50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi analisa data penelitian penggunaan metode kooperatif tipe jigsaw
terhadap prestasi belajar dan minat belajar.
A.  Hasil Penelitian
1. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I Terhadap Prestasi Belajar.
Penelitian  dilakukan  dengan  cara  memberikan  instrumen  pretest dan  postest  terhadap  dua  kelas  yang  berbeda  yaitu  kelas  kontrol  dan
eksperimen.  Kelompok  yang  dipilih  sebagai  kelompok  kontrol  adalah kelas  VB  dan    kelompok  yang  dipilih  sebagai  kelompok  eksperimen
adalah  kelas  VA  dengan  jumlah  masing-masing  kelas  32  dan  31  siswa. Instrumen  pada  pretest  dan  posttest  yang  dibuat  digunakan  untuk
mengetahui  pengaruh  penggunaan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe jigsaw
I terhadap prestasi belajar. Signifikansinya diukur dengan analisis statistik. Signifikansi dilihat
dari  perubahan  nilai  pretest  ke  nilai  posttest  atau  pada  perbedaan  skor posttest
antara  kelas  kontrol  dan  kelas  eksperimen.  Variabel  independen pada  penelitian  ini  adalah  penggunaan model pembelajaran  kooperatif
tipe jigsaw I sedangkan variabel dependen yaitu prestasi belajar. Hipotesis sementara  yaitu  H
:  Penggunakan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe jigsaw
I  tidak  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  prestasi  belajar siswa  pada  materi  mempersiapkan  kemerdekaan  siswa  kelas  V  SD
Kanisius  Sengkan.  H
1
:  Penggunakan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe jigsaw
I  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  peningkatan  prestasi belajar siswa pada materi mempersiapkan kemerdekaan siswa kelas V SD
Kanisius Sengkan. Teknik pengumpulan data variabel prestasi belajar pada penelitian
ini menggunakan pretest dan posttest berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 soal yang diberikan pada  kelompok kontrol dan eksperimen. Pada awal
dan  akhir  siswa  kelompok  kontrol  maupun  kelompok  eksperimen diberikan pretest dan posttest.
Tabel 4.1 Deskripsi data prestasi belajar
Kelas kontrol Kelas eksperimen
Skor Pretest  Skor Posttest  Skor Pretest  Skor Posttest
Rata-rata 5.95
7.42 5.71
8.03 Skor Tertinggi
9 10
7.5 10
Skor Terendah 3
5 3
6 KKM
6.5 6.5
6.5 6.5
Tabel  diatas  merupakan  paparan  data  variabel  prestasi  belajar secara umum yang memuat data rata-rata, skor tertinggi, skor terendah dan
KKM. Paparan data secara rinci  dapat  dilihat dalam  lampiran 9, halaman 103.  Hasil  dari  penelitian  ini  memaparkan  bahwa  setelah  pemberian
posttest terdapat  satu  siswa  di  kelas  eksperimen  dan  lima  siswa  di  kelas
kontrol yang nilainya masih di bawah KKM. Data  yang  diperoleh  diuji  normalitasnya  dengan  uji  Kolmogorov-
Smirnov dengan  program  komputer  SPSS  20  for  Windows  untuk
menentukan  jenis  uji  statistik  yang  akan  digunakan  dalam  analisis  data responden.  Kriteria  yang  digunakan  untuk  menarik  kesimpulan  adalah
sebagai  berikut.  Jika  harga  sig.  2-tailed    0,05  data  terdistribusi  secara
normal,  sehingga  analisis  statistik  selanjutnya  menggunakan  statistik parametrik. Jika harga sig. 2-tailed  0,05 data terdistribusi secara tidak
normal, sehingga  analisis  statistik  selanjutnya menggunakan statistik non parametrik.
