87
perbedaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada saat post test mengalami perbedaan dimana kelas eksperimen tes hasil belajarnya lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dengan model pembelajaran inkuiri
lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran, dan keaktifan siswa dengan model pembelajaran inkuiri juga lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran
konvensional.
E. Hambatan-hambatan yang Terjadi Saat Penelitian Berlangsung
Selama penelitian berlangsung banyak hambatan-hambatan yang dialami oleh peneliti antara lain:
1. Waktu pelaksanaan penelitian mendekati Ujian Nasional sehingga banyak waktu yang digunakan untuk libur bagi kelas VII dan VIII, sehingga pertemuan di dalam
kelas menjadi sangat terbatas. 2. Peneliti tidak merekam proses pembelajaran sehingga peneliti mengalami kesulitan
untuk mendiskripsikan pembelajaran. 3. Dalam penelitian ini hanya melibatkan dua observer sehingga peneliti kesulitan
untuk mengobservasi pembelajaran yang sedang berlangsung. 4. Guru lebih banyak meninggalkan kelas sehingga banyak waktu yang terbuang, jadi
peneliti harus membantu menyelesaikan materi yang belum selesai dengan terburu- buru karena banyak pertemuan yang kosong, sehingga masih ada beberapa murid
yang belum menguasai materi.
88
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan penelitian pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model inkuiri lebih efektif dibanding dengan model
pembelajaran konvensioanl ditinjau dari hasil belajar dan keaktifan siswa pada materi bangun ruang sisi datar di kelas VIII SMP N 1 Samigaluh Tahun Ajaran 20142015.
Berdasarkan hasil analisis uji beda tes hasil belajar diperoleh nilai t sebesar 5,274 dengan nilai signifikansi 0,000. Oleh karena nilai t lebih besar dari t tabel 5,274
1,680 dan signifikansi lebih kecil dari pada alpha 0,000 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdapat perbedaan. Artinya metode pembelajaran inkuiri yang diberikan pada kelompok eksperimen lebih baik dari metode
pembelajaran konvesional. Berdasarkan hasil analisis uji beda keaktifan siswa dengan pengamatan diperoleh
nilai Z sebesar 3,366 dengan nilai signifikansi 0,001. Oleh signifikansi lebih kecil dari pada alpha 0,001 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kefektifan siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdapat perbedaan. Artinya metode keaktifan siswa antara kelompok
eksperimen yang diberikan metode pembelajaran inkuiri lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol dengan metode pembelajaran konvesional. Untuk hasil nilai
keaktifan yang diambil datanya menggunakan kuesioner didapatkan nilai t sebesar 0,535 dengan nilai signifikansi 0,595. Oleh karena nilai t lebih besar dari t tabel 0,535
1,677 dan signifikansi lebih besar dari pada alpha 0,595 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai