40
4. Develop instrument
Tahap ini terdiri dari tiga langkah. Langkah awal adalah penyusunan draft bahan  ajar  elektrokimia  terintegrasi  konteks  kejuruan  untuk  SMK  Teknik
Otomotif.  Setelah  itu,  dilakukan  tinjauan  kelayakan  oleh  dua  orang  dosen  ahli yaitu satu orang dosen ahli materi dan satu orang dosen ahli media. Hasil tinjauan
selanjutnya  direvisi,  kemudian  dilakukan  uji  keterbacaan  oleh  lima  orang  peer reviewer.
Pada tahap
ini juga
dilakukan penyusunan
instrumen untuk
mengumpulkan  data  guna  menentukan  kelayakan  bahan  ajar  yang  telah  disusun. Instrumen  pengumpulan  data  disusun  berbeda  untuk  setiap  subjek  uji  coba.
Jumlah instrumen yang digunakan ada empat jenis instrumen.
5. QUAN data collection
Pengumpulan  data  kuantitatif  dilakukan  melalui  tinjauan  terhadap kelayakan  bahan  ajar  berdasarkan  pada  respon  pengguna.  Pengguna  bahan  ajar
kimia yang disusun ada dua kelompok yaitu guru kimia dan siswa kelas X SMK program Teknik Otomotif. Guru kimia yang meninjau kelayakan bahan ajar yang
disusun disebut reviewer.
6. QUAN data analysis
Pada  tahap  ini,  diawali  dengan  dilakukan  pengubahan  penilaian  oleh reviewer  dan  siswa  dari  nilai  yang  berbentuk  kualitatif  menjadi  nilai  yang
berbentuk  kuantitatif.  Reviewer  menggunakan  nilai  skala  lima,  sedangkan  siswa
41
menggunakan nilai skala empat. Perbedaan besar skala tersebut dilakukan dengan dasar  bahwa  siswa  bertugas  memberikan  tanggapan  pada  bahan  ajar  yang  telah
disusun.  Oleh  sebab  itu,  tanggapan  yang  diberikan  harus  jelas  dan  tidak  bersifat netral.  Pendapat  netral  tersebut  ditunjukkan  dengan  nilai  C  cukup.  Dasar
pengubahan    nilai  kualitatif  menjadi  skor  kuantitatif  berdasarkan  skala  Likert tercantum  pada  Tabel.  2  dan  Tabel  3.  Selanjutnya  dibuat  tabulasi  data  untuk
masing-masing respon pengguna dan diperoleh skor rata-rata.
7. QUAN results
Berdasarkan  analisis  data  kuantitatif,  diperoleh  skor  rata-rata.  Skor tersebut  digunakan  untuk  menentukan  kelayakan  bahan  ajar  elektrokimia
terintegrasi konteks kejuruan untuk siswa SMK program Teknik Otomotif. Dasar penentuan  kategori  kelayakan  bahan  ajar  tersebut  menggunakan  pedoman
konversi ideal menurut Widoyoko 2009.
8. Interpretation qual  QUAN
Interpretasi  adalah  tahap  pembacaan  hasil  berupa  kelayakan  bahan ajar  yang  disusun  berdasarkan  hasil  data  kualitatif  dan  kuantitatif.  Sesuai
dengan  desain  penelitian  yang  digunakan,  maka  penentuan  kelayakan  bahan ajar  yang  disusun  diperkuat  melalui  hasil  data  kuantitatif  yaitu  hasil  analisis
tinjauan  guru  dan  tanggapan  siswa.  Setelah  itu,  dilakukan  pula  analisis terhadap  temuan-temuan  yang  muncul  selama  penelitian  berlangsung.  Hasil
42
penelitian keseluruhan selanjutnya disusun  dalam  bentuk  laporan akhir yaitu skripsi.
C. Desain Uji Coba
Desain  uji  coba  adalah  rancangan  yang  disusun  sedemikian  rupa  dan digunakan untuk meninjau kelayakan bahan ajar kimia yang telah disusun melalui
uji  coba  terhadap  beberapa  subjek  uji  coba.  Desain  uji  coba  dibuat  berdasarkan pada teknik uji coba yang dilakukan dan subjek uji coba yang digunakan.
1. Teknik Uji Coba
Teknik  uji  coba  adalah  suatu  tahapan  yang  digunakan  untuk  mengambil data  kuantitatif  melalui  penilaian  terhadap  bahan  ajar  kimia  yang  disusun.
langkah-langkah tersebut tersusun dalam bagan pada Gambar 3.
