Kelogisan sajian dalam setiap bab

94 hubungan antar konsepnya tidak sesuai dan kelengkapan konsepnya tidak baik.

7. Kelengkapan materi

SB Jika bahan ajar memiliki proporsi materi yang sama untuk setiap bab, contoh soal, rangkuman dan praktikum. B Jika bahan ajar tidak memiliki proporsi materi yang sama untuk setiap bab, namun disertai rangkuman dan praktikum. C Jika bahan ajar tidak memiliki proporsi materi yang sama untuk setiap bab dan hanya disertai praktikum, tanpa ada rangkuman. K Jika bahan ajar tidak memiliki proporsi materi yang sama untuk setiap bab dan hanya disertai rangkuman, tanpa ada praktikum. SK Jika bahan ajar tidak memiliki proporsi materi yang sama untuk setiap bab, rangkuman dan praktikum.

8. Keluasan dan kedalaman materi

SB Jika materi mencakup mulai dari pengenalan konsep dan prinsip sampai dengan interaksi antarkonsep serta antarprinsip yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor sesuai dengan jabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar. B Jika materi mencakup mulai dari pengenalan konsep dan prinsip sampai dengan interaksi antarkonsep serta antarprinsip yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. C Jika materi mencakup mulai dari pengenalan konsep dan prinsip sampai dengan interaksi antarkonsep serta antarprinsip tapi tidak mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. K Jika materi mencakup mulai dari pengenalan konsep dan prinsip tapi tidak sampai dengan interaksi antarkonsep serta antarprinsip. 95 SK Jika materi hanya mencakup mulai dari pengenalan konsep dan prinsip.

9. Akurasi materi

SB Jika fakta dan kejadian gejala yang disajikan sesuai kenyataan, keseluruhan konsep tidak menimbulkan miskonsepsi, praktikum yang diberikan menghasilkan gejala yang dapat diamati dan materi yang disajikan sesuai dengan kurikulum dan standar isi. B Jika fakta dan kejadian gejala yang disajikan sesuai kenyataan, keseluruhan konsep tidak menimbulkan miskonsepsi, praktikum yang diberikan menghasilkan gejala yang dapat diamati tetapi materi yang disajikan tidak sesuai dengan kurikulum dan standar isi. C Jika fakta dan kejadian gejala yang disajikan sesuai kenyataan, konsep tidak menimbulkan miskonsepsi, praktikum yang diberikan tidak menghasilkan gejala yang dapat diamati dan materi yang disajikan tidak sesuai dengan kurikulum dan standar isi. K Jika fakta dan kejadian gejala yang disajikan sesuai kenyataan, sebagian konsep yang disajikan menimbulkan miskonsepsi, praktikum yang diberikan tidak menghasilkan gejala yang dapat diamati dan materi yang disajikan tidak sesuai dengan kurikulum dan standar isi. SK Jika seluruh fakta dan kejadian gejala yang disajikan tidak sesuai kenyataan, keseluruhan konsep menimbulkan miskonsepsi, praktikum yang diberikan tidak menghasilkan gejala yang dapat diamati dan materi yang disajikan tidak sesuai dengan kurikulum dan standar isi.