Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Penentuan Sampel

40 IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BPRS Amanah Ummah, Leuwiliamg, Bogor. Pemilihan BPRS dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa BPRS Amanah Ummah memiliki nasabah untuk pembiayaan syariah sektor agribisnis baik on-farm dan off-farm. Selain itu, BPRS Amanah Ummah, Leuwiliang, Bogor, dipilih karena merupakan salah satu bank yang bergerak di bidang pembiayaan usaha kecil menengah yang sesuai dengan skala usaha petani dan pedagang sektor agribisnis yang ada di wilayah Bogor. Pengambilan data untuk penelitian ini dilakukan pada akhir bulan Januari hingga April 2010.

4.2. Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan kepada orang-orang yang ahli di bidangnya terutama yang terkait dengan sistem pembiayaan syariah pada sektor agribisnis di BPRS Amanah Ummah, Leuwiliang, Bogor. Alasan fokus penelitian hanya pada pembiayaan syariah untuk sektor agribisnis ialah karena jenis pembiayaan tersebut termasuk pembiayaan modal kerja dan investasi sehingga semua nasabah peminjam pembiayaan merupakan nasabah yang memiliki kegiatan usaha produktif dalam bidang agribisnis baik on-farm maupun off-farm. Oleh karena itu, responden yang dipilih dalam survei ini adalah pihak- pihak yang terlibat dalam pembiayaan sistem syariah berbasis syirkah ini yaitu antara lembaga keuangan syariah dalam hal ini BPRS sebagai pemilik dana dari nasabah shahibul mal dan pihak nasabah sebagai pengelola dana mudhorib. Pemilihan sampel pihak internal diperoleh dengan metode judgement sampling. Pengambilan responden dari nasabah dipilih dengan menggunakan metode sensus untuk nasabah sektor on-farm dan metode sampel acak terstratifikasi stratified random sampling untuk nasabah sektor off-farm yang ditentukan berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari BPRS. Stratified random sampling merupakan sampel yang ditarik dengan memisahkan elemen-elemen populasi dalam kelompok-kelompok yang tidak melewati batasan yang disebut strata, dan kemudian memilih sebuah sampel secara random dari tiap stratum. Sampel diambil secara acak dan distratifikasikan terlebih dahulu berdasarkan plafon 41 pembiayaan dari populasi nasabah agribisnis yang telah mengakses pembiayaan di BPRS Amanah Ummah. Dalam hal ini, nasabah BPRS Amanah Ummah memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel khususnya untuk nasabah yang memiliki unit usaha agribisnis. Hal tersebut digunakan untuk mempermudah dalam melihat karakteristik yang terjadi pada pola pembiayaan syariah pada sektor agribisnis. Stratifikasi yang dibuat dilakukan untuk memenuhi keterwakilan jumlah responden pembiayaan syariah pada sektor agribisnis. Adapun kriteria pemilihan responden didasari oleh responden yang dipilih masih menjadi nasabah pembiayaan di BPRS Amanah Ummah yang masih aktif, sedang dan masih menjalankan usaha sesuai dengan usaha pada saat pengajuan pembiayaan, dan telah mendapatkan hasil usaha dari pembiayaan yang didapatkan. Jumlah responden yang diambil sebagai sampel sebanyak 38 responden, yang terdiri dari delapan orang responden sektor on-farm dan 30 orang responden sektor off-farm. Adapun responden sektor on-farm diambil dengan metode sensus, terdapat 12 orang responden on-farm tetapi yang memenuhi kriteria hanya berjumlah delapan orang. Sedangkan, pemilihan responden untuk sektor off-farm menggunakan metode Stratified Random Sampling. Responden pada sektor off- farm yang sesuai kriteria berjumlah 295 orang. Kemudian distratifikasikan berdasarkan plafon pembiayaan yang didapat. Adapun stratum yang ada adalah plafon pembiayaan hingga Rp. 5 juta berjumlah 86 orang, plafon pembiayaan antara Rp. 5 juta hingga Rp. 25 juta berjumlah 127 orang, dan plafon pembiayaan antara Rp. 25 juta hingga Rp. 250 juta berjumlah 82 orang. Kemudian dari setiap stratum yang ada diambil responden dengan proporsi sebesar 10 persen. Jumlah tersebut sudah memenuhi syarat jumlah sampel minimal untuk penelitian karena menurut Guilford dalam Supranto 2001, jumlah sampel minimal untuk penelitian adalah 30 orang. Selain itu, menurut Siagian dalam Simaremare 2006 menyebutkan bahwa syarat minimal sampel data terdistribusi normal dalam statistik adalah 30 sampel, sehingga 38 sudah memenuhi syarat minimal. Sampel tersebut terbagi menjadi delapan orang nasabah sektor on-farm dan 30 orang nasabah sektor off-farm. Nasabah pada sektor off-farm kemudian ditentukan berdasarkan proporsi sesuai dengan plafon pembiayaan yang diberikan. 42

4.3. Data dan Instrumentasi