81
dapat digambarkan pada diagram berikut:
Gambar 4.6 Diagram Perbandingan Nilai Rata-rata Pre Test dan Post Test
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan model NHT pada siswa kelas IV SD Negeri Terlangu 02 Brebes dapat disimpulkan telah memenuhi semua aspek
indikator keberhasilan. Selanjutnya pembahasan mengenai hasil penelitian dilakukan dengan memaparkan pemaknaan temuan penelitian dan implikasi hasil
penelitian.
4.2.1 Pemaknaan temuan penelitian
Peningkatan hasil belajar siswa yang terjadi setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran mulai dari pre test, siklus I, siklus II, hingga post test, menunjukkan
bahwa siswa telah mengalami proses belajar. Dari proses belajar tersebut akan menghasilkan perubahan perilaku sebagaimana Gagne 1984 dalam Siddiq,
Munawaroh, dan Sungkono 2008: 1-2 – 1-6 yang menyatakan bahwa “belajar adalah suatu proses di mana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat
82
pengalaman”. Pengalaman diperoleh dari hasil interaksi antara individu dengan lingkungan. Lingkungan yang dipelajari siswa berupa lingkungan yang ada di
sekitar kehidupan siswa seperti keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuhan, atau hal-hal lain yang dapat dijadikan sebagai bahan belajar. Tindakan belajar
tersebut tampak sebagai perilaku belajar yang dapat diamati oleh guru. Hasil belajar menunjukkan tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Melalui penilaian hasil belajar dapat dilihat perubahan tingkah laku
yang dapat diamati sesudah mengikuti kegiatan belajar dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan.
Saat pelaksanaan pembelajaran IPA materi sumber daya alam melalui model Numbered Heads Together, siswa sangat tertarik dan termotivasi dalam
belajar kelompok. Ketertarikan tersebut ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas dalam kelompok yang ditandai adanya keberanian dalam bertanya dan
mengemukakan pendapat selama proses pembelajaran. Kerja sama pada saat mengerjakan tugas kelompok pun sudah baik. Pada saat kerja kelompok tampak
adanya kekompakan dan kerja sama dimana siswa yang pandai mau membantu siswa yang kurang pandai pada masing-masing kelompoknya. Selain itu siswa
sudah mampu mengembangkan sikap saling menghargai satu sama lain baik dalam mengerjakan tugas maupun dalam mengungkapkan pendapat. Perilaku
tersebut menunjukkan bahwa model NHT dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa. Hal itu sesuai dengan pernyataan Ibrahim dalam Herdian 2009
yang mengemukakan tiga tujuan dalam model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together NHT yaitu meningkatkan hasil belajar akademik
83
struktural, pengakuan adanya keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Keterampilan sosial yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya,
menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.
Proses peningkatan pelaksanaan pembelajaran tersebut di atas tak lepas dari fungsi seorang guru yaitu mengajar. “Mengajar pada dasarnya kegiatan
akademik yang berupa interaksi komunikasi antara guru dan siswa” Suhardan 2010: 67. Komunikasi yang baik dan terarah akan menciptakan proses dan hasil
belajar yang baik pula. Untuk mengetahui keberhasilan performansi aktivitas guru selama pembelajaran dilakukan penilaian dengan menggunakan patokan-
patokan tertentu. Penilaian pada APKG 1 menunjukkan penguasaan kompetensi pedagogik guru dalam menyusun RPP dan APKG 2 menunjukkan penguasaan
kompetensi profesional guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sedangkan APKG 3 menunjukkan penguasaan kompetensi kepribadian dan sosial
guru dalam berinteraksi dengan teman sejawat, guru, kepala sekolah, dan pihak- pihak lain yang terkait. Adanya penilaian yang dilakukan oleh guru mitra,
membuat guru dalam hal ini peneliti berusaha untuk meningkatkan performansi guru selama pembelajaran berlangsung. Hal itu ditunjukkan dengan peningkatan
nilai APKG 1, 2 dan 3 dari siklus I ke siklus II pada tiap pertemuannya menunjukkan performansi guru yang semakin meningkat pula. Dengan
meningkatnya nilai APKG 1, 2 dan 3 berarti meningkat pula potensi guru untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang berkualitas.
Kondisi pembelajaran IPA materi sumber daya alam melalui model NHT, memberikan dampak positif terhadap hasil dan aktivitas belajar siswa, serta
84
performansi guru. Dampak positif tersebut terbukti dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar
siswa, serta performansi guru di kelas IV SD Negeri Terlangu 02 Brebes.
4.2.2 Implikasi hasil penelitian