111 kepada nasabah dari BPRS Amanah Ummah. Hal ini disebabkan sebagian
besar responden mengatakan bahwa mereka tidak mendapatkan pelayanan dan pembinaan apapun yang diberikan oleh petugas bank. Hal ini tentu tidak
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh BPRS.
6.3. Analisis Efektivitas Pemanfaatan Pembiayaan
Pada penilaian efektivitas pada pengaruh pembiayaan terhadap kinerja usaha nasabah, penulis menilainya melalui pemanfaatan pembiayaan oleh
nasabah. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pembiayaan yang tepat dalam pemanfaatannya adalah yang dimanfaatkan untuk modal kerja dan
investasi. Karena dengan pembiayaan yang digunakan untuk modal kerja dan investasi, sangat tepat untuk meningkatkan volume usaha agribisnis yang
dijalankan. Setelah mengetahui pemanfaatan dari pembiayaan yang diberikan kemudian akan dilihat seberapa besar pengaruh pembiayaan syariah terhadap
kinerja usaha nasabah, yang akan dianalisis melalui perubahan keuntungan yang diterima nasabah.
6.3.1. Pemanfaatan Pembiayaan Syariah Untuk Sektor Agribisnis
Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan
bahwa pemanfaatan
pembiayaan syariah yang tepat sasaran yaitu pembiayaan yang dialokasi untuk modal kerja dan investasi sebesar 84,21 persen. Sedangkan, pembiayaan syariah
yang tidak sesuai untuk sektor agribisnis yaitu pembiayaan yang dialokasikan untuk konsumsi sebesar 15,79 persen Tabel 15. Hal ini menunjukkan bahwa
pemanfaatan untuk modal kerja dan investasi masih sesuai dan tepat dengan sasaran awal, walaupun masih ada penyimpangan yang terjadi.
Pembiayaan syariah untuk sektor agribisnis yang ada saat ini di BPRS Amanah Ummah yang digunakan untuk modal kerja pada sektor perdagangan
off-farm seluruhnya digunakan untuk meningkatkan volume usaha dengan menambah jumlah persediaan barang dagangan berupa komoditi agribisnis.
Sedangkan, pembiayaan syariah yang digunakan untuk investasi pada sektor perdagangan seluruhnya digunakan untuk menambah dana pembelian kios di
Pasar tempat mereka berdagang.
112 Pada sektor pertanian, perikanan, dan peternakan on-farm, pembiayaan
syariah untuk sektor agribisnis yang digunakan sebagai modal kerja dan investasi dialokasikan untuk pembelian pakan, pembelian benih ikan, pembelian hewan
ternak, pembelian bahan bangunan untuk perbaikan kandang, serta penambahan dana pembelian lahan untuk pertanian. Hal tersebut dilakukan untuk menambah
volume usaha yang dijalankan serta untuk menjamin keberlangsungan usaha. Realisasi pemanfaatan pembiayaan yang terjadi di lapangan sering tidak
sama dengan perjanjian yang telah ditentukan. Hal ini sering disebabkan oleh munculnya permasaalahan yang terjadi pada nasabah dengan tiba-tiba dan hal
itulah yang membuat nasabah menggunakan dana pembiayaan tersebut untuk hal lain diluar usaha yang dijalankan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pembagian
pemanfaatan pembiayaan pada Tabel 15 di bawah ini.
Tabel 15. Sebaran Responden Menurut Kesesuaian Pemanfaatan Pembiayaan
Syariah Untuk Sektor Agribisnis pada Setiap Jenis Usaha
Jenis Usaha Kesesuaian Pemanfaatan
Total Ya
Tidak
Pertanian orang 1
1 Perikanan orang
4 4
Peternakan orang 3
3 Perdagangan orang
24 6
30
Total orang 32
6 38
Komposisi 84.21
15.79 100