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Variabel Prestasi Belajar
No Aspek
Nilai  Signifikansi  Keterangan
1 Pretest kelas kontrol
0.296 Normal
2 Posttest kelas kontrol
0.626 Normal
3 Pretest kelas eksperimen
0.180 Normal
4 Posttest kelas eksperimen
0.393 Normal
Menurut  kriteria,  semua  aspek  di  atas  memiliki  distribusi  data normal  sehingga  aspek-aspek  tersebut  akan  dianalisis  dengan  statistik
parametrik    dalam  hal  ini  independent  samples  t-test  atau  paired  t-test sesuai  dengan  keperluannya.  Output    hasil  analisis  dengan  SPSS  dapat
dilihat dalam lampiran 10, halaman 111. Analisis data dilakukan dengan cara uji homogenitas antara pretest
kelas  kontrol  dan  kelas  eksperimen  pada  variabel  prestasi  belajar selanjutnya menguji perbandingan pretest ke posttest pada masing-masing
kelas  dan  kemudian  dilanjutkan  dengan  uji  pengaruh  perlakuan  pada variabel prestasi belajar.
a  Uji Homogenitas Langkah  pertama  untuk  mengetahui  apakah  ada  perbedaan
antara hasil pretest di kelompok kontrol dan di kelompok eksperimen. Cara  ini  digunakan  agar  dapat  mengetahui  apakah  data-data  yang
akan  dianalisis  memiliki  titik  pijak  yang  sama  sehingga  bisa  dibuat perbandingan.  Analisis  statistik  yang  digunakan  adalah  statistik
parametrik  independent  samples  t-test.  Analisis  data  dilakukan dengan    tingkat  kepercayaan  95.  Kedua  data    pretest    tersebut
dikatakan    tidak    memiliki  perbedaan  yang  signifikan  jika  harga  sig. 2-tailed    0,05.    Hipotesisnya  adalah  sebagai  berikut.  H
1
:  Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol
dan  kelompok  eksperimen.  H :  Tidak  ada  perbedaan  yang  signifikan
antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kriteria  yang  digunakan  untuk  menarik  kesimpulan  adalah
sebagai  berikut.  Jika  harga  sig.  2-tailed    0,05,    H ditolak  dan  H
1
diterima  Yulius,  2010:85.  Artinya  ada  perbedaan  yang  signifikan antara  skor  pretest  pada  kelompok  kontrol  dan  kelompok
eksperimen.    Dapat  juga  dikatakan  kedua  skor  pretest  berada  dalam level  yang  tidak    sama  sehingga  akan  digunakan  analisis
perbandingan  antara  selisih  skor    dari  pretest  ke  posttest  dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Jika harga sig. 2-tailed  0,05 H diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest  pada
kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen.  Dapat  juga  dikatakan kedua  skor  pretest  berada  dalam  level  yang  sama  sehingga  akan
digunakan    analisis    perbandingan    skor    posttest    dari    kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Tabel 4.3 Perbandingan Skor Pretest Variabel Prestasi Belajar
Hasil Pretest Nilai
Signifikansi
Keterangan
Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
0.503 Tidak
berbeda
Dari tabel di atas harga sig. 2-tailed adalah 0.503 atau  0,05 maka  H
diterima    dan    H
1
ditolak.  Artinya    tidak    ada    perbedaan yang  signifikan  antara  skor  pretest  pada  kelompok  kontrol  dan
kelompok    eksperimen    pada    variabel  prestasi  belajar.    Dapat  juga dikatakan bahwa kedua  skor  pretest  berada  pada  level  yang  sama
sehingga    nantinya    akan    digunakan    analisis    perbandingan    skor posttest
dari  kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen.  Output hasil analisis dengan SPSS dapat dilihat dalam lampiran 11, halaman
117. b  Uji Perbedaan
Langkah  kedua  ini dilakukan  untuk   melihat   apakah   ada kenaikan  skor   yang   signifikan  antara  skor   pretest  ke  posttest
baik  pada kelompok kontrol  maupun kelompok  eksperimen.  Dari langkah  tersebut  akan  diperlihatkan  persentase  kenaikan  masing-
masing  kelompok. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametrik  dalam  hal  ini  paired  t-test  dengan  tingkat  kepercayaan
95.  Data  pretest    ke  posttest  dikatakan  memiliki  perbedaan  yang signifikan  jika  harga  sig.  2-tailed    0,05.  Hipotesisnya  adalah
sebagai  berikut;  H
1
:  Ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  skor pretest
dan    posttest  pada  kelompok  kontrol  atau  kelompok eksperimen.  H
:  Tidak  ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  skor pretest
dan  posttest  pada  kelompok  kontrol  atau  kelompok eksperimen.
