Analisis Wawancara Analisis Data

Wawancara dengan siswa MMW MMW : Nomor 4 bu. P : Mengapa? MMW : Mencari tinggi trapesium tapi cuma diketahui sisi sejajar limas, tinggi limas sama volume limas. P : Oke. Terima kasih. Dari hasil wawancara dengan siswa MMW dapat disimpulkan bahwa Program Cabri 3D tidak memberikan manfaat untuk materi luas permukaan dan volume limas. Hal ini dikarenakan siswa MMW merasa lebih tertarik dan membuatnya lebih mengerti apabila pembelajaran dilakukan dengan menggunakan buku daripada Program Cabri 3D. Namun, siswa tersebut bisa mendapatkan nilai yang cukup apabila dilihat dari hasil tes tertulis yang didapatkannya. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa CP : Tabel 4.20 Hasil Wawancara dengan Siswa CP Wawancara dengan siswa CP P : Dari pembelajaran yang dilakukan kemarin kamu merasa tertarik tidak? CP : Lumayan. P : Mengapa? CP : Ya ada gambar-gambarnya gitu. P : Ow. Dari gambar-gambar tersebut kamu bisa apa? CP : Ya bisa lihat gimana gitu caranya. P : Cara apa? Menghitung volume limas apa luas permukaan limas? CP : Eeee....volume. P : Volume? CP : Yak. P : Hanya volume? CP : Sama luas permukaannya. P : Ow. Eee....kalau selama ini pembelajaran di kelas menurutmu menarik tidak? Atau malah membosankan atau bagaimana? CP : Biasa saja. P : Mengapa menurutmu biasa saja? Wawancara dengan siswa CP CP : Ya....ya biasa saja. P : Dari materi yang diajarkan kemarin apakah kamu memperhatikan atau malah ngobrol dengan teman-temanmu? CP : Memperhatikan. P : Kalau begitu kamu sudah paham belum tentang luas permukaan dan volume limas? CP : Lumayan mengerti. P : Apakah kamu sudah bisa materi luas permukaan dan volume limas? CP : mengangguk P : Dari materi yang diberikan menurutmu yang paling sulit yang mana? Menghitung luas permukaan limas atau volume limas? CP : Volume limas. P : Kenapa? CP : Suruh mencari luas alasnya juga. P : Ow. Kemudian menurutmu apakah Program Cabri 3D membantumu untuk materi luas permukaan dan volume limas? CP : Ya. P : Alasannya kenapa? CP : Ya kaya tadi dari gambar-gambarnya. P : Dengan begitu berarti lebih jelas ya menggunakan Program Cabri 3D? CP : Ya. P : Menurutmu menarik tidak jika pembelajaran dengan menggunakan buku? CP : Biasa saja. P : Berarti lebih mudah menggunakan Program Cabri 3D atau menggunakan buku? CP : Sama. P : Apakah ada perbedaan dengan menggunakan Program Cabri 3D dan dengan menggunakan buku? CP : Yaaa...kalau yang pakai buku gambar-gambarnya kurang jelas sedangkan pakai Program Cabri 3D itu jelas. P : Dari tes yang dilakukan kemarin menurutmu sulit tidak? CP : Nggak sih tapi aku luas mencari luas alasnya. P : Menurutmu dari lima soal kemarin yang paling sulit yang mana? CP : Yang nomor 4. P : Kenapa? CP : Ya mencari Pythagoras tingginya. P : Baik kalau begitu cukup. Terima kasih. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh siswa CP, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Program Cabri 3D membantu siswa CP dalam pembelajaran mengenai materi luas permukaan dan volume limas tetapi siswa tersebut mendapatkan hasil tes tertulis yang rendah. Hal tersebut dikarenakan siswa tersebut salah dalam pemakaian konsep saat mengerjakan tes tertulis. Berarti dapat disimpulkan juga bahwa siswa tersebut kurang memahami konsep luas permukaan dan volume limas. Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan siswa MPS : Tabel 4.21 Hasil Wawancara dengan Siswa MPS Wawancara dengan Siswa MPS P : Dari pembelajaran yang dilakukan kemarin kamu merasa tertarik tidak? MPS : Tertarik bu. P : Mengapa? MPS : Soalnya dari Program Cabri 3D bangunnya terlihat lebih nyata jadi lebih gampang menggambarkan yang kaya selimutnya segitiga dan alasnya segitiga. P : Hanya itu saja? MPS : Iya sepertinya. P : Kalau selama ini apakah menurutmu pembelajaran di kelas menarik tidak atau malah membosankan? MPS : Menarik bu. Ya menarik sih cuma kelasnya tetap berisik selama ibu mengajar. P : Em…dari pembelajaran yang dilakukan kemarin apakah kamu memperhatikan atau malah ngobrol dengan teman-teman kamu? MPS : Memperhatikan. P : Kalau memperhatikan berarti kamu sudah paham materi luas permukaan dan volume limas? MPS : Paham. P : Dari materi yang diberikan menurutmu materi paling sulit yang mana? Apakah menghitung volume limas atau luas permukaan limas? MPS : Luas permukaan limas bu. P : Mengapa? MPS : Lebih banyak saja angka-angkanya sama penjelasannya. P : Menurutmu apakah Program Cabri 3D membantumu dalam materi luas permukaan dan volume limas? MPS : Membantu bu. P : Mengapa? MPS : Ya karena lebih baik aja soalnya bisa membedakan tinggi segitiga bidang tegak yang mana. P : Misalkan pembelajaran dari buku menurutmu menarik tidak? Wawancara dengan Siswa MPS MPS : Menarik bu cuma lumayan susah karena pakai buku kan tidak bisa diotak atik tapi kalau Cabri 3D kan bisa diotak atik gitu. P : Kemudian apakah tes tertulis yang diberikan kemarin menurutmu sulit tidak? MPS : Tidak bu. P : Berarti dari nomor 1 sampai nomor 5 tidak ada kesulitan ya? MPS : Ya bu. P : Terima kasih. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap siswa MPS menunjukkan bahwa Program Cabri 3D membantu dalam materi luas permukaan dan volume limas dibandingkan dengan pembelajaran yang hanya menggunakan buku saja. Menurutnya Program Cabri 3D memberikan manfaat yang besar dalam pembelajaran karena Program Cabri 3D memberikan gambaran yang nyata pada materi yang diajarkan. Apabila dilihat dari hasil tes tertulisnya siswa MPS mendapatkan nilai tertinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa Program Cabri 3D memberikan efek yang positif pada dirinya. Selain wawancara dengan siswa kelas VIII A peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa kelas VIII B di mana kelas VIII B adalah kelas konvensional di dalam penelitian ini. Berikut adalah wawancara dengan siswa LAK : Tabel 4.22 Hasil Wawancara dengan Siswa LAK Wawancara dengan Siswa LAK P : Dari pembelajaran yang dilakukan kemarin menurutmu tertarik tidak? LAK : Iya. P : Mengapa merasa tertarik? LAK : Ya karena dijelaskan dengan gambar di papan tulis. Wawancara dengan Siswa LAK P : Apakah menurutmu pembelajaran kemarin membosankan? LAK : Menarik karena banyak soal itu aku suka. P : Apakah selama pembelajaran kemarin kamu memperhatikan materi yang diajarkan? LAK : Memperhatikan sama ngobrol dengan teman-teman. P : Apakah kamu sudah paham dengan materi yang diberikan kemarin? LAK : Sudah. P : Berarti kamu sudah bisa ya materi luas permukaan dan volume limas? LAK : Ya. P : Dari materi kemarin menurutmu luas permukaan limas atau volume limas yang paling sulit? LAK : Luas permukaan limas. P : Mengapa menurutmu sulit? LAK : Ya karena lebih rumit. Harus cari satu-satu dulu dari luas alasnya. P : Bagaimana menurutmu jika pembelajaran dilakukan dengan menggunakan buku saja? LAK : Tidak. P : Mengapa? LAK : Tidak berwarna. Kadang-kadang penjelasan di buku sulit. P : Apakah tes yang diberikan kemarin menurutmu sulit? LAK : Mudah. P : Baik. Terima kasih ya. Berdasarkan wawancara dengan siswa LAK bahwa pembelajaran yang dilakukan dengan metode konvensional membuatnya tertarik tetapi terkadang membuatnya sulit. Hal tersebut menunjukkan bahwa metode konvensional memberikan efek yang kurang