Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Efektivitas dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi Pembiayaan Syariah pada Sektor Agribisnis (Studi Kasus : PT. BPRS Amanah Ummah, Leuwiliang, Bogor)

35 yang sulit diidentifikasikan dan hitungannya. Biaya Produksi meliputi unsur-unsur sebagai berikut: a. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi b. Bahan-bahan pembantu atau penolong c. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja pembantu hingga direktur d. Penyusutan peralatan produksi e. Uang modal, sewa f. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi g. Biaya pemasaran seperti biaya iklan h. Pajak Dengan adanya pembiayaan yang diberikan kepada nasabah, maka akan membantu nasabah dalam menambah modal yang diperlukan untuk melakukan kegiatan usahanya. Pembiayaan juga dapat digunakan untuk membeli input seperti bahan baku maupun teknologi mesin atau alat-alat yang dapat membantu kegiatan usaha yang dapat meningkatkan dan memperlancar kegiatan produksi yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap pendapatan. Selain itu, pembiayaan juga dapat meningkatkan aset perusahaan.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Sistem agribisnis yang kompleks dan integratif mengakibatkan perlu dilakukannya pengembangan sistem agribisnis yang dapat memajukan sektor pertanian secara lebih luas. Lemahnya permodalan dalam pembiayaan sektor agribisnis menjadi salah satu faktor utama yang menghambat pengembangan pada sektor ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah dengan mengembangkan sub-sistem penunjang agribisnis melalui Lembaga Keuangan Mikro Syariah LKMS. LKMS dianggap dapat memberikan pembiayaan dengan sistem administrasi yang lebih sederhana dan akses terhadap pembiayaan yang lebih mudah. Salah satu LKMS kategori bank adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS. BPRS merupakan salah satu alternatif lembaga keuangan mikro yang dapat memperkuat permodalan bagi usaha kecil dan mikro dalam sektor 36 agribisnis. Ruang lingkup dalam penelitian ini hanya terbatas pada BPRS. Kerangka pemikiran operasional penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Penelitian ini akan mengkaji mengenai pembiayaan sistem syariah pada sektor agribisnis. Tahapan awal penelitian ini penyaluran dan pemanfaatan dana pembiayaan. Mekanisme yang ada akan dikaji berdasarkan realisasi pembiayaan kepada nasabah. Pembiayaan syariah terhadap nasabah akan dilihat melalui dua sisi. Pertama, melakukan analisis efektivitas penyaluran dan pemanfaatan pembiayaan syariah pada sektor agribisnis. Pengukuran ini dilakukan pada dua pihak, yaitu pihak BPRS dan pihak nasabah BPRS. Efektivitas penyaluran menurut kriteria bank akan ditunjukkan melalui persentase jumlah penyaluran pembiayaan syariah pada sektor agribisnis. Persentase tersebut akan menunjukkan secara kuantitatif jumlah nominal pembiayaan yang mampu dicapai. Hal tesebut dilihat dari perbedaan antara target dan realisasi pembiayaan yang ada pada BPRS Amanah Ummah. Selain itu akan dilihat pula persentase tunggakan pembiayaan yang akan membandingkan perbedaan antara jumlah pembiayaan yang dikeluarkan dan tunggakan pembiayaan yang terjadi, frekuensi pinjaman, jangkauan pembiayaan dan pelayanan pembiayaan. Sedangkan, untuk menganalisis efektivitas penyaluran pembiayaan dilihat berdasarkan keragaan pembiayaan yang terjadi pada nasabah melalui persyaratan awal, prosedur pembiayaan, realisasi pembiayaan, biaya administrasi, nisbah bagi hasilmargin, serta pelayanan dan pembinaan petugas bank. Efektivitas penyaluran pembiayaan berdasarkan keragaan pembiayaan syariah pada nasabah dilakukan secara deskriptif yang dilihat dari mekanisme penyaluran yang dijalankan oleh nasabah dibandingkan dengan ketentuan yang diterapkan pada BPRS Amanah Ummah. Adapun, efektivitas pemanfaatan akan ditunjukkan secara kualitatif dengan dideskripsikan pemanfaatan pembiayaan