Studi Larap Jalan Lingkar Nusa Penida
Fakultas Teknik Universitas Udayana
II-13
Ruang Milik Jalan Rumija harus disesuaikan dengan bentuk struktur dan kebutuhan lahan masing-masing segmen jalan, antara lain: pembebasan selebar 20 meter sepanjang
jalan, kecuali pada beberapa lokasi jembatan dan timbunan sekitar 40 meter. Mempertimbangkan berbagai hal yang mungkin terjadi yang dapat mengurangi kinerja
dalam Pembangunan Jalan Lingkar Nusa Penida ini, maka beberapa tahapan tindak lanjut perencanaan, adalah:
o Langkah awal perlu dilakukan pengamanan daerah koridor rencana jalan dengan
pengawasan pemberian ijin perubahan fungsi lahan, sesuai lebar Rumija yang dibutuhkan.
o Memberikan penyuluhan dan informasi tentang maksud, tujuan pembangunan
jalan dan kebutuhan pembebasan lahan, seperti seberapa luas kebutuhan lahan bagi kepentingan pembangunan jalan lingkar Nusa Penida, khususnya terhadap
penduduk yang terkena lokasi jalur jalan. o
Luas tanah dan bangunan yang akan dibebaskan dibatasi, sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan saja, sehingga biaya pembangunan minimal, serta
terselesaikan pada saat awal dimulainya pembangunan jalan lingkar tersebut. o
Melakukan sosialisasi dalam penetapan ganti rugi tanah dan bangunan, serta memberikan ganti rugi yang memadai, sehingga tidak menimbulkan berbagai
gejolak dimasyarakat. o
Lahan harus dibebaskan sesuai dengan mekanisme peraturan dan perundangan yang berlaku. Estimasi biaya pengadaan lahan disesuaikan dengan Keppres No.
55 tahun 1993 dan Keputusan Kepala BPN No. 1 tahun 1994 atau mengikuti Pedoman yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum.
o Memperlancar proses pelaksanaan ganti rugi dan menindak tegas setiap kegiatan
yang merugikan masyarakat luas.
2.8 Formulasi Alternatif-Alternatif Solusi
Alternatif-alternatif solusi permasalahan transportasi wilayah umumnya cenderung berbasis pada multi aspeksektor, yaitu melalui kapasitas daerah, Sumber Daya Manusia
SDM, kelembagaan, pembiayaan, kesenjangan antar kota-desa atau antar desa-desa, dst. Rute terpilih untuk jalan lingkar Nusa Penida merupakan rute terbaik dalam
Studi Larap Jalan Lingkar Nusa Penida
Fakultas Teknik Universitas Udayana
II-14
mengakomodasi topografi Nusa Penida yang berlembah dan berbukit. Alternatif rute terpilih sudah direncanakan sesuai peraturan perencanaan geometrik dan perkerasan jalan
antar kota klasifikasi jalan kolektor dengan kecepatan rencana 60 kmjam. Rute sudah mempertimbangkan pemilihan jenis jembatan yang jumlahnya 10 buah dan
dikombinasikan dengan gorong-gorong yang berjumlah 37 buah dalam usaha untuk menghemat biaya pelaksanaan dan operasionalnya.
Untuk menindaklanjuti agar jalan lingkar Nusa Penida menjadi ―
the real
” alternatif solusi dari permasalahan wilayah saat ini, maka dimasa depan perlu adanya reorientasi
paradigma. Kotadesa harus tumbuh menjadi entity kawasan atau wilayah, yang berarti kotadesa bukan saja sebagai ―
Regional Growth
” tetapi sekaligus menjadi ―kotadesa yang nyamanlayak huni, Berkelanjutan dan Berkeadilan”. Dengan demikian pembangunan
jalan lingkar Nusa Penida harus pula dibarengi arah kebijakan pembangunan kotadesa yang memenuhi fungsi
entity
kawasanwilayah tersebut, yang dapat dideskripsikan secara detail sebagai berikut:
1. Nyamanlayak huni
livable
Memenuhi kebutuhan manusia akan kenyamanan hidup, fisik, sosial budaya, dan lingkungan.
2. Berkelanjutan
sustainable
Antisipasi terhadap perubahan iklim dan bencana alam serta memenuhi keperluan hidup manusia kini dengan tanpa mengabaikan keperluan hidup
manusia masa datang 3. Berkeadilan
justice, equitable
Menyediakan ruang hidup dan berusaha bagi seluruh golongan masyarakat perkotaan
4. Pendorong pertumbuhan
engine of growth
Mampu berkompetisi dalam perkembangan ekonomi global dengan memanfaatkan potensi sosial budaya dan kreatifitas lokal ekonomi kreatif;
serta mampu menciptakan hierarki pasar bagi perkotaan dan perdesaan. Secara definisi, pembangunan adalah untuk memenuhi keperluan hidup manusia kini
dengan tanpa mengabaikan keperluan hidup manusia masa datang. Bila dikaitkan dengan rencana pembangunan jalan lingkar Nusa Penida, maka pembangunan dapat juga