Kriteria  yang  digunakan  untuk  menarik  kesimpulan  adalah sebagai  berikut.  Jika  harga  sig.  2-tailed    0,05,    maka  H
ditolak
dan  H
1
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest
dan  posttest  pada  kelompok  kontrol  atau  kelompok eksperimen.  Dapat  juga  dikatakan  terjadi  peningkatan  skor  yang
signifikan dari pretest ke posttest. Jika  harga  sig.  2-tailed    0,05,  maka  H
diterima  dan  H
1
ditolak.  Artinya  tidak  ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  skor pretest
dan  posttest  pada  kelompok  kontrol  atau  kelompok eksperimen.    Dapat  juga  dikatakan  tidak  terjadi  peningkatan  skor
yang signifikan dari pretest ke posttest. Hasil  perhitungan  uji  perbedaan  pretest  ke  posttest  dapat
dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.4 Perbandingan Skor Pretest Ke Posttest Variabel Prestasi
Belajar
No Kelompok
Rerata test Peningkatan
Nilai Signifikansi
Ket Pretest  posttest
1 Kontrol
0.60 0.74
23.33 0.000
Berbeda 2
Eksperimen 0.57
0.80 40.35
0.000 Berbeda
Dari  tabel    di  atas  harga  sig.  2-tailed  kelompok  kontrol adalah  0,000  atau    0,05  maka  H
1
diterima  dan  H ditolak.  Artinya
ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  skor  pretest  dan  posttest pada    kelompok  kontrol.  Dapat  juga  dikatakan  terjadi  peningkatan
skor  yang  signifikan dari pretest ke posttest  pada variabel prestasi di  kelompok  kontrol.  Sedangkan  harga  sig.  2-tailed  untuk
kelompok  eksperimen  adalah  0,000  atau    0,05  maka  H
1
diterima dan  H
ditolak.  Artinya  ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  skor pretest
dan  posttest  pada    kelompok    eksperimen.    Bisa  juga dikatakan terjadi  peningkatan  skor  yang  signifikan dari pretest  ke
posttest pada  variabel  prestasi  belajar    di  kelompok  eksperimen.
Output hasil analisis dengan SPSS dapat dilihat dalam lampiran 11,
halaman 117. c
Uji Pengaruh Perlakuan Langkah  ketiga  dilakukan  untuk  melihat  apakah    ada
perbedaan    yang  signifikan  antara  skor  posttest  dari  kelompok kontrol dan  kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan
adalah  analisis    statistik  parametrik  independent  samples  t-test dengan  tingkat    kepercayaan    95.    Kedua    skor    posttest    tersebut
dikatakan  memiliki  perbedaan  yang  signifikan  jika  harga sig. 2- tailed      0,05.  Analisis  perbedaan  ini  dilakukan  untuk  mengetahui
apakah  penggunaan  model  kooperatif  tipe  jigsaw  I  berpengaruh secara  signifikan  terhadap  variabel  prestasi  belajar.  Hasil  analisis
yang  dilakukan  akan  digunakan  sebagai    titik  pijak  untuk  menarik kesimpulan  apakah  hasil  penelitian  ini    menerima    atau    menolak
hipotesis    penelitian.  Hipotesisnya  adalah  sebagai  berikut;  H
1
:  Ada perbedaan  yang  signifikan  antara  skor  posttest  pada  kelompok
kontrol  dan  kelompok  eksperimen,  H :  Tidak  ada  perbedaan  yang
signifikan antara skor posttest pada  kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kriteria  yang  digunakan  untuk  menarik  kesimpulan  adalah sebagai berikut. Jika harga  sig.  2-tailed    0,05,  maka  H
ditolak dan  H
1
diterima. Artinya ada  perbedaan  yang signifikan antara skor posttest
pada  kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen.  Dapat
juga  dikatakan  penggunaan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe jigsaw
I berpengaruh terhadap prestasi belajar. Jika  harga    sig.  2-tailed    0,05,  maka  H
diterima  dan  H
1
ditolak.  Artinya  tidak  ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  skor posttest
pada  kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen.  Dapat juga  dikatakan  penggunaan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe
jigsaw I tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Hasil  perhitungan  uji  perbandingan  skor  posttest  kelompok kontrol  dan  eksperimen dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel  4.5  Perbandingan  skor  posttest  kelompok  kontrol  dan eksperimen variabel prestasi belajar
Hasil Posttest Nilai
Signifikansi Keterangan
Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
0.03 Berbeda
Dari tabel di atas harga sig. 2-tailed adalah 0.03 atau  0,05 maka  H
1
diterima  dan  H ditolak.  Artinya  ada  perbedaan  yang
signifikan antara skor posttest pada  kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.  Dengan  kata  lain  penggunaan  model  pembelajaran
kooperatif  tipe  jigsaw  I  berpengaruh  terhadap  variabel  prestasi belajar.  Output  hasil  analisis  dengan  SPSS  dapat  dilihat  dalam
lampiran 11, halaman 118. Hasil  analisis  yang  dilakukan  akan  digunakan  sebagai  titik
pijak  untuk  menarik  kesimpulan  apakah  hasil  penelitian  ini menerima  atau  menolak  hipotesis  penelitian.  Artinya  penggunaan
model  pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw  I  berpengaruh  terhadap prestasi belajar.
