Kadmium Cd Tembaga Cu

18 0,00015 ppm, sedangkan pengamatan organisme laut kadar maksimum Hg untuk batas aman bagi biota perairan adalah sebesar 0,002 ppm. Pada umumnya kandungan Hg pada air laut berkisar antara 0,03-5,00 ppb.

2.3.9. Kadmium Cd

Kadmium Cd adalah salah satu logam berat dengan penyebaran yang sangat luas di alam. Kadmium bernomor atom 48, berat atom 112,40 dengan titik cair 321 °C dan titik didih 765 °C. Menurut Clark Hill 1986 sumber kadmium yang masuk ke perairan berasal dari : 1. Uap, debu, dan limbah dari pertambangan timah dan seng 2. Air bilasan elektroplating 3. Besi, tembaga dan industri logam 4. Seng yang digunakan untuk melapisi logam 0,2 Cd 5. Pupuk fosfat dan endapan sampah Kadar kadmium Cd pada perairan tawar alami berkisar antara 0,0001-0,01 mgL, sedangkan pada perairan laut sebesar 0,0001 mgL. Untuk melindungi kehidupan organisme akuatik, kandungan kadmium dalam perairan tidak lebih dari 0,0002 mgL. Kadmium tergolong logam berat dan memiliki afinitas yang tinggi terhadap grup sulfhidrid daripada enzim dan meningkat kelarutannya dalam lemak. Perairan alami yang bersifat basa, kadmium mengalami hidrolisis, teradbsorpsi oleh padatan tersuspensi dan membentuk ikatan kompleks dengan bahan organik. Kadmium pada perairan alami membentuk ikatan kompleks dengan ligan baik organik maupun inorganik yang memiliki tingkat kelarutan yang berbeda Sanusi 2006. Dalam biota perairan jumlah logam yang terakumulasi akan terus mengalami peningkatan biomagnifikasi dan dalam rantai makanan biota yang tertinggi akan mengalami akumulasi Cd yang lebih banyak Palar 2004.

2.3.10. Tembaga Cu

Tembaga atau Cu merupakan logam berat yang essensial bagi tumbuhan dan hewan. Pada tumbuhan, tembaga berperan sebagai penyusun plastocyanin yang berfungsi dalam transfor elektron dalam proses fotosintesis Boney 1989 in Efendi 19 2003. Mukhtasor 2007 menyatakan bahwa kandungan Cu di wilayah samudera sekitar 1 mgL, akan tetapi di perairan yang tercemar dapat mencapai 11 mgL. Kandungan tembaga di perairan dapat berasal dari buangan limbah industri dan dari atmosfer yang tercemar oleh asap pabrik tembaga, pelapisan logam, tekstil, serta dari pengecatan anti foulling pada kapal. Di perairan alami, tembaga Cu terdapat dalam bentuk partikulat, koloid dan terlarut. Fase terlarut merupakan Cu 2+ bebas dan ikatan kompleks, baik dengan ligan inorganik CuOH + , Cu 2 OH 2 2+ maupun organik. Selain dengan ligan OH - , Cu membentuk ikatan kompleks dengan ligan inorganik lainnya yaitu dengan: karbonat CO 3 2- , nitrat NO 3 - , fosfat HPO 4 2- , sulfat SO 4 2- , sulfida SH - , kloridaCl - dan amonia NH 3 yang bersifat basa dengan stabilitas berbeda-beda. Ikatan Cu kompleks dengan amonia dan sulfida tergolong stabil Sanusi 2006.

2.3.11. Timbal Pb