SUMBER-SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL PENGANTAR PEKERJAAN SOSIAL.

37 a. Kesejahteraan Sosial dipandang sebagai suatu tatanan masyarakat. b. Tatanan masyarakat tersebut bersifat kondusif bagi setiap warga negara untuk melakukan upaya memenuhi kebutuhan hidup mereka. c. Adanya interaksi yang tidak terpisahkan dan saling mendukung di antara setiap individu warga masyarakat dengan masyarakatnya. d. Landasan nilai bagi tatanan masyarakat adalah nilai-nilai dasar sosial budaya masyarakat itu sendiri untuk masyarakat Indonesia, dirumuskan dalam sila-sila Pancasila. Dengan demikian, fokus kajian Kesejahteraan Sosial sebagai suatu disiplin ilmu adalah komponen sosial dari kehidupan manusia interaksi sosial. Karena itu, dilihat dari perspektif tersebut, maka dalam tingkat makro, hubungan antarmanusia ini berwujud dalam hubungan antargolongan atau antarkelompok, atau antarmasyarakat itu sendiri. Wujud konsep Kesejahteraan Sosial adalah pengadaan dan penataan berbagai kebijakan sosial, perencanaan sosial, program- program, dan penyelenggaraan berbagai pelayanan sosial; dalam rangka penataan masyarakat itu sendiri yang bersifat saling mendukung dengan upaya warga masyarakat untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan hidupnya.

2. SUMBER-SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL

Kehidupan masnusia memiliki beragam kebutuhan yang mesti dipenuhi agar mereka dapat hidup fungsional, kehidupan yang 38 memuaskan. Kebutuhan-kebutuhan itu terdiri dari tempat tinggal, perawatan kesehatan, keamanan, kesempatan untuk tumbuh kembang secara emosional dan intelektual, hubungan dengan lainnya, dan pemenuhan kebutuhan spiritual. Biasanya, beberapa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi melalui sumber-sumber personal, atau dalam keluarga dan jaringan pertemanan. Tetapi ketika sumber-sumber tersebut tidak sesuai tidak diperoleh, kebutuhan-kebutuhan tersebut harus dipenuhi melalui mekanisme kemasyarakatan. Sistem kesejahteraan sosial adalah mekanisme pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Kurangnya dan atau bahkan tidak adannya sumber-sumber keuangan untuk menyediakan kebutuhan dasar tersebut dikenal dengan kemiskinan. Pada tulisan ini akan melihat sumber-sumber dan pelayanan-pelayanan yang tidak diarahkan lengsung kepada penyediaan keuangan yang menjadi sumber individu-individu dan keluarga agar mereka memfungsikan anggota masyarakat. Hal tersebut akan berkaitan dengan dengan dua konsep, social support dan prevention. Pada tulisan ini juga akan mengungkapkan cara mengklasfikasi sumber-sumber tersebut secara berbeda melalui fungsi dan kerangka kehidupan. Hal ini akan berkaitan dengan kondisi dan sikap yang mempengaruhi ketersediaan dan yang menghambat pemanfaatan sumber- sumber dan pelayanan bagi mereka yang membutuhkan. Isyu daya jangkau accessibility dan daya terima acceptability serta daya pakai usability oleh kelompok-kelompok dengan berbagai karakteristik yang berbeda juga akan dibicarakan. 39 1 Kebutuhan sumber-sumber Dalam masyarakat kontemporer mekanismen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dapat dikategorikan sebagai berikut: a. Personal: diri sendiri, keluarga, teman, kolega kerja b. Informal: penolong alami dalam masyarakat, kelampok kemandirian self-help groups, kelompok masyarakat arus bawah community grass-root groups, klub, dan kelompok lainnya yang berfungsi secara informal c. Institusional: sekolah, rumah sakit, dan organisasi formal lainnya. d. Kemasyarakatan: pelayanan, badan-badan, dan lembaga- lemabaga yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan khusus masyarakat tertentu Umumnya, orang pertama kali berupaya memenuhi kebutuhannya dalam sistem sumber personal dan, jika hal tersebut tidak memungkinkan, bergerak ke sistem sumber informal, institusional, dan akhirnya sistem sumber kemasyarakatan society. Sebagai contoh, jika seorang ayah mencari informasi mengenai bagaimana mengatasi disiplin anaknya, dia pertama-tama mungkin akan membicarakan permasalahan tersebut dengan anggota keluarga atau teman. Jika tidak memperoleh solusi atas masalah, dia mungkin akan mencari pada suatu sumber informasi seperti halnya suatu kelompok orang tua yang sama-sama memikirkan hal tersebut. Jika hal tersebut tidak mungkin atau tidak juga memperoleh solusi, dia mungkin kemudian membicarakan hal tersebut dengan seorang guru atau ahli agama. Akhirnya, setelah semua upaya tersebut gagal, dia mungkin akan mencari badan sosial yang menyediakan pelayanan konseling bagi orangtua. 40 Perubahan sosial menggerakkan masyarakat kita dari ekonomi subsisten pada suatu ketergantungan yang sangat tinggi pada uang untuk membeli makanan, tempat tinggal, pakainan, dan keperluan lainnya. Perubahan dalam hal bagaimana orang memenuhi kebutuhannya untuk kepentingan sosialisasi, intelektual, dan pertumbuhan emosional, dan juga untuk kepentingan kepuasan hubungan, dari ketergantungan terhadap diri dan keluarga kebersamaan terhadap ketergantungan pada jaringan sosial yang lebih luas dan pada provisi kemasyarakatan. Misalkan, satu keluarga memiliki tanggung jawab yang besar akan sosialisasi dan pendidikan anak-anak mereka; sekarang mereka tergantung tidak hanya pada provisi pendidikan umum kemasyarakatan tetapi juga pada beberapa sumber masyarakat informal dan formal untuk melakukan fungsi tersebut. Studi antropologi mengungkapkan bagaimana individu-individu tergantung pada keluarga dan dengan perkumpulan untuk memperoleh bantuan, dukungan dan sumber-sumber lain. Studi tersebut juga memperlihatkan bagaimana perubahan tersebut akan mengganggu pola-pola ketahanan dan kelemahan kapasitas penyesuian diri individu. Dengan perubahan-perubahan tersebut memunculkan kebutuhan- kebutuhan atau pelayanan-pelayanan untuk membantu orang menghadapi masalah keberfungsian sosial. Resources adalah apa yang individu- individu dan keluarga-keluarga butuhkan sehingga mereka mampu melakukan peran dan tugas dibebankan terhadapnya oleh masyarakat dan dapat mencapai kepuasan hidup secara layak. Services adalah sumber- sumber yang menuntut aktivitas yang dilakukan seseorang dalam sistem kesejahteraan sosial. Salah satu faktor meningkatnya kebutuhan akan pelayanan tersebut adalah mobilitas penduduk dan runtuhnya jaringan sumber- 41 sumber personal. Contoh, sebuah keluarga dengan dua orang anak yang pindah sejauh seribu mil ke kota besar, di mana orang hanya mengenal kolega-kolega kerjanya suami dan istri, tidak ada diantara mereka yang memiliki anak-anak yang masih kecil. Salah seorang anaknya mulai sakit parah dan membutuhkan perawatan rumah sakit. Keluarga tidak hanya dihadapkan dengan masalah anak sakit tetapi juga kebutuhan akan perawatan tambahan anak lainnya. Keluarga tersebut mungkin belum mengembangkan jaringan pertemanan persahabatan personal melalui tetangga, klub, atau perkumpulan agama kepada siapa mereka dapat membutuhkan dukungan bantuan. Kedua orang tua tersebut telah mengalami tekanan emosional dalam penyesuaian dengan pekerjaan dan kehidupan barunya. Keluarga ini membutuhkan bantuan dari suatu badan sosial dalam menghadapai situasi tersebut, karena mereka mengalami ketidaksesuaian jaringan personal dan minim akan kontak dengan dengan sumber-sumber informal dan sumber-sumber lainnya. Karena sumber-sumber dan pelayanan-pelayanan yang sesuai tidak tersedia untuk keluarga tersebut, hal tersebut membahayakan keberfungsian sosial mereka yang akan timbul. Hal tersebut mungkin berbentuk ketidaksesuaian peran orang tua, disfungsi perkawinan, atau ketidakmampuan untuk berfungsi di tempat kerja, makin menyurut. Penurunan keberfungsian kemudian dapat mengarah pada kebutuhan akan sumber-sumber yang mahal, seperti halnya biaya pemeliharaan, konseling psikologi, atau pelayanan-pelayanan berjangka panjang. Permasalahan tersebut dapat menimbulkan kemerosotan lebih jauh lagi baik keberfungsian individu dan keluarga. 42 2 Rentang Sumber Suatu rentang pelayanan dan sumber yang banyak adalah dibutuhkan bagi seseorang atau keluarga untuk memperoleh level keberfungsian sosial yang optimal dalam masyarakat Indonesia. Perubahan kebutuhan-kebutuhan khusus dari waktu ke waktu dari suatu masyarakat ke masyarakat lainnya, tergantung pada luasnya rentang lingkupannya. Rentang kebutuhan terdiri dari: a. Economic: Wilayah kebutuhan ini termasuk pelatihan kerja, konseling karier dan pencarian pekerjaan, konseling masalah- masalah yang berkaitan dengan pekerjaan, pelatihan dalam mengelola keuangan dan perencanaan pensiun, serta informasi mengenai di mana dan bagaimana memperoleh bantuan keuangan. Dengan kata lain, dalam wilayah ini mencakup pelayanan-pelayanan dan sumber-sumber tersebut yang juga memungkinkan individu mampu secara ekonomi memenuhi kebutuhannnya sendiri atau memberdayakan mereka untuk menemukan dan memanfaatkan cara-cara alternatif memperoleh kebutuhan ekonomi. b. Parenting: Wilayah ini terdiri dari konseling orang tua – anak; pelayanan dukungan bagi orang tua anak-anak dengan kebutuhan khusus atau bagi orang tua yang tidak mampu untuk melakukan peran orang tua secara mandiri; pelayanan pendidikan difokuskan pada peran orang tua; dan perawatan pengganti anak day care atau foster care bagi anak-anak yang membutuhkan secara paruh waktu atau penuh waktu di luar seting perawatan keluarga. Dengan kata lain, wilayah ini mencakup semua pelayanan tersebut yang membantu orang 43 memenuhi kebutuhan tanggung jawab keorang-tuaan atau yang menyedian alternatif perawatan anak. c. Marital Relationship. Wilayah ini terdiri dari konseling pranikah, konseling pernikahan, dan pelayanan bagi pasangan yang akan bercerai. Pelayanan-pelayanan dalam wilayah ini termasuk semua hal yang ditujukan untuk memperkuat hubungan pernikahan atau hubungan orang mengatasi akibat negatif dari putusnya hubungan perkawinan. d. Interpersonal and community relationship: Wilayah ini terdiri dari sumber-sumber yang memungkinkan orang berpartisipasi secara bermakna di dalam kegiatan kelompok; pelayanan- pelayanan untuk membantu para pendatang baru menjadi bagian bersama dengan masyarakat; aktivitas-aktivitas yang menyediakan peluang atau kesempatan dalam kegiatan religius, budaya, politik, dan kependidikan; serta aktivitas- aktivitas sosial bagi anak-anak dan remaja. Hal tadi pelayanan- pelayanan yang menyedikan pendidikan dan pengalaman dalam bekerja bersama satu sama lain, dalam suatu aktivitas yang memuaskan secara personal dan juga meningkatkan keberfungsian lingkungan. e. Physically and mentally disabled persons: Wilayah ini terdiri dari pelayanan-pelayanan pendukung, sarana latihan, transportasi, rumah khusus, dan pelayanan perawatan dan kesehatan khusus. Hal tersebut merupakan pelayanan- pelayanan yang memungkinkan orang cacat tuna daksa memperoleh kepuasan hidup serta turut berperan serta sebanyak mungkin dalam aktivitas kehidupan. 44 f. Schools, hopitals, and institutions: Pelayanan-pelayanan sosial dalam institusi tersebut memungkinkan individu-individu memanfaatkan secara maksimal lembaga, fasilitasnya, dan personilnya. Pelayanan-pelayanan tersebut termasuk pelayanan konseling dalam sekolah dan pekerja sosial sekolah dalam seting medis. Hal tadi merupakan pelayanan-pelayanan pendukung terhadap pelayanan utama lembaga dimana mereka masuki. g. Community organization: Hal tersebut merupakan pelayanan- pelayanan tidak langsung terhadap badan-badan, seperti halnya penggalangan dana, mengkoordinasikan keberadaan pelayanan, memodifikasi pelayanan-pelayanan yang tidak merespon secara efektif terhadap kebutuhan-kebutuhan yang menjadi tanggung jawabnya, serta mengembangkan pelayanan-pelayanan baru jika diperlukan. h. Other services: Hal ini terdiri dari pelayanan-pelayanan infromasi dan rujukan yang menghubungkan orang dengan beragam sumber yang lebih luas, pelayanan-pelayanan dukunga, pelayanan-pelayanan pemecahan-masalah untuk menghadapi masalah pribadi dan lingkungan, pelayanan- pelayanan krisis segera, dan konseling serta terapi bagi orang yang mengalami kesulitan keberfungsian sosial. Pelayanan- pelayanan tersebut bertujuan pada kebutuhan pencegahan terhadap pelayanan-pelayanan yang lebih mahal legi, seperti pemeliharaan keuangan, institusionaliasasi, atau intervensi terapis jangka panjang. 45

3. FUNGSI-FUNGSI KESEJAHTERAAN SOSIAL;