bermanfaat untuk siswa. Selain dengan siswa LAK, peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa VMP. Seperti tampak di bawah ini. Tabel 4.23 Hasil Wawancara dengan Siswa VMP Wawancara dengan Siswa VMP P : Dari pembelajaran yang dilakukan kemarin kamu merasa tertarik tidak? V : Lumayan tertarik. P : Kenapa merasa tertarik? V : Soalnya ngajarnya lebih cepet Bu Eva. Wawancara dengan Siswa VMP P : Apakah kemarin kamu memperhatikan materi yang diajarkan atau malah ngobrol dengan teman-temanmu? V : Kadang-kadang ngobrol-kadang kadang nggak. P : Apakah kamu sudah paham tentang luas permukaan dan volume limas? V : Awalnya belum tapi sekarang sudah. P :Menurutmu apakah luas permukaan limas atau volume limas yang paling sulit? V : Luas permukaan limas. P : Alasannya mengapa? V : Angkanya rumit. P : Apakah kamu merasa tertarik jika pembelajaran hanya dilakukan dengan menggunakan buku saja? V : Tidak. P : Kenapa? V : Karena cuma satu doank. Aku sukanya yang lebih banyak jadi kalau nggak ada yang satu bisa cari di buku yang lain. P : Apakah tes yang diberikan kemarin kamu merasa kesulitan? V : Ya. P : Nomor berapa yang menurutmu sulit? V : Nomor 4 bu. P : Mengapa menurutmu sulit? V : Karena nggak bisa mencari tinggi. P : Oke. Terima kasih. Menurut siswa VMP pembelajaran konvensional membuatnya lumayan tertarik. Namun, dapat dikatakan bahwa pembelajaran konvensional memberikan hasil yang kurang memuaskan dikarenakan pembelajaran tersebut memberikan manfaat yang kurang positif untuknya. Kemudian yang terakhir peneliti melakukan wawancara dengan siswa DF. Berikut hasil wawancara peneliti dengan siswa DF : Tabel 4.24 Hasil Wawancara dengan Siswa DF Wawancara dengan Siswa DF P : Apakah kamu merasa tertarik tidak dengan pembelajaran yang dilakukan kemarin? Wawancara dengan Siswa DF DF : Tertarik. P : Mengapa kamu merasa tertarik? DF : Karena menyenangkan. P : Bagaimana menurutmu selama ini dengan pembelajaran yang dilakukan di kelas? Apakah menarik atau membosankan? DF : Menarik. P : Apakah kamu memperhatikan materi yang diajarkan atau ngobrol dengan teman-temanmu dari pembelajaran yang dilakukan kemarin? DF : Ngobrol dengan teman-teman. P : Kenapa malah ngobrol dengan teman-teman? DF : Karena sudah kebiasaan. P : Apakah kamu sudah paham tentang materi luas permukaan dan volume limas? DF : Sedikit. P : Jika masih belum sepenuhnya paham mengapa kamu tidak duduk di depan atau bertanya dengan teman-teman? DF : Karena tidak pernah bertanya. P : Menurutmu dari materi yang diberikan kemarin paling sulit yang mana? DF : Luas permukaan. P : Mengapa menurutmu luas permukaan menjadi materi yang paling sulit? DF : Karena kadang lupa kadang ingat rumusnya. P : Bagaimana selama ini menurutmu apabila pembelajaran hanya dilakukan menggunakan buku paket saja? Apakah menarik atau tidak? DF : Tidak karena menurut saya tidak tertarik. P : Apakah tes yang diberikan kemarin kamu merasa kesulitan? DF : Ya. P : Nomor berapa saja yang membuatmu kesulitan? DF : Ada 1 yang sulit. Soal nomor 4. P : Mengapa menurutmu sulit? DF : Karena saya merasa susah untuk mencari tinggi limas jadi kemarin saya menjawabnya tidak benar. P : Ow. Ya sudah cukup begitu saja. Terima kasih. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa DF, peneliti mendapatkan bahwa siswa DF tertarik dengan pembelajaran konvensional. Namun, jika pembelajaran dilakukan dengan media lainnya maka siswa DF tidak tertarik dengan pembelajaran tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tersebut tertarik dengan pembelajaran melalui media yang menurut siswa DF menyukai pembelajaran tersebut. 97

