3 METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 8 November hingga 13 Desember 2011. Penelitian ini terdiri atas beberapa rangkaian yang dipusatkan
pada tiga tempat utama. Tahap ekstraksi akar tuba Derris elliptica, persiapan dan pengentalan ekstrak etanol akar tuba, dilaksanakan di Laboratorium Kimia
Analitik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan. Tahap analisis kadar air dan perhitungan rendemen ekstrak akar tuba dilaksanakan di Laboratorium
Mikrobiologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Penelitian utama, yaitu pemingsanan lobster air tawar dengan ekstrak akar
tuba dan pengujian kelulusan hidup selama penyimpanan dalam media tanpa air dilaksanakan di Laboratorium Bahan Baku Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan. Kualitas air yang digunakan sebelum dan setelah proses pemingsanan lobster air tawar dianalisis di Laboratorium Lingkungan Budidaya
Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas bahan utama dan bahan pembantu yang digunakan dalam berbagai rangkaian percobaan. Penelitian
ini menggunakan peralatan yang meliputi peralatan yang digunakan untuk aklimatisasi dan peralatan untuk pengukuran kualitas air.
3.2.1 Bahan
Bahan utama yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah lobster air tawar Cherax quadricanatus dan ekstrak akar tuba Derris elliptica. Lobster uji
yang digunakan pada penelitian memiliki panjang pada kisaran 7,0 ± 0,297 cm
dan bobot tubuh 18,98 ± 1,835 gram. Lobster uji yang digunakan padan penilitian berumur ± 3 bulan, diperoleh dari pembudidaya di daerah Ciseeng-Parung, Bogor.
Bahan akar tuba yang digunakan pada penelitian ini didatangkan dari daerah Tapanuli Selatan, tanaman ini selanjutnya dibudidayakan selama ± 6 bulan di
daerah Dramaga-Bogor. Bagian yang digunakan dari tanaman ini hanya akar yang tertanam dalam tanah dengan diameter berkisar 0,3-1 cm. Rendemen kandungan
bahan dihitung setelah diekstrak menggunakan etanol 95 dengan perbandingan 1:3 selama proses ekstraksi. Bahan pembantu yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi styrofoam, dan serbuk gergaji.
3.2.2 Alat
Lobster uji yang digunakan, dipelihara dalam akuarium sebelum dan sesudah proses pemingsanan. Proses pemingsanan lobster air tawar dilaksanakan dalam
baskom. Kualitas air yang digunakan sebelum dan setelah proses pemingsanan diukur dengan menggunakan alat DO-meter untuk nilai oksigen terlarut, pH-meter
untuk nilai kesadahan, dan spektrofotometer untuk pengujian kadar amoniak. Hasil ekstraksi etanol akar tuba dipekatkan dengan menggunakan alat rotary
vacuum evaporator untuk memperoleh ekstrak akar tuba yang kental. Peralatan
lain yang digunakan dalam penelitian ini meliputi gelas labu, gelas Meyer, neraca analitik, DO meter, pisau, dan aerator.
3.3 Metode Penelitian
Prosedur penelitian ini diawali dengan persiapan lobster air tawar sebagai biota uji dan ekstraksi akar tuba sebagai bahan pemingsan yang akan digunakan.
Penelitian dibagi menjadi dua tahapan utama, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama.
3.3.1 Persiapan penelitian
a. Aklimatisasi lobster air tawar Koesoemadinata 2003
Proses aklimatisasi bertujuan untuk mengadaptasikan lobster air tawar dengan kondisi baru lingkungan laboratorium. Akuarium yang digunakan untuk
aklimatisasi berukuran 100x50x40 cm
3
. Air yang digunakan adalah air PAM yang telah diendapkan dan diaerasi selama dua hari untuk menghilangkan klorin dan
senyawa-senyawa beracun lainnya. Tahap aerasi juga berfungsi untuk meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam media uji. Kesehatan dan
kelayakan kondisi ikan ditentukan berdasarkan persyaratan yang terdapat dalam pengujian toksisitas. Kriteria yang harus dipenuhi oleh populasi uji toksisitas
adalah: 1
Stok populasi ikan tidak layak digunakan untuk percobaan bila selama 7 hari
masa adaptasi mortalitas ikan ≥ 10 dari populasi;
2 Bila angka mortalitas ikan tercatat antara 5 dan 10, maka masa adaptasi
dilanjutkan selama 7 hari, dan bila setelah masa pengamatan tambahan tersebut angka mortalitas
≤ 5 stok populasi ikan layak digunakan untuk percobaan;
3 Stok populasi ikan tidak layak digunakan untuk suatu percobaan bila pada
masa adaptasi ada wabah penyakit, atau bila jumlah ikan yang cacat atau abnormal
≥ 1 dari jumlah ikan dalam stok populasi tersebut.
b. Ektraksi akar tuba dan perhitungan rendemen