55
disusun telah layak untuk diterapkan di SMK. Berikut ini disajikan tabel hasil revisi yang dilakukan berdasarkan hasil validasi dari ahli materi maupun ahli
media untuk setiap bab. Berikut ini perincian hasil revisi secara materi maupun media untuk setiap bab.
a BAB 1
Tabel 6. Revisi pada Bab 1
Indikator Revisi
Keterangan Revisi Ya
Tidak
Akurasi kebenaran ketepatan materi √
Perbaikan penulisan persamaan Nernst.
Penggunaan fasa, lambang kimia dan
satuan. Keluasan dan kedalaman materi
√
Penempatan materi
peng-gunaan elektroda pada pengelasan.
Kelengkapan materi √
Penambahan penjelasan pada beberapa
konsep tertentu. Kesesuaian praktikum dengan materi
√
Penjelasan lebih lanjut tentang teori pengantar
praktikum dan
bahan praktikum dari segi kuantitas.
Kesesuaian materi dengan perkembangan ilmu
√ -
Kesesuaian materi dengan matriks konten kimia konteks kejuruan teknik otomotif
√ -
Kesesuaian narasi di awal bab dengan konteks teknik otomotif
√ -
Kesesuaian materi dengan konteks kejuruan teknik otomotif
√ -
Kesesuaian contoh
dengan konteks
kejuruan teknik otomotif √
- Kesesuaian praktikum dengan konteks
kejuruan teknik otomotif √
- Kesesuaianketepatan
gambar dengan
materi dalam bab √
Penggantian gambar yang sama dalam
satu bab Kesesuaian identitas dengan tabel atau
gambar √
Pencantuman
sumber tabel
dan gambar.
Penggantian
nomor gambar
pada hakikat elektrokimia
Penyertaan peta konsep √
- Penyertaan contoh
√
Perbaikan perhitungan pada contoh dan penambahan variasi contoh.
Keruntutan penyajian konsep dari yang mudah ke sukar
√ -
Ketepatan pemilihan kata √
Penggantian kalimat “reaksi bersih”
menjadi “reaksi total”. Ketepatan struktur kalimat
√
Perbaikan kalimat dan narasi pada awal bab.
Konsistensi penggunaan istilah √
- Keterkaitan antarkalimat dalam satu alinea
√ -
Ketepatan ejaan √
- Kesesuaian penggunaan tanda baca
√ -
56
b BAB 2
Tabel 7. Revisi pada Bab 2
Indikator Revisi
Keterangan Revisi Ya
Tidak
Akurasi kebenaran ketepatan materi √
- Keluasan dan kedalaman materi
√
Penambahan penjelasan ke-unggulan aki kering maupun aki basah di bidang
otomotif. Kelengkapan materi
√
Mengurangi materi yang dirasa terjadi pengulangan.
Kesesuaian praktikum dengan materi √
- Kesesuaian materi dengan perkembangan
ilmu √
- Kesesuaian materi dengan matriks konten
kimia konteks kejuruan teknik otomotif √
- Kesesuaian narasi di awal bab dengan
konteks teknik otomotif √
- Kesesuaian materi dengan konteks kejuruan
teknik otomotif √
- Kesesuaian
contoh dengan
konteks kejuruan teknik otomotif
√ -
Kesesuaian praktikum dengan konteks kejuruan teknik otomotif
√ -
Kesesuaianketepatan gambar
dengan materi dalam bab
√ -
Kesesuaian identitas dengan tabel atau gambar
√
Penyamaran merk pada gambar.
Melengkapi keterangan gambar. Penyertaan peta konsep
√ -
Penyertaan contoh √
- Keruntutan penyajian konsep dari yang
mudah ke sukar √
- Ketepatan pemilihan kata
√
Penggantian kalimat “reaksi bersih” menjadi “reaksi total”.
Penggantian
kata “dikarenakan”
menjadi “disebabkan”. Ketepatan struktur kalimat
√
Perbaikan beberapa kalimat menjadi lebih efektif dan perbaikan narasi pada
awal bab. Konsistensi penggunaan istilah
√ -
Keterkaitan antarkalimat dalam satu alinea √
Pemfokusan pembahasan aki pada
keunggulan dan
kekurangan aki
ditinjau dari bidang otomotif Ketepatan ejaan
√ -
Kesesuaian penggunaan tanda baca √
-
57
c BAB 3
Tabel 8. Revisi pada Bab 3
Indikator Revisi
Keterangan Revisi Ya
Tidak
Akurasi kebenaran ketepatan materi √
Penambahan penjelasan pada pelapisan
zink.