Diagram  berikut  akan  memperlihatkan  skor  pretest  dan posttest
baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.
Gambar  4.1  Perbandingan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
2.  Pengaruh  Model  Pembelajaran  Kooperatif  Tipe  Jigsaw  I  Terhadap  Minat Belajar
Penelitian  ini    dilakukan  dengan  cara  memberikan  instrumen angket  awal  dan  angket  akhir  yang  diberikan  sebelum  dan  sesudah
penyampaian  materi.  Angket  diberikan  terhadap  dua  kelas  yang  berbeda yaitu  kelas  kontrol  dan  eksperimen.  Kelompok  yang  dipilih  sebagai
kelompok  kontrol  adalah    kelas  VB  dan  kelompok  yang  dipilih  sebagai kelompok  eksperimen  adalah    kelas  VA  dengan  jumlah  masing-masing
kelas 32 dan 31 siswa. Instrumen pada angkat awal dan angket akhir yang dibuat  digunakan  untuk  mengetahui  pengaruh  penggunaan  model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I  terhadap minat belajar.
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9
Pretest posttest
Kontrol Eksperimen
Signifikansinya diukur dengan analisis statistik. Signifikansi dilihat dari  perubahan  nilai  angkat  awal  ke  nilai  angket  akhir  atau  pada
perbedaan  skor  angket  akhir  antara  kelas  kontrol  dan  kelas  eksperimen. Variabel  independen  pada  penelitian  ini  adalah  penggunaan  model
pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw  I  sedangkan  variabel  dependen  yaitu minat  belajar.  Hipotesis  sementara  yaitu  H
:  Penggunakan  model pembelajaran kooperatif  tipe jigsaw I tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap  minat  belajar  siswa  pada  materi  mempersiapkan  kemerdekaan siswa  kelas  V  SD  Kanisius  Sengkan.  H
1
:  Penggunakan  model pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw  I  berpengaruh  secara  signifikan
terhadap  minat  belajar  siswa  pada  materi  mempersiapkan  kemerdekaan siswa kelas V SD Kanisius Sengkan.
Teknik pengumpulan data variabel minat belajar pada penelitian ini menggunakan  angket  awal  dan  angket  akhir  berupa  pernyataan  minat
sebanyak  20  pernyataan  yang  diberikan  pada  kelompok  kontrol  dan eksperimen.
Tabel 4.6 Deskripsi Data Minat Belajar
Kelas kontrol Kelas eksperimen
Angket awal  Angke akhir  Angket awal  Angke akhir
Rata-rata 7.8
7.9 7.80
8.01 Skor Tertinggi
9.875 10
10 9.625
Skor Terendah 5.125
4.625 3.25
6
Tabel di atas merupakan paparan data secara umum  yang memuat data  rata-rata,  skor  tertinggi  dan  sekor  terendah  variabel  minat  belajar
siswa setelah pemberian angket awal dan angket akhir. Minat belajar siswa mengalami  peningkatan  hal  tersebut  bisa  dilihat  dalam  tabel  diatas.
Paparan data secara rinci dapat dilihat dalam lampiran 9, halaman 107.
Data yang diperoleh diuji normalitasnya  dengan  uji  Kolmogorov- Smirnov
dengan  program  komputer  SPSS  20  for  Windows  untuk menentukan jenis uji  statistik  yang  akan  digunakan  dalam  analisis  data
responden,  seperti   yang sudah dituliskan pada bab sebelumnya. Kriteria yang  digunakan  untuk  menarik  kesimpulan  adalah  sebagai  berikut.  Jika
harga  sig.  2-tailed    0,05  data  terdistribusi  secara  normal,  sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik parametrik. Jika harga
sig.  2-tailed    0,05  data    terdistribusi    secara    tidak    normal,    sehingga analisis  statistik  selanjutnya menggunakan statistik non parametrik.
