2.2.2 Hakikat Puisi
Teori tentang hakikat puisi terdiri atas pengertian puisi, jenis puisi, unsur- unsur puisi, dan proses penulisan puisi.
2.2.2.1 Pengertian Puisi
Kata “puisi” berasal dari bahasa Yunani “poieo” atau “poio” atau “poetes”
yang berarti 1 membangun, 2 menyebabkan, menimbulkan, dan 3 membuat puisi
. “poetes” berarti pembuat puisi atau penyair Muljana dalam Baribin 1990:1. Menurut Baribin 1990:1 puisi berarti ucapan yang
dibuatdibangun, maksudnya ucapan yang tidak langsung. Pengertian ini merupakan lawan kebalikan dari pengertian prosa berasal dari bahasa Yunani:
oratio provosa yang berarti ucapan langsung. Masih menurut Baribin, puisi
adalah ungkapan perasaan, kesan atau kenangan dengan pengucapan yang memusat consentrated, padat, dan intensif Baribin 1990:3.
Menurut Waluyo 1991:25 puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun
dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.
McCaulay dan Hudson dalam Aminuddin 2002:134 mengungkapkan bahwa puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai
media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya.
Selanjutnya, Sapardi dalam Jabrohim dkk. 2003:2 menyatakan puisi adalah suatu unikum, hasil pengamatan yang unik seorang penyair. Hal itu tidak
bisa tercapai kalau penyair dengan tenang saja mengoper kata-kata yang bertebaran di sekelilingnya, tanpa persesuaian dengan dunianya yang baru, yang
unik. Oleh karena itu, menurut Sapardi tugas penyair yang terberat adalah melawan kata-kata, untuk bisa menguasainya kemudian memurnikannya dan
memberinya bobot. Kemudian pendapat lain juga dikemukakan oleh Waluyo 2005:1 puisi
adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias imajinatif. Kata-kata
betul-betul terpilih agar memiliki kekuatan pengucapan. Walaupun singkat atau padat, namun berkekuatan.
Pradopo 2007: 7 memberikan penegasan bahwa puisi itu mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang
imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama. Puisi merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud yang
paling berkesan. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik simpulan bahwa
puisi adalah ekspresi pengalaman, kesan, kenangan yang ditulis secara sismatik dengan kata-kata dan susunan yang indah, sehingga puisi itu mampu
membangkitkan pengalaman, perasaan haru dalam diri pembaca atau pendengar- pendengarnya.
2.2.2.2 Jenis Puisi