Menghitung Variabel Melakukan Analisis

3.4. Teknik Analisa dan Uji Hipotesis

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menganalisis data untuk membuktikan hipotesis adalah sebagai berikut :

3.4.1. Menghitung Variabel

Menghitung variabel-variabel yang diperlukan dalam penelitian, yaitu : • Nilai perusahaan tobin’s Q dihitung dengan persamaan 3.1. • Struktur modal Debt to Equity Ratio dihitung dengan persamaan 3.2. • Profitabilitas Net Profit Margin dihitung dengan persamaan 3.3. • Capital expenditure ratio dihitung dengan persamaan 3.4. • Firm size total asset dihitung dengan persamaan 3.5.

3.4.2. Melakukan Analisis

Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Adapun persamaan dari regresi linier berganda secara sistematis adalah sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Keterangan : Y = Nilai Perusahaan Market to book value X 1 = Struktur Modal Debt to Equity Ratio X 2 X = Profitability Net Profit Margin Ratio 3 = Capital Expenditure Capital Expenditure Ratio X 4 1. Tidak boleh ada autokorelasi. = Firm Size Ln total asset e = Error Persamaan regresi harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak bias. Untuk menghasilkan keputusa yang BLUE maka harus dipenuhi tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi berganda yaitu : 2. Tidak boleh multikolinieritas. 3. Tidak boleh heterokedastisitas. Adapun salah satu dari keiga asumsi dasar tersebut dilanggar maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE sehingga pengambilan keputusan melalui uji t menjadi bias.

1. Autokorelasi

Menurut Gujarati 1995 : 201 autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antar anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu seperti dalam data deretan waktu atau ruang seperti dalam data cross sectional. Jadi dalam model regresi linier diasumsikan tidak terjadi gejala autokorelasi, artinya tidak residual Y observasi – Y prediksi pada waktu ke-t et-1. Indikasi ada atau tidak adanya autokorelasi dapat dites dengan menggunakan nilai durbin Watson d tes dengan persamaan Gujarati, 1995 : 215 : d = ∑ ∑ − = = = = − N t t t N t t t t e e e 1 2 2 1 2 Keterangan : d = nilai Durbin Watson et = residual pada waktu ke-t et-1 = residual pada waktu ke-t satu periode sebelumnya N = banyaknya data Banyaknya data time series minimal yang dapat dihitung dengan Durbin Watson adalah enam buah data dalam satu variabel.

2. Multikolinieritas

Menurut Gujarati 1995 : 157 multikolinieritas berarti ada hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Persamaan regresi linier berganda diasumsikan tidak terjadi pengaruh antar variabel bebas. Apabila ternyata ada pengaruh antar variabel bebas maka asumsi tersebut tidak berlaku lagi terjadi bias. Menurut Gujarati 2003 : 362 secara sistematis pengukuran multikolinieritas dapat dirumuskan sebagai persamaan inflasi sebagai berikut : VIF = j R 2 1 1 − Keterangan : VIF = Varianc Inflation Factor R 2 • Melakukan kombinasi antara pengamatan data kerat lintang cross sectional dengan data deret waktu time series. j = Koefisien determinasi yang diperoleh dengan meregresikan satu variabel bebas dengan variabel-variabel bebas lainnya. VIF Variance Inflation Factor menyatakan tingkat pembengkakan varians. Apabila VIF lebih besar dari 10, berarti terdapat multikolinieritas dalam persamaan regresi linier. Apabila nilai VIF lebih rendah dari 10, maka dikatakan bahwa tidak terdapat gejala multikolinieritas. Untuk mengatasi gejala ini dapat dilakukan dengan cara, antara lain : • Mengeluarkan variabel yang menimbulkan multikolinieritas. • Menambah variabel baru.

3. Heterokedastisitas

Satu asumsi penting dari model regresi linier klasik menurut Gujarati 1995 : 177 adalah bahwa gangguan disturbance yang muncul dari regresi populasi adalah heterokedastisitas yaitu semua gangguan yang mempunyai varian sama. Menurut Gujarati 1995 : 189 heterokedastisitas tidak merusak sifat ketidakbiasan dan konsistensi dari penaksir OLS Ordinary Least Square atau kuadrat terkecil biasa, tetapi penaksir tidak lagi efisien, bahkan tidak lagi asimotik yaitu untuk sampel yang besar. Ketidakadaan efisiensi ini membuat prosedur pengujian hipotesis yang biasa nilainya diragukan. Pada regresi linier nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel bebas. Heterokedastisitas dapat dideteksi dengan menggunakan pengujian Sparman Ranking Correlation sebagai berikut Gujarati, 1995 : 188: rs = 1 - 6         − ∑ 1 2 2 N N di Keterangan : di = Perbedaan dalam rank yang ditetapkan untuk dua karakteristik yang berbeda dari individual atau fenomena ke-i. N = Banyaknya individual atau fenomena yang di rank.

3.4.3. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Liquidity, Dan Profitability Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bei

1 55 90

Pengaruh Profitability, Firm Size, Business Risk dan Asset Tangibility Terhadap Struktur Modal Pada Sektor Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2008

1 71 94

Pengaruh Size Of Firm, Growth Of Firm dan Profitability Terhadap Struktur Modal (Pada Bidang Manufaktur 2010-2012 di BEI).

0 3 14

PENGARUH FIRM SIZE, GROWTH OPPORTUNITY, LIQUIDITY, DAN PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN

0 2 64

PENGARUH FIRM SIZE, GROWTH OPPORTUNITY, LIQUIDITY dan PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Liquidity dan Profitability Terhadap Struktur Modal Perusahaan ( Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur "Food and Beverages" di

0 2 14

PENGARUH FIRM SIZE, TANGIBILITY OF ASSET, DAN PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN CONSUMERGOOD DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 103

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITY, CAPITAL EXPENDITURE, FIRM SIZE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN KIMIA DAN FARMASI DI BEI SKRIPSI

0 0 17

PENGARUH FIRM SIZE, TANGIBILITY OF ASSET, DAN PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN CONSUMERGOOD DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 22

PENGARUH STRUKTUR MODAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, UMUR PERUSAHAAN, DAN CAPITAL EXPENDITURE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX SKRIPSI

0 0 28

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN SIZE, PROFITABILITY DAN GROWTH OPPORTUNITY SEBAGAI MODERASI

0 0 16