yang terjadi di lapangan. Pembiayaan yang dialokasikan akan dilihat kesesuaian dengan akadnya. Apakah terdapat penyimpangan dalam penggunaannya. Selain itu, akan dilihat pula seberapa besar pengaruh pembiayaan syariah terhadap kinerja usaha nasabah. Hal tersebut dilakukan untuk melihat tingkat efektivitas penyaluran dan pemanfaatan 37 pembiayaan untuk sektor agribisnis. Untuk melihat pengaruh pembiayaan terhadap kinerja usaha dilakukan uji beda T-tes dua sampel berpasangan untuk melihat kondisi keuntungan usaha nasabah sebelum dan sesudah menerima pembiayaan. Kedua, setelah mengetahui efektivitas penyaluran dan pemanfaatan pembiayaan syariah untuk sektor agribisnis maka dicari faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi pembiayaan syariah pada sektor agribisnis. Ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi realisasi pembiayaan syariah pada sektor agribisnis. Faktor-faktor yang diduga tersebut antara lain jumlah tanggungan keluarga, keuntungan usaha, frekuensi pembiayaan, nisbah bagi hasil, tahun pendidikan, komposisi modal usaha, pengetahuan mengenai akad pembiayaan dan sektor usaha nasabah sebagai variabel boneka dummy. Variabel yang diukur tersebut didapatkan berdasarkan kajian literatur sesuai dengan 6C. Namun, dalam penelitian ini variabel yang digunakan hanya mencakup 4C. Variabel Collateral dan Constraints tidak dimasukkan dalam analisis faktor. Variabel frekuensi pembiayaan, dan pengetahuan mengenai akad pembiayaan dapat menjadi bagian dari karakter Character nasabah karena menunjukkan kondisi pengetahuan dan pengalaman pembiayaan tersebut dapat menjadi dasar untuk melihat karakteristik calon mitra. Jumlah tanggungan keluarga, nisbah bagi hasilmargin, dan tahun pendidikan dipilih karena memiliki hubungan dengan kapasitas Capacity calon mitra untuk melihat kemampuannya dalam mengangsur pembiayaan. Keuntungan usaha, dan sektor usaha dipilih karena berhubungan dengan kondisi ekonomi Condition of Economy usaha yang dimiliki oleh nasabah untuk menentukan apakah seorang nasabah mampu dan layak untuk mendapatkan pembiayaan syariah. Sedangkan untuk variabel komposisi modal akan menunjukkan modal Capital yang dimiliki oleh nasabah, seberapa besar modal yang dimiliki oleh nasabah sehingga BPRS dapat mengetahui apakah modal yang dimiliki merupakan modal sendiri atau modal orang lain hutang. Penentuan faktor-faktor ini menggunakan alat analisis regresi berganda dengan menggunakan software Minitab 15. Setelah output regresi berganda 38 didapatkan, maka akan diinterpretasikan untuk menunjukkan faktor apa saja yang signifikan mempengaruhi realisasi pembiayaan syariah pada sektor agribisnis. Dua sisi analisis ini akan menjadi bahan evaluasi pembiayaan agribisnis syariah dalam hal skema usaha. Hasil evaluasi ini akan berpengaruh besar untuk kemajuan dan masukan pengembangan sistem agribisnis. 39 Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian Keterangan: ……….. = Lingkup Penelitian Sistem Agribisnis Sub-Sistem Penunjang Agribisnis : Lembaga Keuangan Mikro Syariah BPRS Lemahnya Permodalan dalam Pembiayaan Sektor Agribisnis BPRS Amanah Ummah, Leuwiliang, Bogor Pembiayaan Sistem Syariah Sektor Agribisnis Keragaan pada Nasabah Mekanisme Pembiayaan Meliputi Penyaluran, dan Pemanfaatan Pembiayaan Syariah Terhadap Nasabah Efektivitas Penyaluran dan Pemanfaatan Pembiayaan Syariah Pada Sektor Agribisnis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi Pembiayaan Syariah Pada Sektor Agribisnis Mengetahui Tingkat Efektivitas Penyaluran dan Pemanfaatan Pembiayaan Syariah 1. Jumlah tanggungan keluarga 2. Keuntungan usaha 3. Frekuensi pembiayaan 4. Nisbah bagi hasil 5. Tahun pendidikan 6. Komposisi modal 7. Pengetahuan mengenai akad 8. Sektor usaha nasabah Evaluasi Pembiayaan Syariah Pada Sektor Agribisnis Penyaluran Kriteria BPRS Pemanfaatan Pengaruh Terhadap Kinerja 40 IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian