B.  Pembahasan
Hasil  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  penerapan  model pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw I berpengaruh secara signifikan  terhadap
prestasi  belajar  belajar.  Hal    tersebut    ditunjukkan  oleh    harga  sig.  2-tailed sebesar    0,03  atau    0,05    yang    berarti  terdapat  perbedaan  yang  signifikan
antara posttest kelompok kontrol dan posttest kelompok eksperimen. Selain itu dapat  dilihat  dari  grafik  variabel  prestasi  belajar,  bahwa  memang  terlihat
perbedaan  yang  jauh  antara  skor  pretest  dan  posttest  baik  pada  kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Dikatakan  bahwa  pada  penelitian  ini  model  pembelajaran  kooperatif tipe jigsaw I tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat belajar siswa.
Hal  ini ditunjukkan oleh harga sig.  2-tailed sebesar 0,810  atau   0,05  yang berarti  tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara angket akhir kelompok
kontrol    dan  angket  akhir  kelompok  eksperimen.  Minat  belajar  mengalami peningkatan  walaupun  memang  tidak  secara  signifikan  hal  tersebut  dapat
dilihat  dari  grafik  variabel minat belajar dan  dari skor rata-rata dalam tabel deskripsi data minat belajar tabel 4.6, halaman 59, dikatakan bahwa memang
ada  peningkatan  antara  skor  angket  akhir  pada  kelompok  kontrol  dan kelompok eksperimen tetapi memang peningkatannya tidak signifikan. Model
pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw  I  tidak  berpengaruh  secara  signifikan karena  siswa  sudah  memiliki  minat  yang  tinggi  dari  sebelum  dan  sesudah
pemberian  treatment  hal  tersebut  dikarenakan  guru  mata  pelajaran  IPS merupakan guru favorite yang disukai siswa. Hal tersebut bisa dilihat dari skor
rata-rata  angket  awal  dan  angket  akhir  yang  sudah  tinggi  dan  tidak
menunjukkan  selisih  yang  jauh  antar  angket  awal  dan  angket  akhir  pada masing-masing kelas.
Dalam  menganalisis data  ini,  digunakan cara menguji perbandingan pretest
angket awal,  selanjutnya  menguji  perbedaan  pretest angket awal ke posttest
angket akhir  dan  terakhir  adalah  dengan  uji  pengaruh  perlakuan. Cara  ini  dipilih  karena  hasil  uji pretest angket awal tidak berbeda secara
signifikan, yaitu berada pada titik pijak yang sama  sehingga dapat dilakukan perbandingan  nilai  posttest  angket  akhir  kelas  control  dengan  kelas
eksperimen atau uji pengaruh perlakuan. Pada kelas kontrol perbedaan  pretest angket  awal  ke posttest angket
akhir tidak begitu nampak karena pada kelompok kontol tidak menggunakan
model  pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw  I  atau    hanya    dengan    metode ceramah  saja.  Dapat  dikatakan  bahwa  penggunaan  model  pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw I berpengaruh terhadap peningkatan prestasi dan minat belajar  siswa,  serta  metode  ceramah  sama  sekali  tidak  efektif  untuk
meningkatkan prestasi dan minat belajar siswa. Temuan  penelitian  ini  memperkaya  pemahaman  tentang  bagaimana
dan  mengapa  pembelajaran  kooperatif    tipe  jigsaw  I  memberikan  kontribusi terhadap peningkatan prestasi dan minat belajar siswa.
C.  Keterbatasan Penelitian