1. Tahap prakarsa Tahap prakarsa merupakan tahap pencarian ide untuk dituangkan dalm
bentuk tulisan yang berupa puisi. Ide itu dapat berupa pengalaman seseorang untuk melakukan tugas atau memecahkan masalah tertentu.
2. Tahap pelanjutan Tahap ini merupakan tahap tindak lanjut dari tahap pencarian ide setelah
seseorang mendapatkan ide dari berbagai sumber dan cara kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan ide tersebut menjadi puisi.
3. Tahap pengakhiran Setelah dilakukan penilaian maka dilakukan revisi tahap pengakhiran ini
setelah mencapai peningkatan dalam proses penulisan puisi. Di samping itu latihan penulisan puisi tidak hanya untuk mempertajam
pengamatan dan peningkatan kemampuan bahasa, akan tetapi siswa diharapkan tanggap terhadap realitas sosial yang ada,menjadi manusia yang peduli terhadap
lingkungan.
2.2.3 Teknik 3M
Teknik 3M merupakan singkatan dari mengamati, meniru, dan menambahi Kuwat 2008:1. Sementara itu Hadi 2008:1 mengemukakan strategi
3M Meniru-Mengolah-Mengembangkan merupakan strategi hasil pengembangan dari strategi copy the master. Secara harfiah, copy the master
berasal dari bahasa Inggris yang artinya model untuk ditiru. Model yang akan ditiru ini tidak hanya terbatas pada peniruan lateral, namun ada tahap perbaikan.
Tahap peniruan sampai dengan perbaikan inilah yang menonjol dalam strategi ini. Pada dasarnya stategi ini menuntut dilakukan latihan-latihan sesuai dengan model
yang ditawarkan. Selanjutnya strategi ini dikembangkan menjadi strategi 3M yang lebih sederhana. Strategi 3M hanya melalui tiga tahap, yakni tahap meniru,
mengolah, dan mengembangkan. Dalam pembelajaran menulis puisi, penulis menggunakan teknik 3M yang
diajarkan Kuwat karena sangat cocok dengan materi pelajaran yang diajarkan. Kelebihan pada teknik 3M adalah strategi ini mengedepankan proses yang sesuai
dengan kemampuan siswa. Dalam hal ini kreativitas siswa juga dikembangkan pada tahap mengembangkan.
Mengamati diartikan sebagai kegiatan melihat dengan cermat dan teliti mengenai sebuah objek. Dalam kaitannya dengan pembelajaran menulis puisi,
siswa mengamati model puisi yang disediakan guru. Hasil yang diharapkan dari kegiatan mengamati adalah pembelajar menemukan unsur-unsur puisi dan pola-
pola penulisan puisi. Teknik mengamati ini ternyata selaras dengan beberapa pilar dalam pendekatan konstektual, yaitu inkuiri. Dalam inkuiri siswa melakukan
pengamatan terhadap sebuah objek kemudian disuruh menemukan informasi yang terdapat pada objek tersebut.
Menirukan dalam konteks pembelajaran bukan diartikan sebagai kegiatan menjiplak. Hal yang harus ditiru bukan kata per kata, kalimat perkalimat tetapi
unsur-unsur yang harus ada dalam puisi dan pola-pola penulisan puisi sehingga siswa dapat menulis puisi dalam berbagai pola dan variasi. Teknik meniru tidak
jauh beda dengan konsep pemodelan dan kontruksivisme dalam pendekatan kontekstual.
Menambahi merupakan wahana bagi siswa untuk memberikan warna khas terhadap tulisannya sehingga berbeda dengan objek tiruannya. Artinya, bila dalam
objek tiruan ada unsur-unsur puisi yang belum lengkap, siswa menambahi sehingga menjadi lebih lengkap unsur-unsur puisinya.
2.2.4 Pembelajaran Menulis Puisi dengan Teknik 3M