BAB V PEMBAHASAN

A. Program Cabri 3D

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan peneliti maka peneliti dapat memberikan sebuah hasil yang diperoleh selama penelitian berlangsung di SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta. Di bawah ini akan dijelaskan manfaat-manfaat Program Cabri 3D.

1. Pemanfaatan Program Cabri 3D dalam Proses Pembelajaran

Persiapan penelitian yang berupa RPP dan gambar-gambar yang menunjang pembelajaran mengenai materi luas permukaan dan volume limas sangat membantu peneliti untuk melakukan penelitian pada kelas VIII SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta. Dari gambar-gambar yang ditampilkan melalui Program Cabri 3D siswa memiliki antusias untuk mendengarkan materi pembelajaran yang diberikan. Program Cabri 3D memberikan dampak yang positif terhadap pembelajaran khususnya materi geometri. Melalui Program Cabri 3D diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami materi yang disampaikan. Berikut contoh tampilan Program Cabri 3D dalam proses pembelajaran : Gambar 5.1 Luas Permukaan Limas Gambar 5.2 Volume Limas Pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada kelas eksperimen yaitu kelas VIII A dapat dikatakan cukup berhasil karena siswa dapat menciptakan situasi yang kondusif dalam pembelajaran meskipun masih ada beberapa siswa yang ramai. Namun, banyak siswa yang aktif bertanya apabila masih ada yang kurang dimengerti oleh siswa. Siswa juga berperan aktif dan komunikatif dalam diskusi dengan siswa lain untuk bersama- sama menyelesaikan LKS yang diberikan. Selain itu, ada beberapa siswa yang kritis untuk mengerjakan latihan dengan berbagai caranya sendiri. Selama proses pembelajaran siswa antusias untuk memahami materi yang diberikan dan mau mencobanya ke dalam lembar kerja siswa LKS yang diberikan oleh peneliti. Terkadang siswa mengeluh karena banyaknya soal yang peneliti berikan kepada siswa tetapi siswa mau berusaha untuk mengerjakannya. Hal in menunjukkan bahwa Program Cabri 3D sendiri dapat membangkitkan semangat belajar siswa.

2. Program Cabri 3D Membantu dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Geometri Van Hiele

Dalam Van de Walle terdapat lima tahap dalam teori Van Hiele yaitu tahap 0 visualisasi, tahap 1 analisis, tahap 2 deduksi informal, tahap 3 deduksi, tahap 4 ketepan atau rigor. Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan memanfaatkan Program Cabri 3D kemarin, siswa sudah mencapai pada tahap deduksi informal yang diterapkan melalui LKS 1 mengenai luas permukaan limas dan LKS 2 mengenai volume limas. Dari situ peneliti dapat mengetahui kemampuan berpikir masing-masing siswa. Selain itu, Van Hiele juga mengemukakan fase pembelajaran geometri yang terdiri dari fase informasi, fase orientasi, fase penjelasan, fase orientasi bebas, dan fase intergasi. Pada pembelajaran yang telah dilakukan pada kelas eksperimen dengan memanfaatkan Program Cabri 3D , sudah tampak fase orientasi bebas di mana siswa sudah dapat mengerjakan LKS tidak hanya dengan satu cara saja. Selain itu, fase intergasi juga tampak ketika siswa membuat rangkuman materi pada buku catatan mereka sendiri. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari kelas eksperimen terdapat 16 siswa yang tuntas dalam tes tertulis menurut KKM yang telah ditetapkan dari sekolah. Sedangkan 2 siswa tidak tuntas karena tidak memenuhi KKM yang ditetapkan. Selain itu, terdapat satu siswa yang tidak ikut tes tertulis dikarenakan sakit.

