Keterbatasan Penelitian Simpulan PENGARUH PENGGUNAAN PROGRAM SIMULASI PHET DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI LABORATORIUM TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

4.5 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian pada penerapan model pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan media simulasi PhET untuk meningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa kelas X pada materi listrik dinamis adalah sebagai berikut. 1 Tidak dapat menyediakan satu komputer laptop kepada setiap siswa untuk melaksanakan praktikum di media simulasi PhET. 2 Tidak dapat memberikan bimbingan kepada peserta didik berupa pengayaan latihan soal secara lebih lanjut untuk memperdalam penguasaan konsep. 3 Tidak dapat meneliti faktor-faktor diluar penelitian yang mempengaruhi peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada materi listrik dinamis dengan lebih detail. 4 Tidak dapat meneliti sikap ilmiah peserta didik saat melakukan percobaan dengan menggunakan media simulasi. BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh penggunaan media simulasi PhET dalam model pembelajaran inkuiri laboratorium terhadap peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa kelas X pada listrik dinamis, dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1 Peningkatan rata- rata penguasaan konsep siswa pada model pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET termasuk dalam kategori sedang, yaitu 55.5, hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil pretes sebesar 51.17, dan rata- rata hasil postes sebesar 78.25. Sedangkan peningkatan rata- rata penguasaan konsep siswa pada model pembelajaran inkuiri terbimbing termasuk dalam kategori sedang, yaitu 45.8, hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil pretes sebesar 51.58, dan rata-rata hasil postes sebesar 73.78. 2 Peningkatan rata- rata keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada model pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET termasuk dalam kategori sedang, yaitu 50.3, hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil pretes sebesar 48.03, dan rata-rata hasil postes sebesar 74.14. Sedangkan peningkatan rata- rata keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada model pembelajaran inkuiri terbimbing termasuk dalam kategori sedang, yaitu 40.2, hal ini dapat 83 dilihat dari rata-rata hasil pretes sebesar 47.94, dan rata-rata hasil postes sebesar 68.86. 3 Keterlaksanaan pembelajaran pada model inkuiri laboratorium berbantuan PhET termasuk dalam kategori sangat baik yaitu 85.67 ditinjau dari kuisioner keterlaksanaaan pembelajaran yang diisi oleh siswa.

5.2 Saran