat. Tokoh
penganut pandangan klasik ini adalah Aristoteles. Tekanan yang diberikan pada pandangan klasik berpusat pada aspek filosofis dari
kebaikan bersama berupa “apa yang seharusnya” dicapai demi kebaikan bersama seluruh warga n
egara polis dan “dengan cara apa sebaiknya” tujuan-tujuan itu dicapai.
2.2. Kelembagaan, politik dilihat dalam kaitan dengan penyelenggaraan
negara sehingga negara dipandang sebagai sumber utama hak untuk menggunakan paksaan fisik yang sah. Oleh karena itu, politik
memiliki legitimasi untuk melakukan persaingan dalam membagi kekuasaan atau persaingan untuk mempengaruhi pembagian
kekuasaan antar negara maupun antar kelompok di dalam suatu negara. Sehingga dengan demikian, negara merupakan struktur
administrasi atau organisasi yang konkret dan negara memiliki