3. Efektivitas Pembelajaran Program Cabri 3D dengan Model Problem Based Instruction PBI

Efektivitas pembelajaran Program Cabri 3D dengan model Problem Based Instruction PBI dapat dilihat pada siswa ketika siswa mengerjakan lembar kerja siswa LKS selama proses pembelajaran berlangsung. Hal itu nampak saat siswa berdiskusi dengan teman-temannya untuk menjawab lembar kerja siswa LKS dengan saling berbagi membantu teman- temannya apabila temannya ada yang kesulitan. Mereka saling menjelaskan satu sama lain dan mengerjakan bersama-sama untuk menghitung jawaban dari lembar kerja siswa LKS yang diberikan. Metode pembelajaran yang berpusat pada siswa di mana siswa menjadi subyek pembelajaran membuat siswa mau mengungkapkan ide-ide yang telah diterimanya kepada teman-teman yang kurang mengerti. Kemudian dari pembelajarn yang mereka dapatkan menunjukkan sebagian besar siswa dapat membedakan bagian-bagian dari limas melalui jaring-jaring limas yang digunakan untuk menyelesaikan lembar kerja siswa LKS. Program Cabri 3D sendiri membuat sebagian besar siswa bisa menangkap materi dengan melihat bagian-bagian dari limas yang dapat diputar sehingga dapat dibuka menjadi sebuah jaring-jaring. Dari jaring- jaring tersebut dapat ditentukan luas permukaan limas sendiri. Untuk volume limas dengan cara melihat bangun limas itu tersendiri tanpa harus membukanya menjadi sebuah jaring-jaring limas dikarenakan untuk mencari volume limas dapat ditentukan dari tampak luar bangun limas tersebut. Keeefektifan pembelajaran Program Cabri 3D dengan model Problem Based Instruction dibandingkan pembelajaran dengan model Problem Based Instruction tanpa Program Cabri 3D dapat dilihat dari hasil LKS I dari kedua kelas yang tampak pada tabel 4.2 dan tabel 4.3. Berdasarkan tabel 4.2 dan tabel 4.3 maka perbandingan nilai LKS I pada kedua kelas tampak pada tabel berikut. Tabel 5.1 Perbandingan Nilai LKS I Komponen VIII A VIII B Rata-rata 70,05 54,35 Max 98,6 84,3 Min 14,3 18,6

Dokumen yang terkait

Penggunaan LKS berbasis problem based instruction untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada konsep jamur: penelitian deskriptif-kuantitatif di SMAN 4 Tangerang

1 28 0

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BALOK MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BALOK MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCHEMA-BASED INSTRUCTION (SBI) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VI

0 0 16

DESAIN DIDAKTIS LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME LIMAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP.

0 5 23

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Penerapan Model Problem Based Instruction (PBI)Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Nege

0 5 16

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Penerapan Model Problem Based Instruction (PBI)Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Nege

0 5 13

(ABSTRAK) KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN JIGSAW PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PRISMA DAN LIMAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 12 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010”.

0 0 3

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN JIGSAW PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PRISMA DAN LIMAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 12 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010”.

0 0 114

(ABSTRAK) KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN JIGSAW PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PRISMA DAN LIMAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 12 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010”.

0 0 6

(ABSTRAK) KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN JIGSAW PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PRISMA DAN LIMAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 12 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20092010”

0 0 3

PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME LIMAS MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEMANFAATKAN PROGRAM CABRI 3D UNTUK SISWA SMP KRISTEN KALAM KUDUS YOGYAKARTA KELAS VIII

0 5 236