19 selama 127 tahun terakhir terjadi 14 kejadian IOD positif dan 19 kejadian IOD
negatif yang kuat dan 5 kejadian IOD positif dan 7 kejadian IOD negatif yang terjadi bersamaan dengan ENSO. Dengan kata lain, 65 yang kuat berlangsung
ketika tidak ada kejadian ENSO. Kejadian IOD positif yang terjadi bersamaan dengan ENSO seperti pada tahun 1997 ditengarai memperkuat pengaruh ENSO di
wilayah Indonesia, sebaliknya apabila IOD negatif yang bersamaan dengan ENSO akan mengurangi dampak ENSO. Secara hampir bersamaan Saji et al., 1999 dan
Webster et al. 1999 menyatakan bahwa pada tahun 1997 ketika terjadi El Niño kuat, secara bersamaan terjadi pula IOD positif kuat. Hal tersebut menunjukkan
bahwa kekuatan pengaruh ENSO dipengaruhi pula oleh fenomena IOD.
2.4. Kalender Tanam
FAO 1997 mendefinisikan kalender tanam cropping calendar sebagai salah satu aspek pertanian yang sering dipetakan orang untuk mengetahui waktu
dan pola tanam di daerah tertentu selama setahun. Wiliamson 2001 melaporkan kalender tanam di Kosovo Gambar 2.5 yang dikembangkan oleh FAO. Kalender
tersebut memberikan informasi mengenai jenis tanaman yang tumbuh, saat tanah diberakan, persiapan lahan, masa vegetatif, masa generatif, serta panen selama
setahun di Kosovo.
Gambar 2.5 Kalender tanam di Kosovo Wiliamson, 2001 Selain di Kosovo, FAO juga telah mengembangkan kalender tanam di
Iraq, Gambar 2.6 Edirisinghe, 2004, dengan komoditas yang biasa tumbuh di daerah tersebut, seperti padi, jagung, kapas, buah-buahan dan sayuran. Dengan
kalender tanam tersebut terlihat bahwa tanaman yang tergantung air hujan rained
20 crops
akan tumbuh terutama selama bulan basah dari November sampai April tahun berikutnya.
Gambar 2.6 Kalender tanam di Iraq Edirisinghe, 2004 Di Indonesia kalender tanam secara tradisional diperoleh petani secara
turun temurun. Selama ribuan tahun mereka menghafalkan pola musim, iklim dan fenomena alam lainnya, akhirnya nenek moyang kita membuat kalender tahunan
bukan berdasarkan kalender Syamsiah Masehi atau kalender Komariah Hijrahlslam tetapi berdasarkan kejadian-kejadian alam yaitu seperti musim
penghujan, kemarau, musim berbunga, dan letak bintang di jagat raya, serta pengaruh bulan purnama terhadap pasang surutnya air laut. Pranata Mangsa
dibutuhkan sebagai penentuan atau patokan untuk bercocok tanam Tabel 2.1.. Hal tersebut tentunya tidak keliru selama dunia tidak mengalami
perubahan baik iklim, penutupan ataupun penggunaan lahan. Namun perubahan global bukan merupakan isu lagi tetapi suatu yang telah terjadi baik secara global,
regional ataupun lokal Syahbuddin et al. 2007. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian ulang bagaimana kalender tanam yang ada berdasarkan kondisi iklim
setelah terjadi perubahan. Seperti yang dikemukakan oleh Viet et al. 2001 bahwa untuk keberlanjutan pertanian akibat adanya perubahan iklim perlu
dilakukan perubahan baik kalender tanam, pola tanam, maupun rotasi penanaman untuk setiap zone agroekologi.
21 Tabel 2.1 Pranata Mangsa selama setahun Wiriadiwangsa 2005
No Nama
Mulai Akhir
Kegiatan
1. Kasa Kahiji 2223 Jun
23 Ags Musim tanam palawija.
2. Karo Kadua 23 Ags
2526 Ags Musim kapok bertunas
tanam palawija kedua. 3. Katiga Katilu
2526 Ags 1819 Sep
Musim ubi-ubian bertunas, panen palawija.
4. Kapat Kaopat 1819 Sep
1314 Okt Musim sumur kering,
kapuk berbuah, tanam pisang.
5. Kalima Kalima 1314 Okt
910 Nov Musim turun hujan, pohon
asam bertunas, pohon kunyit berdaun muda.
6. Kanem Kagenep 910 Nov
2223 Des Musim buah-buahan mulai
tua, mulai menggarap sawah.
7. Kapitu Katujuh 2223 Des
34 Feb Musim banjir, badai,
longsor, mulai tandur. 8. Kawolu
Kadalapan 23 Feb
2829 Feb Musim padi beristirahat,
banyak ulat, banyak penyakit.
9. Kasonga
Kasalapan 12 Mar
2627 Mar Musim padi berbunga,
turaes sebangsa serangga ramai
berbunyi.
10. Kadasa Kasapuluh 2627 Mar
1920 Apr Musim padi berisi tapi
masih hijau, burung-burung
membuat sarang, tanam palawija di lahan kering.
11. Desta Kasabelas 1920 Apr
1213 Mei Masih ada waktu untuk
palawija, burung-burung menyuapi anaknya.
12. Sada Kaduabelas 12113 April- 2223 Juni.
Musim menumpuk jerami, tanda-tanda udara dingin
di pagi hari.
Adanya informasi mengenai pola tanam dan sistem usaha tani berdasarkan tingkat sensitifnya pada berbagai kondisi iklim diharapkan dapat membantu para
pengambil kebijakan dalam hal perencanaan pertanian. Selain itu juga diharapkan dapat berdampak ke tingkat petani di dalam menerapkan pola tanam dan sistem
usaha tani yang mempertimbangkan aspek variabilitas iklim.
22
2.5. Dampak Anomali Iklim terhadap Waktu dan Pola Tanam Padi.