Penulisan rumus kimia secara tepat. Keluasan dan kedalaman materi
√ Kelengkapan materi
√
Penambahan penjelasan pada beberapa konsep tertentu.
Kesesuaian praktikum dengan materi √
- Kesesuaian materi dengan perkembangan
ilmu √
- Kesesuaian materi dengan matriks konten
kimia konteks kejuruan teknik otomotif √
- Kesesuaian narasi di awal bab dengan
konteks teknik otomotif √
- Kesesuaian materi dengan konteks kejuruan
teknik otomotif √
- Kesesuaian
contoh dengan
konteks kejuruan teknik otomotif
√ -
Kesesuaian praktikum dengan konteks kejuruan teknik otomotif
√ -
Kesesuaianketepatan gambar
dengan materi dalam bab
√ -
Kesesuaian identitas dengan tabel atau gambar
√ -
Penyertaan peta konsep √
- Penyertaan contoh
√ -
Keruntutan penyajian konsep dari yang mudah ke sukar
√ -
Ketepatan pemilihan kata √
Penggunaan kata “elektroplating”
untuk mengganti “dilapis listrik”.
Penggantian kata “seng” menjadi “zink”.
Penggantian kata “potassium” menjadi
“kalium” Ketepatan struktur kalimat
√
Perbaikan kalimat dan narasi pada awal bab.
Konsistensi penggunaan istilah √
- Keterkaitan antarkalimat dalam satu alinea
√ -
Ketepatan ejaan √
- Kesesuaian penggunaan tanda baca
√ -
58
d BAB 4
Tabel 9. Revisi pada Bab 4
Indikator Revisi
Keterangan Revisi Ya
Tidak
Akurasi kebenaran ketepatan materi √
- Keluasan dan kedalaman materi
√ -
Kelengkapan materi √
Penambahan penjelasan pada gambar
tertentu misalnya mekanisme korosi. Kesesuaian praktikum dengan materi
√ -
Kesesuaian materi dengan perkembangan ilmu
√ -
Kesesuaian materi dengan matriks konten kimia konteks kejuruan teknik otomotif
√ -
Kesesuaian narasi di awal bab dengan konteks teknik otomotif
√ -
Kesesuaian materi dengan konteks kejuruan teknik otomotif
√ -
Kesesuaian contoh
dengan konteks
kejuruan teknik otomotif √
- Kesesuaian praktikum dengan konteks
kejuruan teknik otomotif √
- Kesesuaianketepatan
gambar dengan
materi dalam bab √
- Kesesuaian identitas dengan tabel atau
gambar √
- Penyertaan peta konsep
√ -
Penyertaan contoh √
- Keruntutan penyajian konsep dari yang
mudah ke sukar √
-
Ketepatan pemilihan kata √
Penggantian kata “sulfur” mejadi
“belerang”.
Penggantian kata “metal” menjadi “logam”
Penggantian kata “ketetapan” menjadi
“tetapan”
Penggunaan bahasa Indonesia dalam menuliskan keterangan pada gambar
mekanisme korosi. Ketepatan struktur kalimat
√
Perbaikan kalimat dan narasi pada awal bab.
Konsistensi penggunaan istilah √
- Keterkaitan antarkalimat dalam satu alinea
√ -
Ketepatan ejaan √
Perbaikan kata “kelembapan” menjadi
“kelembaban”. Kesesuaian penggunaan tanda baca
√ -
2. Hasil Uji Keterbacaan oleh Peer Reviewer
Setelah uji validasi oleh ahli materi dan ahli media, draft bahan ajar kimia yang telah melewati revisi I selanjutnya diuji keterbacaannya oleh lima
orang peer reviewer. Tujuan uji keterbacaan ini adalah untuk mengetahui
59
kemudahan bahan ajar tersebut dipahami secara materi, tampilan dan format penulisan oleh sesama mahasiswa yang berkecipung dalam penelitian
pengembangan. Masukan dan saran yang diberikan oleh lima orang peer reviewer tersebut kemudian dianalisis menjadi dasar revisi II.
Berikut ini adalah tabel hasil revisi setelah uji keterbacaan lima peer reviewer.
Tabel 10. Hasil Revisi II
No. Aspek Kriteria Masukan
Hasil Revisi
1. Penggunaan spasi
Konsistensi dalam penggunaan spasi baik antarkata maupun antarkalimat.
2. Penyajian gambar
Konsistensi dalam penggunaan efek pada
gambar.
