10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran Matematika
Menurut Herman Hudojo 2001 : 29, kebutuhan hidup di masa kini terus berkembang bergantung kepada, dan dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kemajuan negara-negara maju, hingga sekarang menjadi dominan ternyata 60 - 80 mengantungkan kepada matematika Santosa, 1967.
Indonesia pun sebagai negara yang sedang berkembang memerlukan matematika. Matematikanya sendiri telah berkembang dengan pesat sehingga
mengingat efektivitas dan efensiensinya tidak mungkin kita menjejali siswa dengan setumpuk matematika tanpa mempedulikan kriteria tertentu Herman
Hudojo, 2001 : 45. Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir.
Karena itu, matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu
dibekalkan kepada setiap peserta didik sejak SD, bahkan sejak TK. Sampai saat ini belum ada definisi tunggal tentang matematika. Hal ini terbukti
adanya puluhan definisi matematika yang belum mendapat kesepakatan di antara para matematikawan. Mereka saling berbeda dalam mendefinisikan
matematika. Namun yang jelas, hakekat matematika dapat diketahui karena obyek penelaahan matematika yaitu sasarannya telah diketahui sehingga
dapat diketahui pula bagaimana cara berpikir matematika itu.
Obyek penelahaan matematika tidak sekedar kuantitas, tetapi lebih dititikberatkan kepada hubungan, pola, bentuk dan struktur karena
kenyataannya, sasaran kuantitas tidak banyak artinya dalam matematika Herman Hudojo, 2001 : 46. Ini berarti matematika bersifat sangat abstrak,
yaitu berkenaan dengan konsep-konsep abstrak dan penalarannya deduktif. Begle 1979 menyatakan bahwa sasaran atau obyek penelaahan
matematika adalah fakta, konsep, operasi dan prinsip. Obyek penelaahan tersebut menggunakan simbol-simbol yang kosong dari arti. Ciri ini yang
memungkinkan matematika dapat memasuki wilayah bidang studi atau cabang ilmu lain. Dengan demikian, dapat dikatakan matematika itu
berkenaan dengan gagasan berstruktur yang hubungan-hubungannya diatur secara logis.
B. Pembelajaran Geometri
Suydam dalam Clements Battista, 1992 : 421 menyatakan bahwa tujuan pembelajaran geometri adalah mengembangkan kemampuan berpikir
logis, mengembangkan intuisi spasial mengenai dunia nyata, menanamkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk matematika lanjut, dan mengajarkan cara
membaca dan menginterpretasikan argumen matematika. Selanjutnya Bobango 1993 : 148 menyatakan bahwa tujuan pembelajaran geometri
adalah agar siswa memperoleh rasa percaya diri pada kemampuan matematikanya, menjadi pemecah masalah yang baik, dapat berkomunikasi
secara matematik, dan dapat bernalar secara matematik. Sedangkan Ferdianto