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Variabel Minat Belajar
No Aspek
Nilai  Signifikansi  Keterangan
1 Angket awal kontrol
0.759 Normal
2 Angket akhir kelas kontrol
0.281 Normal
3 Angket awal eksperimen
0.872 Normal
4 Angket akhir eksperimen
0.567 Normal
Menurut  kriteria,  semua  aspek  di  atas  memiliki  distribusi  data normal  sehingga  aspek-aspek  tersebut  akan  dianalisis  dengan  statistik
parametrik    dalam  hal  ini  independent  samples  t-test  atau  paired  t-test sesuai  dengan  keperluannya.  Output    hasil  analisis  dengan  SPSS  dapat
dilihat dalam lampiran  10, halaman  111 .
Analisis data dilakukan dengan cara  menguji    perbandingan  skor  angket  awal  antara  kelas    kontrol  dan
kelas  eksperimen    pada    variabel  minat  belajar  selanjutnya  menguji perbedaan  angket  awal  ke  angket  akhir  pada  masing-masing  kelas  dan
kemudian dilanjutkan dengan uji pengaruh perlakuan pada variabel minat belajar.
a   Perbandingan Skor Angket Awal Langkah  pertama  dilakukan  untuk  mengetahui  apakah  ada
perbedaan  antara  hasil  angket  awal  di  kelompok  kontrol  dan  di kelompok  eksperimen.  Cara  ini  digunakan  agar  dapat  mengetahui
apakah data-data yang  akan dianalisis memiliki titik pijak yang sama sehingga bisa dibuat perbandingan. Analisis statistik yang digunakan
adalah  statistik  parametrik  independent  samples  t-test.  Analisis  data dilakukan dengan tingkat  kepercayaan 95. Kedua data angket  awal
tersebut  dikatakan  tidak  memiliki  perbedaan  yang  signifikan    jika harga sig. 2-tailed  0,05. Hipotesisnya  adalah  sebagai berikut; H
1
: Ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  skor  angket  awal  pada
kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen.  H :  Tidak  ada
perbedaan    yang  signifikan  antara  skor  angket  awal  pada  kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kriteria  yang  digunakan  untuk  menarik  kesimpulan  adalah sebagai  berikut.  Jika  harga  sig.  2-tailed    0,05,  H
ditolak  dan H
1
diterima Yulius, 2010:85. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara  skor  angket  awal  pada  kelompok  kontrol  dan  kelompok
eksperimen.  Dapat  juga  dikatakan  kedua  skor  angket  awal  berada dalam    level  yang  tidak  sama  sehingga    akan    digunakan    analisis
perbandingan    antara  selisih  skor  dari  angket  awal  ke  angket  akhir dari kelompok  eksperimen dan  kelompok kontrol.
Jika harga sig. 2-tailed  0,05, H diterima dan H
1
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang  signifikan antara skor angket awal
pada  kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen.  Dapat  juga
dikatakan  kedua  skor  angket  awal  berada  dalam  level  yang  sama sehingga  akan    digunakan  analisis  perbandingan  skor  angket  akhir
dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Tabel 4.8 Perbandingan Skor Angket Awal Variabel Minat  Belajar
Hasil angket Nilai
Signifikansi
Keterangan
Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
0.931 Tidak
berbeda
Dari tabel di atas harga sig. 2-tailed adalah 0.931 atau  0,05 maka  H
diterima  dan  H
1
ditolak.  Artinya  tidak  ada  perbedaan  yang signifikan  antara  skor  angket  awal  pada  kelompok  kontrol  dan
kelompok  eksperimen  pada  variabel  minat  belajar.  Dapat  juga dikatakan  bahwa  kedua  skor  angket  awal  berada  pada    level  yang
sama  sehingga    nantinya  akan  digunakan  analisis  perbandingan  skor angket  akhir  dari  kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen.
