64
Kandungan fosfat tertinggi terlihat pada stasiun 7 yang memiliki kedalaman 1500 meter.
Menurut Wardoyo 1987 in Anwar 2008 konsentrasi fosfat dalam perairan alami pada umumnya tidak melebihi 0,1 ppm. Kandungan fosfat yang melebihi
kebutuhan normal akan meningkatkan kesuburan perairan dan merangsang pertumbuhan fitoplankton. Kadar fosfat yang baik di perairan akan meningkatkan
produktivitas perairan. Sebagai indikator produktivitas perairan, keberadaan fitoplankton atau zooplankton dapat diketahui melalui kandungan fosfat ideal yang
terkandung di perairan.
4.2.8. Raksa Hg
Hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kandungan Hg yang terlarut di perairan Selat Bali pada bulan Maret 2011 baik pada lapisan permukaan, termoklin,
maupun dekat dasar perairan nilainya sangat kecil. Dari ketiga lapisan kolom perairan yang diamati, yaitu lapisan permukaan, termoklin, dan lapisan dekat dasar
perairan kandungan konsentrasi dari Hg berada di bawah batas deteksi alatmetode yang digunakan untuk melakukan analisis kandungan Hg yaitu sebesar 0,0002 mgL.
Jika dibandingkan dengan baku mutu menurut Kepmen-LH No. 51 tahun 2004 untuk peruntukan biota laut nilai kandungan Hg maksimum yang diperbolehkan ada
dalam perairan adalah sebesar 0,001 mgL. Pengukuran logam berat seperti Hg, Pb, dan Cu biasanya digunakan untuk
mengetahui tingkat pencemaran suatu perairan. Dalam lingkungan perairan, media yang dipakai sebagai indikator pencemaran logam berat adalah air, sedimen, dan
organisme. Menurut Bryan 1976 logam berat yang masuk ke perairan akan mengalami tiga proses akumulasi yaitu proses fisik, kimia, dan biologi. Hg
merupakam unsur logam yang paling beracun terhadap organisme. Menurut Waldichuk 1974 in Bahri 2003 kandungan Hg yang membahayakan di dalam air
laut adalah 0,00015 ppm. Sumber utama Hg di perairan ada dua jenis yaitu yang berasal dari alam dan dari kegiatan manusia seperti perindustrian dan farmasi. Nilai
kandungan Hg yang teramat dari semua titik pengamatan menunjukkan nilai yang sangat kecil, hal ini disebabkan karena letak stasiun pengamatan yang jauh dari
65
daratan dan aktivitas manusia sehingga pengaruh akibat buangan limbah dan lainnya tidak ada. Nilai kandungan Hg yang sangat kecil ini menunjukkan bahwa pada
stasiun pengamatan belum tercemar dan tidak membahayakan bagi organisme akuatik di dalamnya.
4.2.9. Kadmium Cd
Sama seperti halnya Hg, hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kandungan Cd yang terlarut di perairan Selat Bali pada bulan Maret 2011 baik pada
lapisan permukaan, termoklin, maupun dekat dasar perairan nilainya sangat kecil. Dari ketiga lapisan kolom perairan yang diamati, kandungan konsentrasi dari Cd
berada di bawah batas deteksi alatmetode yang digunakan untuk analisis yaitu sebesar 0,001 mgL. Jika dibandingkan dengan baku mutu menurut Kepmen-LH
No. 51 tahun 2004 untuk peruntukan biota laut nilai kandungan Cd maksimum yang diperbolehkan ada dalam perairan adalah sebesar 0,001 mgL. Kandungan kadmium
Cd dalam perairan laut pada umumnya relatif kecil 0,0001 mgL sementara pada perairan yang tercemar nilainya mencapai 10 mgL Bishop 1983 in Mukhtasor
2006.
4.2.10. Tembaga Cu