Gambar 3. Bagan Teknik Uji Coba Bahan ajar yang telah disusun
Validasi Ahli
Uji Keterbacaan oleh Peer Reviewer
Tinjauan oleh Reviewer
Uji Tanggapan Siswa Revisi I
Revisi II
Revisi III
43
2. Subjek Uji Coba
Subjek  uji  coba  adalah  kelompok  yang  berperan  untuk  meninjau  atau menilai  kelayakan  bahan  ajar  kimia  yang  telah  disusun.  Pada  penelitian  ini,  ada
empat  subjek  uji  coba  yang  digunakan.  Subjek  uji  coba  tersebut  meliputi  dosen ahli yaitu ahli materi dan media, peer reviewer, reviewer dan siswa.
a. Ahli materi dan ahli media
Ahli  materi  maupun  ahli  media  ditentukan  secara  purposive  sampling. Ahli  materi  dalam  penelitian  ini  adalah  satu  orang  dosen  kimia  dengan  kriteria
yaitu  dosen  kimia  yang  memahami  materi  kimia  fisika  terutama  elektrokimia  di bidang  otomotif.  Ahli  media  dalam  penelitian  ini  merupakan  satu  orang  dosen
kimia dengan kriteria memiliki pengetahuan di bidang media pembelajaran kimia, memahami  standar  kelayakan  bahan  ajar  kimia  yang  baik  dan  telah  banyak
melakukan penelitian di bidang pengembangan media pembelajaran kimia. Nama dosen kimia sebagai ahli materi dan ahli media tercantum dalam Lampiran 7.
b. Peer Reviewer
Peer  reviewer  dalam  penelitian  ini  berjumlah  lima  orang.  Peer  reviewer dipilih  secara  purposive  sampling.  Kriteria  yang  menjadi  bahan  pertimbangan
pemilihan  peer  reviewer  adalah  teman  sejawat  dari  program  studi  pendidikan kimia yang juga melakukan penelitian pengembangan bahan ajar atau memahami
standar  kelayakan  bahan  ajar  kimia  yang  baik.  Nama  peer  reviewer  dalam penelitian ini tercantum dalam Lampiran 7.
44
c. Reviewer
Reviewer  adalah  guru  kimia  SMK  yang  mengajar  di  program  Teknik Otomotif. Reviewer tersebut berperan meninjau kelayakan bahan ajar kimia yang
dikembangkan.  Jumlah  reviewer  sebanyak  lima  orang.  Masing-masing  berasal dari  SMK  Taman  Siswa  Jetis,  SMK  Muhammadiyah  Mlati,  SMK  Negeri  3
Yogyakarta,  SMK  Negeri  2  Depok  dan  SMK  1  Piri.  Nama  guru  kimia  sebagai reviewer  tercantum  pada  Lampiran  7.  Pemilihan  reviewer  secara  purposive
sampling didasarkan pada kategori SMK di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta DIY yang memiliki program Teknik Otomotif dan guru tersebut telah mengajar
kimia minimal tiga tahun di program Teknik Otomotif. d.
Siswa SMK program Teknik Otomotif Siswa SMK program Teknik Otomotif berperan sebagai responden . Siswa
bertugas  meninjau  bahan  ajar  kimia  yang  dikembangkan  dengan  mengisi  angket tanggapan  bahan  ajar  kimia.  Siswa  yang  dipilih  berjumlah  sepuluh  orang  dari
kelas X program Teknik Otomotif. Pemilihan siswa berdasarkan atas rekomendasi dari guru kimia pengampu kelas yang bersangkutan.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen  pengumpulan data adalah suatu instrumen  yang disusun secara khusus  untuk  mengumpulkan data  yang diperlukan untuk  menentukan kelayakan
bahan  ajar  yang  telah  disusun.  Pada  penelitian  ini,  ada  empat  instrumen  yang digunakan sesuai dengan subjek uji coba. Keempat instrumen tersebut meliputi:
45
1. Instrumen validasi ahli
2. Lembar masukan peer reviewer
3. Instrumen penilaian produk oleh reviewer
4. Instrumen uji tanggapan produk oleh siswa
Sebelum  instrumen  penilaian  produk  untuk  reviewer  dibuat,  terlebih dahulu  disusun  kisi-kisi  untuk  instrumen  penilaian  tersebut.  Kisi-kisi  instrumen
penilaian produk oleh reviewer tersebut tercantum pada Tabel 1.
Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Produk oleh Reviewer
Komponen Indikator
Nomor Butir Penyajian
1.     Sistematika 2.     Kelogisan penyajian
3. Penyajian ilustrasi, tabel,  gambar
dan peta konsep 1
2 3, 4, 5, 6
Kelayakan Isi 1.
Kelengkapan, keluasan,
ke- dalaman dan akurasi materi
2. Kelengkapan  pendukung  isi
bahan ajar 3.
Kemampuan  mendorong  rasa ingin tahu
7, 8, 9 10
11
Kebahasaan 1.
Kesesuaian  dengan  Ejaan  Yang Disempurnakan
EYD dan
kaidah Bahasa Indonesia 2.
Ketepatan dan efektivitas kalimat 3.
Konsistensi  istilah  dan  simbol kimia
12, 15 13, 14, 15
16 Integrasi konteks kejuruan
1. Ketepatan  integrasi  dan  narasi
pengantar materi 2.
Keseuaian praktikum
yang diberikan
17, 18 19
Keterbacaan 1.
Sampul bahan ajar 2.
Layout bahan ajar 3.
Jenis huruf 4.
Daya tarik secara keseluruhan 20
21 22
23
Instrumen  penilaian  produk  oleh  reviewer  berupa  angket  atau  kuisioner yang  terdiri  dari  lima  aspek.  Aspek  yang  dikaji  meliputi  komponen  penyajian,
komponen  kelayakan  isi,  komponen  kebahasaan,  komponen  integrasi  konteks