Output hasil  analisis  dengan  SPSS  dapat  dilihat  dalam  lampiran  11,
halaman 115. b  Perbandingan Skor Angket Awal Ke Angket Akhir
Langkah  kedua  ini  dilakukan  untuk  melihat  apakah  ada kenaikan  skor  yang    signifikan    antara  skor  angket  awal  ke  angket
akhir  baik  pada  kelompok  kontrol  maupun  kelompok  eksperimen. Dari  langkah  tersebut  akan  diperlihatkan  persentase  kenaikan
masing-masing  kelompok. Analisis statistik  yang digunakan adalah statistik  parametrik  dalam  hal  ini  paired  t-test  dengan  tingkat
kepercayaan  95.  Data  angket  awal  ke  angket  akhir  dikatakan memiliki perbedaan yang signifikan jika harga sig. 2-tailed  0,05.
Hipotesisnya  adalah  sebagai  berikut;  H
1
:  Ada  perbedaan  yang signifikan antara skor  angket  awal  dan  angket  akhir pada kelompok
kontrol  atau  kelompok  eksperimen.  H :  Tidak  ada  perbedaan  yang
signifikan antara skor  angket  awal  dan  angket  akhir pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.
Kriteria  yang  digunakan  untuk  menarik  kesimpulan  adalah sebagai  berikut.  Jika  harga  sig.  2-tailed    0,05,  maka  H
ditolak dan  H
1
diterima.  Artinya  ada perbedaan yang signifikan antara skor angket awal dan angket akhir pada kelompok kontrol atau  kelompok
eksperimen.  Dapat  juga  dikatakan  terjadi  peningkatan  skor  yang signifikan dari angket awal ke angket akhir.
Jika  harga  sig.  2-tailed    0,05,    maka  H diterima  dan  H
1
ditolak.  Artinya  tidak  ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  skor angket awal dan angket akhir pada kelompok kontrol atau kelompok
eksperimen.  Dapat  juga  dikatakan  tidak  terjadi  peningkatan  skor yang signifikan dari angket awal ke angket akhir.
Hasil perhitungan uji perbedaan angket awal ke angket akhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.9 Perbandingan Skor Angket Awal Ke Angket Akhir Variabel Minat Belajar
No Kelompok
Rerata test Peningkatan
Nilai Signifikansi
Ket.
angket awal
angket akhir
1 Kontrol
3.13 3.17
1.28 0.765
Tidak berbeda
2 Eksperimen
3.12 3.20
2.56 0.381
Tidak berbeda
Dari  tabel  di  atas  harga  sig.  2-tailed  kelompok  kontrol adalah 0,765 atau  0,05  maka   H
diterima  dan H
1
ditolak. Artinya tidak  ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  skor  angket  awal  dan
angket  akhir  pada  kelompok  kontrol.  Dapat  juga  dikatakan  tidak terjadi  peningkatan skor yang signifikan dari angket awal ke angket
akhir  pada  variabel  minat  belajar  di  kelompok  kontrol.  Sedangkan harga sig. 2-tailed untuk kelompok eksperimen adalah 0.381 atau
0,05 maka  H diterima dan H
1
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang    signifikan    antara  skor  angket  awal  dan  angket  akhir  pada
kelompok eksperimen. Bisa juga dikatakan tidak terjadi  peningkatan skor yang signifikan dari angket awal ke angket akhir pada variabel
minat belajar di kelompok eksperimen. Output  hasil analisis dengan SPSS dapat dilihat dalam lampiran 11, halaman 115.
c Perbandingan Angket Akhir
Langkah  ketiga  dilakukan  untuk  melihat  apakah  ada perbedaan    yang  signifikan  antara  skor  angket  akhir  dari  kelompok
kontrol dan  kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah  analisis    statistik  parametrik  independent  samples  t-test
dengan  tingkat  kepercayaan  95.  Kedua  skor  angket  akhir  tersebut dikatakan    memiliki  perbedaan  yang  signifikan  jika  harga  sig.  2-
tailed    0,05.    Analisis  perbedaan  ini  dilakukan  untuk  mengetahui apakah  penggunaan  metode  kooperatif  tipe  jigsaw  I  berpengaruh
terhadap variabel minat belajar.  Hasil  analisis yang  dilakukan  akan digunakan    sebagai    titik    pijak  untuk  menarik  kesimpulan  apakah
hasil  penelitian  ini  menerima    atau  menolak  hipotesis  penelitian.
