Instrumen Non-Tes Instrumen Penelitian

 Soal Pretes Postes Berdasarkan hasil analisis validitas, reabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda dari soal ujicoba, diperoleh 13 soal yang dapat digunakan sebagai soal pretes postes. Penjelasan selengkapnya terdapat pada lampiran 7. Ke-13 soal yang digunakan akan dibuat dalam kisi-kisi soal baru yang terdapat pada lampiran 11. Soal yang telah direvisi dan dijadikan sebagai soal pretes postes terdapat pada lampiran 12, sedangkan rubrik penilaian soal tersebut terdapat pada lampiran 13.

3.7.2 Instrumen Non-Tes

Instrumen non-tes yang digunakan dalam penlitian ini meliputi: silabus. rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, lembar kerja siswa LKS, kuisioner angket keterlaksanaan proses pembelajaran, dan lembar pengamatan aktivitas guru. Cara pemberian skor pada instrumen lembar observasi untuk kuisioner angket keterlaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut perlu diketahui bahwa semuanya pernyataan didalam kuisioner adalah pernyataan positif: − Skor 0 apabila peserta didik sangat tidak setuju dengan pernyataan; − Skor 1 apabila peserta didik tidak setuju dengan pernyataan; − Skor 2 apabila peserta didik kurang setuju dengan pernyataan; − Skor 3 apabila peserta didik setuju dengan pernyataan; − Skor 4 apabila peserta didik sangat setuju dengan pernyataan. Sedangkan, cara pemberian skor pada instrumen lembar observasi untuk menilai aktivitas guru pada pembelajaran didalam kelas eksperimen, dan kelas kontrol adalah sebagai berikut: − Skor 4: sangat baik jika disampaikan dengan sangat jelas, tepat, terarah dan runtun. − Skor 3: baik jika disampaikan dengan jelas, tepat, terarah dan runtun. − Skor 2: cukup jika disampaikan dengan cukup jelas, tepat, terarah dan runtun. − Skor 1: kurang jika disampaikan dengan kurang jelas, tepat, terarah dan runtun. − Skor 0: tidak terpenuhi.  Validitas Isi dan Validitas Konstruk Pengujian instrumen non-tes menggunakan validitas isi dan validitas konstruk. Menurut Sugiyono 2010: 353, validitas isi yaitu validitas yang dilakukan dengan membandingkan isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Validitas konstruk yaitu validitas yang disesuaikan dengan berlandaskan teori tertentu dan dikonsultasikan dengan ahli. Dalam hal ini, ahli yang dimaksud adalah dosen pembimbing I, dosen pembimbing II dan guru mitra.  Analisis Deskriptif Lembar Observasi Dari data hasil observasi yang diperoleh oleh peneliti, dapat dianalisis dengan menggunakan rumus: N = � � �ℎ � � x 100 3.7 Tabel 3.6. Kriteria Penilaian Data Observasi Nilai Kriteria 26 Jelek 26 ≤ N 50 cukup 51 ≤ N 75 baik 76 ≤ N 100 baik sekali

3.8 Analisis Data Akhir