71
seringkali tumpang tindih dengan profesi Pekerjaan Sosial dalam pelaksanaan kegiatan profesionalnya.
Berikut ini akan dipaparkan perbedaan praktik yang dilakukan oleh seorang Pekerja Sosial dengan profesi lainnya dalam memberikan
pertolongan:
1. Pekerja Sosial – Sosiolog
Bagaimana bidang keilmuan sosiologi dan Pekerjaan Sosial berhubungan satu sama lain? Tidak dapat disangkal lagi, bahwa kedua
bidang keilmuan tersebut memiliki banyak persamaan dan perbedaan dalam berbagai hal. Sosiologi telah didefinisikan oleh para ahli
sosiologi di Amerika Serikat, sebagai berikut: L.F. Ward menyatakan bahwa sosiologi adalah ‘ilmu tentang masyarakat’, F.H. Giddings
mendefinisikan sosiologi sebagai ‘penelaahan ilmiah tentang masyarakat’, A.W. Small mengatakan bahwa sosiologi adalah ‘suatu
penelaahan mengenai manusia yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pergaulannya dengan manusia lain’. Cuber menjelaskan bahwa
‘sosiologi dapat didefinisikan sebagai suatu susunan pengetahuan ilmiah mengenai antarhubungan manusia’. Gillin dan Gillin
menyatakan bahwa ‘sosiologi dalam pengertiannya yang luas dapat dikatakan sebagai suatu penelaahan mengenai interaksi yang
ditimbulkan oleh adanya pergaulan di dalam kehidupan manusia’ dalam Skidmore and Theckeray, Introduction to Social Work, 1964,
hlm.12 dan dalam Renny Sekarningsih, Pengantar Pekerjaan Sosial, 1992, hlm.55.
Sosiologi dan Pekerjaan Sosial keduanya menaruh perhatian pada manusia, interaksi di antara manusia, serta pemahaman terhadap
72
interaksi tersebut. Berikut dipaparkan beberapa aspek yang dapat membedakan antara profesi Pekerja Sosial dengan seorang sosiolog:
Tabel 1 Perbedaan antara Pekerja Sosial dengan Sosiolog
Bidang profesi
Aspek Perbedaan Sosiolog
Pekerja Sosial Perhatian dan Minat
Para sosiolog terutama menaruh perhatian pada
bagaimana, kapan, dan mengapa manusia
bertingkah laku seperti yang mereka lakukan di dalam
pergaulan dengan manusia lain. Dengan kata lain,
seorang sosiolog terutama menaruh minatnya pada
latar belakang interaksi manusia.
Seorang Pekerja Sosial menaruh minat pada pemahaman tentang
manusia, bagaimana mereka bertingkah laku di dalam
pergaulan dengan manusia- manusia lain.
Tujuan Sosiolog mempunyai tujuan
untuk dapat menunjukkan masalah-masalah sosial,
mengadakan penelitian, serta melaksanakan segala
kegiatan yang mungkin dilakukan untuk dapat
memahami interaksi di dalam pergaulan manusia.
Pekerja Sosial terutama bertujuan untuk melaksanakan
kegiatan guna membantu orang untuk memecahkan masalah-
masalah yang mereka alami, untuk meningkatkan
kemampuan mereka dalam melaksanakan fungsi sosialnya.
Kegiatan yang Dilakukan
Sosiolog secara umum menghabiskan seluruh
waktunya guna mengadakan penelaahan,
pencarian, serta penemuan fakta-fakta
Pekerja Sosial berusaha untuk dapat memahami klien,
membuat assesment setepat mungkin, serta melaksanakan
kegiatan penyembuhan, yakni membantu memecahkan
masalah-masalah yang dialami klien dan mengadakan
perubahan situasi-situasi dengan tujuan untuk menciptakan
penyesuaian yang lebih baik di antara individu dengan individu
lain, dan di antara individu dengan lingkungannya
Dari uraian tersebut di atas, dapat dilihat bahwa di dalam melaksanakan kegiatan profesionalnya, Pekerja Sosial menggunakan
73
hasil-hasil penelaahan, penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh sosiolog sebagai dasar pemahamannya terhadap manusia, terutama
dalam hal interaksi di antara manusia. Mengenai hal ini, Soerjono Soekanto menyatakan bahwa; “Sosiologi menyelidiki persoalan-
persoalan umum dalam masyarakat, dengan maksud untuk menemukan dan menafsirkan kenyataan-kenyataan kehidupan kemasyarakatan,
sedangkan usaha-usaha perbaikannya merupakan bagian dari Pekerjaan Sosial social work” Soerjono Soekanto, Sosiologi: Suatu Pengantar,
UI-Press, Jakarta, 1981
2. Pekerja Sosial – Psikolog