Hipotesisnya  adalah  sebagai  berikut,  H
1
:  Ada  perbedaan  yang signifikan  antara  skor  angket  akhir  pada  kelompok  kontrol  dan
kelompok  eksperimen.  H :  Tidak  ada  perbedaan  yang  signifikan
antara  skor  angket  akhir  pada  kelompok  kontrol  dan  kelompok eksperimen.
Kriteria  yang  digunakan  untuk  menarik  kesimpulan  adalah sebagai  berikut. Jika  harga  sig.  2-tailed  0,05 maka   H
ditolak dan  H
1
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor angket  akhir  pada  kelompok  kontrol  dan  skor  angket  akhir  pada
kelompok  eksperimen.  Dapat  juga  dikatakan  penggunaan  model pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw  I berpengaruh  secara signifikan
terhadap minat belajar. Jika  harga  sig.  2-tailed    0,05,  maka  H
diterima  dan  H
1
ditolak.  Artinya  tidak  ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  skor angket  akhir  pada  kelompok  kontrol  dan  skor  angket  akhir  pada
kelompok  eksperimen.  Dapat  juga  dikatakan  penggunaan  model pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw  I  tidak  berpengaruh  secara
signifikan terhadap minat belajar. Hasil  perhitungan  uji  perbandingan  skor  angket  akhir    dapat
dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel  4.10 Perbandingan  Skor Angket Akhir
Hasil Angket Akhir Nilai
Signifikansi Keterangan
Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
0.810 Tidak
berbeda
Dari  tabel    di  atas,  harga  sig.  2-tailed  adalah  0.810  atau 0,05 maka H
diterima dan  H
1
ditolak.  Artinya tidak  ada perbedaan yang  signifikan antara skor angket akhir pada kelompok kontrol dan
kelompok  eksperimen.  Dengan  kata  lain  penggunaan  model pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw  I  tidak  berpengaruh  secara
signifikan    terhadap  variabel  minat  belajar.  Output    hasil  analisis dengan SPSS dapat dilihat dalam lampiran 11, halaman 116.
Hasil  analisis  yang  dilakukan  akan  digunakan  sebagai  titik pijak  untuk menarik kesimpulan apakah hasil penelitian ini menerima
atau  menolak  hipotesis  penelitian.  Artinya  penggunaan  model pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw  I  tidak  berpengaruh  secara
signifikan terhadap minat belajar. Diagram  berikut  akan  memperlihatkan  skor  angket  awal  dan
angket akhir baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.
Gambar 4.2 Perbandingan  antara  skor  angket awal  dan  angket akhir  pada  kelompok  kontrol dan kelompok eksperimen
3.08 3.1
3.12 3.14
3.16 3.18
3.2 3.22
angket awal angket akhir
Kontrol Eksperimen
3.  Rangkuman Hasil Penelitian Berikut  ini  rangkuman  dari  hasil  analisis  data  dengan  SPSS  20.
Hasil  perhitungan  secara  lebih  rinci  terdapat  pada  lampiran  11,  halaman 115.
Tabel 4.11 Rangkuman pretest dan angket awal
Tabel 4.12 Rangkuman Pretest Ke Posttest Dan Angket Awal Ke Angket Akhir
No Variabel  Kelompok
Rerata test Peningkatan
Nilai signifikansi
Ket.
1 Prestasi
belajar Kontrol
Pretest 0.60
23,33 0.000
Berbeda Posttest
0.74 Eksperimen
Pretest 0.57
40,35 0.000
Berbeda Posttest
0.80
2 Minat
belajar Kontrol
Angket awal
3.13 1,28
0.765 Tidak
berbeda Angket
akhir 3.17
Eksperimen Angket
awal 3.12
2.56 0.381
Tidak berbeda
Angket akhir
3.20
Tabel 4.13 Rangkuman Perbandingan Skor Posttest Dan Skor Angket Akhir
No Variabel
Hasil Nilai
signifikansi Keterangan
1 Prestasi
belajar Perbandingan skor
posttest kelompok kontrol dan
eksperimen 0.03
Berbeda 2
Minat belajar
Perbandingan skor angket akhir
kelompok kontrol dan eksperimen
0.810 Tidak
berbeda
No Vareabel
Nilai Signifikansi Keterangan
1 Prestasi belajar
0.503 Tidak berbeda
2 Minat belajar
0.931 Tidak berbeda
B.  Pembahasan