Pelaksanaan Pembelajaran Hasil Penelitian

81 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Pelaksanaan Pembelajaran

Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan tiga kelas sampel, yaitu kelas VII E sebagai kelas eksperimen I, kelas VII D sebagai kelas eksperimen II, dan kelas VII F sebagai kelas kontrol. Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti menentukan materi dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Materi pokok yang dipilih adalah segiempat yaitu jajar genjang, persegi panjang, dan persegi. Pada penelitian ini kelas eksperimen I menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, kelas eksperimen II menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, dan kelas kontrol diterapkan dengan model pembelajaran ekspositori yang dilaksanakan oleh guru matematika di sekolah tersebut. Pembelajaran pada kedua kelas eksperimen menggunakan media pembelajaran yang sama yaitu media kartu soal dan alat peraga. Pelaksanaan pembelajaran untuk kelas eksperimen terdiri dari enam fase, yaitu menyajikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik, menyajikan permasalahan atau informasi melalui media kartu soal, mengorganisasi peserta didik dalam kelompok belajar, membimbing kerja kelompok, melakukan evaluasi dan yang terakhir memberikan penghargaan. Perbedaan kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II terletak pada aktivitas berkelompok. Pada kelas eksperimen I peserta didik dibagi dalam kelompok secara heterogen dengan anggotanya 4 orang dimana tiap-tiap anak mendapatkan soal yang berbeda sesuai dengan nomornya. Sedangkan pada kelas eksperimen II hanya terdiri 2 orang dalam satu kelompok yaitu teman sebangku dan diberikan soal yang sama untuk dikerjakan bersama pasangannya. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan metode tes dan metode observasi. Metode tes digunakan sebagai data penelitian untuk mengukur hasil kemampuan komunikasi matematik. Metode observasi sebagai data pendukung penelitian digunakan untuk memperoleh data pengelolaan pembelajaran oleh guru dan aktivitas peserta didik selama pembelajaran. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dan sekali tes hasil belajar kemampuan komunikasi matematik. Satu pertemuan terdiri 2 jam pelajaran atau 80 menit.

4.1.2 Analisis Data Awal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

Keefektifan Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Dan Pembelajaran Think Pairs Share (TPS) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik Pada Materi Pokok Segiempat.

0 0 702

Keefektifan Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Dan Pembelajaran Think Pairs Share (TPS) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik Pada Materi Pokok Segiempat. -

0 2 351

THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI SEL

0 0 89