Cara Pengolahan Data Metoda Studi

Studi Larap Jalan Lingkar Nusa Penida Fakultas Teknik Universitas Udayana I-7  Analisis dalam studi ini menggunakan metode deskriptif yang pelaksanaannya sudah mulai dilakukan sejak pengumpulan data dan pengamatan lapangan dilakukan, dan dikerjakan secara intensif di tempat kerja sesudah meninggalkan lapangan. Untuk memudahkan proses analisis, maka data dibagi dalam berbagai tingkatan kemudian dilakukan pembahasan atau rasionalisasi tertentu, sehingga mencapai hasil sesuai tujuan dan sasaran studi.

5. Rekomendasi

Berdasarkan hasil studi dan analisis lebih lanjut dapat disusun suatu rekomendasi yang paling tepat sebagai program lanjutan pengadaan lahan yang sifatnya operasional, yang terlebih dahulu dikonsultasikan dan disepakati oleh pemerintah kabupaten.

1.6 Lokasi Proyek

Lokasi studi dapat dilihat pada Gambar 2, secara umum dibagi menjadi dua lokasi yaitu: a Lokasi rencana pembangunan jalan IKK di Desa Batununggul dan Kutampi Kaler. b Lokasi Jalan lingkar Selatan-Barat di Desa Sakti, Bunga Mekar, Batumadeg, Batukandik, dan Sekartaji. Lokasi Studi Larap adalah sepanjang Selatan-Barat Pulau Nusa Penida dan Rencana Pembangunan Jalan IKK Nusa Penida, yang terdiri dari tujuh desa yaitu: a Desa Batununggul b Desa Kutampi Kaler c Desa Sakti Dusun: Sebunibus dan Sakti d Desa Bunga Mekar Dusun: Sompang, Penangkidan, Karangdawa dan Sebuluh. e Desa Batumadeg Dusun: Salak, Saren 1, dan Pangkung Gede f Desa Batukandik Dusun: Sukun, Antapan, Guyangan, Dungkap 1, dan Dungkap 2 g Desa Sekartaji Dusun: Tabuanan dan Sekartaji Studi Larap Jalan Lingkar Nusa Penida Fakultas Teknik Universitas Udayana I-8 Gambar 1.2. Lokasi Studi Larap Jalan Lingkar Nusa Penida

1.7 Pengadaan Tanah

Untuk memastikan terwujudnya pembangunan fisik berupa prasarana dan sarana dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan pendudukmasyarakat, maka dibutuhkan satu mekanisme yang baik untuk menjamin tersedianya lahan yang memadai dan cukup untuk terlaksananya pembangunan fisik tersebut. Pemerintah, dalam hal ini pemerintah pusat dan atau daerah mempunyai kewajiban untuk menjamin tersedianya lahan tersebut. Pemerintah telah mengundangkan UU No.2 Tahun 2012 yang mengatur tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Adapun pokok-pokok pengadaan tanah tersebut meliputi kewajiban-kewajiban pemerintah pusat dan atau pemerintah daerah serta pihak-pihak yang berhak pendudukmasyarakat yang terkena pengadaan tanah untuk melakukan pengadaan tanah. Pengadaan tanah untuk kepentingan umum diselenggarakan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW, Rencana Jalan Lingkar Selatan-Barat Jalan IKK