17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Penelitian Pendahuluan
4.1.1. Analisa Komposisi Kimia Rumput Laut Gracilaria verrucosa
Analisa  komposisi  kimia  rumput  laut  bertujuan  untuk  mengetahui  kondisi  awal  dari  rumput laut jenis Gracilaria verrucosa yang dibudidayakan di Desa Langensari, Subang, Jawa Barat dengan
salinitas air 6 ppm dan umur rumput laut 1,5 bulan. Analisa komposisi kimia yang dilakukan terhadap bahan  baku  meliputi  analisa  kadar  air,  kadar  abu,  kadar  protein,  kadar  lemak,  kadar  serat  kasar  dan
kadar karbohidrat by difference. Hasil analisa komposisi kimia dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7.Hasil analisa komposisi rumput laut Gracilaria verrucosa
Komponen Jumlah
Kadar Air  bb 10,75
Kadar Protein  bb 9,63
Kadar Karbohidrat by difference  bb 58,46
Kadar Lemak  bb 0,40
Kadar Serat Kasar  bb 8,28
Kadar Abu  bb 12,48
Terdapat perbedaan antara hasil analisa komposisi  kimia  yang dilakukan dengan  hasil analisa komposisi kimia pada rumput laut Gracilaria sp yang dilakukan oleh Soegiarto 1978 yang disajikan
pada Tabel 1. Kadar air rumput laut Gracilaria verrucosa hasil budidaya Subang ini memiliki tingkat kekeringan  yang  cukup  tinggi  dibandingkan  dengan  literatur.  Tingginya  kadar  air  juga  dapat
menentukan mutu dari agar-agar yang nantinya dihasilkan, karena dengan kandungan air yang tinggi kapang dapat tumbuh apabila rumput laut tersebut disimpan dalam jangka waktu tertentu.
Kadar  abu  berasal  dari  garam-garam  air  laut  yang  berdifusi  ke  dalam  jaringan  rumput  laut. Kadar  abu  yang  tinggi  pada  hasil  analisa  dapat  disebabkan  oleh  faktor  lingkungan,  salah  satunya
adalah musim dan kadar garam. Tingginya kadar abu hasil analisis sebesar  12,48, disebabkan oleh besarnya penguapan, pergerakan air laut dan sirkulasi air tawar di perairan tersebut. Rumput laut yang
dianalisis saat itu diambil pada musim kemarau dimana penguapan air laut sangat tinggi menyebabkan kadar garam juga meningkat.
Menurut  Kadi  dan  Atmadja  1988  kualitas  rumput  laut  dipengaruhi  cahaya,  suhu,  pH,  dan unsur  hara.  Cahaya,  suhu,  pH,  dan  unsur  hara  akan  berpengaruh  terhadap  fotosintesa.  Fotosintesa
merupakan proses perubahan zat anorganik menjadi zat organik, sehingga secara tidak langsung akan menentukan  kandungan  protein,  lemak,  serat  kasar,  dan  karbohidrat  rumput  laut.  Komponen  dari
karbohidrat  pada  rumput  laut  juga  memiliki  kadar  yang  cukup  tinggi,  karena  karbohidrat  sebagian besar terdiri dari agar-agar dan serat kasar yang merupakan selulosa. Rumput laut merupakan tanaman
primitif  yang  mengandung  selulosa  sebagai  jaringan  pendukung.  Karbohidrat  yang  terkandung  pada bahan  baku  salah  satu  unit  polisakarida  penyusun  agar-agar  sebagai  senyawa  utama  yang
dimanfaatkan pada penelitian ini.
4.1.2. Penentuan Konsentrasi Bahan Pemucat