17 Dalam dasawarsa terakhir ini frekuensi kejadian El Niño semakin sering
terjadi. Selain tahun 1991, El Niño juga terjadi tahun 1994, 1997, 2002, 2003, 2006. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam tempo 12 tahun sudah terjadi
enam kali El Niño.
2.3. Fenomena IOD di Samudera Hindia
Selain El Niño di Samudera Pasifik, terdapat pula fenomena interaksi lautan-atmosfer lainnya yang diduga menyebabkan peristiwa kekeringan di
Indonesia yang dikenal dengan Indian Ocean Dipole IOD Saji et al. 1999; Webster et al. 1999; Hendon 2003, fenomena tersebut merupakan kejadian dipole
yang terjadi di Samudera Hindia berupa mode dari variabilitas iklim antar tahun yang melibatkan peristiwa pembalikan gradien suhu muka laut dan angin yang
melintas di atas Samudera Hindia Equatorial Abram et al. 2007. IOD ditandai dengan penurunan suhu permukaan laut SPL di bagian
Timur pantai Barat Sumatera dan Selatan Jawa disertai dengan meningkatnya SPL di Samudera Hindia bagian barat Gambar 2.4. Kondisi tersebut dipicu oleh
peningkatan intensitas angin Tenggara southeasterly winds di sepanjang pesisir Selatan Jawa dan Barat Sumatera. Peningkatan itu diikuti dengan perubahan angin
baratan westerly winds menjadi angin timuran easterly winds di sepanjang ekuator Samudera Hindia. Evolusi anomali ini mulai terjadi di akhir Juni,
kemudian menguat pada bulan-bulan berikutnya, dan mencapai puncaknya pada Oktober. Fenomena IOD akan menyebabkan musim kemarau yang parah di
sebagian besar wilayah Indonesia dan akan mencapai puncaknya pada bulan September-Oktober Saji 2000. Sebaliknya, di Benua Afrika khususnya daerah
tropis, dan di daratan India akan terjadi peningkatan curah hujan di atas normal. IOD diyakini dapat menyebabkan musim panas dengan temperatur yang sangat
tinggi di kawasan Eropa, Jepang, Korea dan Cina bagian Timur. Sementara itu, di belahan bumi bagian Selatan, IOD memicu musim dingin yang kering di Australia
Saji et al. 1999.
18
Sumber: http:www.jamstec.go.jpfrsgcresearchd1iod
Gambar 2.4 Gambaran pola suhu muka laut pada saat IOD positif dan IOD negatif
Ciri dari terjadinya peristiwa IOD yang menyebabkan kekeringan di sebagian wilayah Indonesia ialah dengan mendinginnya SPL dekat Sumatera serta
menghangatnya SPL di bagian barat Samudera Hindia. Intensitas IOD direpresentasikan oleh gradien ASPL antara bagian barat Samudera Hindia
Ekuator 50°-70°BT, 10°LU-10°LS dan bagian tenggara Samudera Hindia Ekuator 90°-110°BT, 0°-10°LS.
Apabila DMI bernilai positif, maka fenomena yang terjadi dikenal dengan IOD positif. Pada kondisi ini suhu permukaan laut di pantai barat Sumatera lebih
dingin yang menyebabkan massa udara bergerak ke Teluk Bengal yang menyebabkan rendahnya curah hujan di wilayah bagian barat Indonesia. Kejadian
sebaliknya terjadi apabila DMI bernilai negatif, massa udara bergerak ke arah pantai barat Sumatera yang menyebabkan tinggi curah hujan di kawasan
Indonesia bagian Barat. Kajian mengenai dampak El Niño Southern Oscillation ENSO dan dipole
mode samudera Hindia Indian Ocean Dipole atau IOD merupakan tema kajian yang sangat penting dan menarik Webster et al. 1999; Ashok et al. 2001; Saji et
al. 2003 karena kompleksitas dan dampaknya yang luas pada berbagai bidang
kehidupan. Sampai saat ini hubungan kejadian antara ENSO dan IOD di dua Samudera tersebut masih belum jelas diketahui keterkaitannya. Beberapa kejadian
terlepas satu sama lain namun beberapa kejadian lainnya memiliki keterkaitan yang cukup kuat Saji and Yamagata 2003.
Independensi IOD terhadap ENSO disampaikan oleh Saji et al. 1999 dan pendapat tersebut diperkuat oleh Rao et al. 2002 yang menyatakan bahwa
19 selama 127 tahun terakhir terjadi 14 kejadian IOD positif dan 19 kejadian IOD
negatif yang kuat dan 5 kejadian IOD positif dan 7 kejadian IOD negatif yang terjadi bersamaan dengan ENSO. Dengan kata lain, 65 yang kuat berlangsung
ketika tidak ada kejadian ENSO. Kejadian IOD positif yang terjadi bersamaan dengan ENSO seperti pada tahun 1997 ditengarai memperkuat pengaruh ENSO di
wilayah Indonesia, sebaliknya apabila IOD negatif yang bersamaan dengan ENSO akan mengurangi dampak ENSO. Secara hampir bersamaan Saji et al., 1999 dan
Webster et al. 1999 menyatakan bahwa pada tahun 1997 ketika terjadi El Niño kuat, secara bersamaan terjadi pula IOD positif kuat. Hal tersebut menunjukkan
bahwa kekuatan pengaruh ENSO dipengaruhi pula oleh fenomena IOD.
2.4. Kalender Tanam