12 PT. Kalbe Farma Tbk.
0.11 0.10
0.09
13 PT. Kimia Farma Persero Tbk.
0.02 0.02
0.02
14 PT. Merck Tbk.
0.18 0.16
0.15
15 PT. Pyridam Farma Tbk.
0.03 0.02
0.02
16 PT. Schering-Plough Indonesia Tbk.
-0.02 0.02
0.03
17 PT. Tempo Scan Pacific Tbk.
0.10 0.09
0.09
rata-rata
0.05 0.04
0.07 Sumber : Data diolah lampiran 2
Pada tabel 4.2 diatas terlihat bahwa rata-rata NPM Net Profit Margin Ratio perusahaan kimia dan farmasi selama tahun penelitian yang terendah adalah pada
tahun 2007 yaitu sebesar 0,04. Pada tahun 2006 perusahaan yang memiliki NPM terendah adalah PT.
Schering-Plough Indonesia Tbk kelompok industri farmasi sebesar -0,02 dan perusahaan yang memiliki NPM tertinggi adalah PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia
Tbk kelompok industri farmasi dan PT. Merck Tbk kelompok industri farmasi sebesar 0,18.
Pada tahun 2007 perusahaan yang memiliki NPM terendah adalah PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk kelompok industri kimia sebesar -0,24 sedangkan
perusahaan yang memiliki NPM tertinggi adalah PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk kelompok industri farmasi sebesar 0,20.
Pada tahun 2008 perusahaan yang memiliki NPM terendah adalah PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk kelompok industri kimia sebesar -0,61 sedangkan
perusahaan yang memiliki NPM tertinggi adalah PT. Eterindo Wahana Tama Tbk kelompok industri kimia sebesar 0,86.
4.3.3 Capital Expenditure Perusahaan Kimia dan Farmasi
Capital expenditure adalah pengeluaran modal yang dilakukan oleh
perusahaan dengan harapan bahwa pengeluaran tersebut akan memberikan manfaat atau hasil untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Capital expenditure yang
digunakan dalam penelitian ini yang dihitung menggunakan persamaan capital expenditure ratio
dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.3 Capital Expenditure Perusahaan Kimia dan Farmasi
No Perusahaan
Capital Expenditure Ratio
2006 2007
2008
1 PT. AKR Corporindo Tbk.
0.08 0.09
0.18
2 PT. Budi Acid Jaya Tbk.
0.06 0.11
0.10
3 PT. Colorpak Indonesia Tbk.
-0.01 0.05
0.02
4 PT. Eterindo Wahana Tama Tbk.
0.00 0.00
0.06
5 PT. Lautan Luas Tbk.
0.03 -0.22
0.24
6 PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk.
-0.10 -0.10
-0.10
7 PT. Sorini Agro Asia Corporindo Tbk.
0.03 0.02
0.09
8 PT. Unggul Indah Cahaya Tbk.
-0.05 0.00
-0.01
9 PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia
Tbk.
0.04 0.04
0.01
10 PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk.
-0.01 0.04
0.04
11 PT. Indofarma Persero Tbk.
-0.01 -0.01
0.01
12 PT. Kalbe Farma Tbk.
0.04 0.03
0.02
13 PT. Kimia Farma Persero Tbk.
-0.01 -0.01
0.00
14 PT. Merck Tbk.
0.00 0.00
0.02
15 PT. Pyridam Farma Tbk.
0.01 0.00
-0.03
16 PT. Schering-Plough Indonesia Tbk.
0.07 0.02
0.01
17 PT. Tempo Scan Pacific Tbk.
0.01 0.00
0.01
Rata-rata
0.01 0.00
0.04 Sumber : Data diolah lampiran 3
Pada tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata capital expenditure ratio pada perusahaan kimia dan farmasi yang terendah adalah pada tahun 2007 yaitu
sebesar 0. Pada tahun 2006 perusahaan yang memiliki capital expenditure ratio terendah
adalah PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk kelompok industri kimia sebesar -0,10 sedangkan perusahaan yang memiliki capital expenditure ratio tertinggi adalah PT.
AKR Corporindo Tbk kelompok industri kimia sebesar 0,08. Pada tahun 2007 perusahaan yang memiliki capital expenditure ratio terendah
adalah PT. Lautan Luas Tbk kelompok industri kimia sebesar -0,22 sedangkan perusahaan yang memiliki capital expenditure ratio tertinggi adalah PT. Budi Acid
Jaya Tbk kelompok industri kimia sebesar 0,11. Pada tahun 2008 perusahaan yang memiliki capital expenditure ratio terendah
adalah PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk kelompok industri kimia sebesar -0,10 sedangkan perusahaan yang memiliki capital expenditure ratio tertinggi adalah PT.
Lautan Luas Tbk kelompok industri kimia sebesar 0,24.
4.3.4 Firm Size Perusahaan Kimia dan Farmasi
Firm size adalah ukuran yang menunjukkan besar atau kecilnya kekayaan
asset yang dimiliki suatu perusahaan. Firm size yang digunakan dalam penelitian ini yang diukur dengan Ln total aktiva dapat dilihat pada tabel berikut :