Tabel 4.1 Struktur Modal DER Perusahaan Kimia dan Farmasi
No Perusahaan
Debt to Equity Ratio 2006
2007 2008
1 PT. AKR Corporindo Tbk.
0.15 0.32
0.45
2 PT. Budi Acid Jaya Tbk.
1.91 0.65
0.60
3 PT. Colorpak Indonesia Tbk.
0.05 0.06
0.06
4 PT. Eterindo Wahana Tama Tbk.
0.26 0.10
0.14
5 PT. Lautan Luas Tbk.
0.56 0.14
0.83
6 PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk.
-0.14 -0.12
-0.10
7 PT. Sorini Agro Asia Corporindo Tbk.
0.13 0.13
0.14
8 PT. Unggul Indah Cahaya Tbk.
0.71 0.18
0.50
9 PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia
Tbk.
0.14 0.11
0.07
10 PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk.
0.14 0.05
0.04
11 PT. Indofarma Persero Tbk.
0.10 0.11
0.12
12 PT. Kalbe Farma Tbk.
0.14 0.11
0.03
13 PT. Kimia Farma Persero Tbk.
0.04 0.05
0.05
14 PT. Merck Tbk.
0.03 0.03
0.03
15 PT. Pyridam Farma Tbk.
0.06 0.06
0.06
16 PT. Schering-Plough Indonesia Tbk.
-4.57 4.74
2.29
17 PT. Tempo Scan Pacific Tbk.
0.04 0.05
0.05
rata-rata
-0.01 0.40
0.32 Sumber : data diolah lampiran 1
Pada tabel 4.1 diatas terlihat bahwa rata-rata DER Debt to Equity Ratio perusahaan kimia dan farmasi selama tahun penelitian, yang terendah adalah pada
tahun 2006 yaitu sebesar -0,01. Perusahaan yang memiliki DER terendah pada tahun 2006 adalah PT. Schering-Plough Indonesia Tbk kelompok industri farmasi sebesar
-4,57 dan perusahaan yang memiliki DER tertinggi pada tahun 2006 adalah PT. Budi Acid Jaya Tbk kelompok indutri kimia sebesar 1,91.
Pada tahun 2007 perusahaan yang memiliki DER terendah adalah PT. Merck Tbk kelompok industri farmasi sebesar 0,03 dan perusahaan yang memiliki DER
tertinggi adalah PT. Schering-Plough Indonesia Tbk kelompok industri farmasi sebesar 4,74.
Pada tahun 2008 perusahaan yang memiliki DER terendah adalah PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk kelompok industri kimia sebesar -0,10 dan perusahaan
yang memiliki DER tertinggi adalah PT. Schering-Plough Indonesia Tbk kelompok industri farmasi sebesar 2,29.
4.3.2 Profitabilitas Perusahaan Kimia dan Farmasi
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari kegiatan atau usaha yang dilakukan perusahaan, sebagai hasil pendapatan bersih
setelah dikurangi beban-beban. Profitabilitas perusahaan kimia dan farmasi yang digunakan dalam penelitian ini yang dihitung dengan persamaan Net Profit Margin
Ratio dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2 Profitabilitas NPM Perusahaan Kimia dan Farmasi
No Perusahaan
Net Profit Margin Ratio 2006
2007 2008
1 PT. AKR Corporindo Tbk.
0.03 0.03
0.02
2 PT. Budi Acid Jaya Tbk.
0.02 0.03
0.02
3 PT. Colorpak Indonesia Tbk.
0.03 0.03
0.04
4 PT. Eterindo Wahana Tama Tbk.
0.03 0.02
0.86
5 PT. Lautan Luas Tbk.
0.01 0.03
0.03
6 PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk.
-0.01 -0.24
-0.61
7 PT. Sorini Agro Asia Corporindo Tbk.
0.03 0.09
0.10
8 PT. Unggul Indah Cahaya Tbk.
0.00 0.01
0.01
9 PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia
Tbk.
0.18 0.20
0.26
10 PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk.
0.09 0.10
0.12
11 PT. Indofarma Persero Tbk.
0.01 0.01
0.00
12 PT. Kalbe Farma Tbk.
0.11 0.10
0.09
13 PT. Kimia Farma Persero Tbk.
0.02 0.02
0.02
14 PT. Merck Tbk.
0.18 0.16
0.15
15 PT. Pyridam Farma Tbk.
0.03 0.02
0.02
16 PT. Schering-Plough Indonesia Tbk.
-0.02 0.02
0.03
17 PT. Tempo Scan Pacific Tbk.
0.10 0.09
0.09
rata-rata
0.05 0.04
0.07 Sumber : Data diolah lampiran 2
Pada tabel 4.2 diatas terlihat bahwa rata-rata NPM Net Profit Margin Ratio perusahaan kimia dan farmasi selama tahun penelitian yang terendah adalah pada
tahun 2007 yaitu sebesar 0,04. Pada tahun 2006 perusahaan yang memiliki NPM terendah adalah PT.
Schering-Plough Indonesia Tbk kelompok industri farmasi sebesar -0,02 dan perusahaan yang memiliki NPM tertinggi adalah PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia
Tbk kelompok industri farmasi dan PT. Merck Tbk kelompok industri farmasi sebesar 0,18.
Pada tahun 2007 perusahaan yang memiliki NPM terendah adalah PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk kelompok industri kimia sebesar -0,24 sedangkan
perusahaan yang memiliki NPM tertinggi adalah PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk kelompok industri farmasi sebesar 0,20.
Pada tahun 2008 perusahaan yang memiliki NPM terendah adalah PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk kelompok industri kimia sebesar -0,61 sedangkan
perusahaan yang memiliki NPM tertinggi adalah PT. Eterindo Wahana Tama Tbk kelompok industri kimia sebesar 0,86.