Perbaikan ukuran gambar yang masih terlihat kecil.
Perbaikan gambar yang kurang jelas.
3. Penyajian lambang kimia
Memperjelas tanda minus - untuk menyatakan muatan negatif pada elektron e
-
maupun pada anion. 4.
Penyajian tabel Penulisan beberapa tabel dibuat rata tengah
5. Tata tulis
Pemberian simbol perkalian berupa “tanda titik”
pada rumus hitungan.
Perbaikan ukuran huruf penulisan reaksi yang masih kurang jelas.
Konsistensi penggunaan bahasa Indonesia.
Perbaikan kesalahan pengetikan.
3. Hasil Analisis Respon Pengguna
Pengguna bahan ajar kimia yang telah dikembangkan ada dua komponen yaitu guru kimia SMK yang mengajar di program Teknik
Otomotif dan siswa SMK program Teknik Otomotif. Oleh sebab itu, pengambilan data respon pengguna dilakukan pada dua komponen tersebut.
Guru kimia SMK yang meninjau bahan ajar kimia disebut sebagai reviewer.
60
a. Hasil Analisis Tinjauan Reviewer
Reviewer bahan ajar yang telah disusun tersebut berjumlah lima orang. Tinjauan lima reviewer dilakukan melalui penilaian kelayakan bahan
ajar dengan mengisi lembar instrumen penilaian. Instrumen penilaian berupa angket kuisioner.
Komponen penilaian bahan ajar yang disusun meliputi komponen penyajian, komponen kelayakan isi, komponen kebahasaan, komponen
integrasi konteks kejuruan dan komponen keterbacaan. Jumlah indikator penilaian yang digunakan sebanyak 23 indikator. Instrumen yang digunakan
untuk menguji kelayakan bahan ajar ini tercantum pada Lampiran 1 dan lembar penjabaran masing-masing indikatornya tercantum dalam Lampiran 2.
Berdasarkan hasil penilaian reviewer, maka dilakukan analisis data untuk menentukan kelayakan bahan ajar yang disusun seperti yang tercantum
pada Lampiran 3. Penilaian kelayakan bahan ajar tersebut tidak hanya dihitung secara keseluruhan, namun juga dihitung untuk masing-masing
komponen. Selain itu, melalui analisis data, ditentukan pula persentase keidealannya baik persentase keidealan secara keseluruhan maupun
persentase keidealan untuk masing-masing komponen. Secara keseluruhan, hasil penilaian reviewer terhadap bahan ajar yang telah disusun tercantum
dalam Tabel 11.
61
Tabel 11. Data Penilaian Kelayakan Bahan Ajar Elektrokimia untuk Teknik Otomotif berdasarkan Penilaian Lima 5 Reviewer secara Lengkap
Reviewer Komponen
Skor Total I
II III
IV V
1 24
16 20
12 16
88
2 29
23 25
13 20
110
3 27
22 22
14 17
102
4 30
24 23
14 18
109
5 30
25 25
14 18
112 Jumlah
140 110
115 67
89 521
Rerata 28,00
22,00 23,00
13,40 17,80
104,20 Rerata
Ideal
̅ 25,2 ̅ 20,99 ̅ 20,99 ̅ 12,6 ̅ 16,81
̅ 96,59 Skor
Tertinggi Ideal
30 25
25 15
20 115
Kategori SB
SB SB
SB SB
SB Keidealan
93,33 88,00
92,00 89,33
89,00 90,61
Berikut ini adalah penjabaran hasil analisis untuk masing-masing komponen penilaian.
1 Komponen Penyajian
Komponen penyajian terdiri dari enam indikator. Berdasarkan data yang tercantum pada lampiran 3 a, diperoleh jumlah skor rata-rata untuk
komponen penyajian adalah sebesar 28,00. Secara rinci skor tersebut tercantum pada Tabel 12.
Tabel 12. Kelayakan Bahan Ajar pada Komponen Penyajian
No. Indikator
Skor Rata-Rata
1. Konsistensi sistematika penyajian
4,60 2.
Kelogisan sajian dalam setiap bab 4.60
3. Kesesuaian ilustrasi pada setiap bab dengan
materi 4,80
4. Penyajian tabel
4,60 5.
Penyajian gambar 4,60
6. Penyajian peta konsep
4,80
Jumlah skor rata-rata 28,00
Kategori kelayakan Sangat Baik SB
62
2 Komponen Kelayakan Isi
Komponen kelayakan isi terdiri dari lima indikator. Jumlah skor rata- rata yang diperoleh pada komponen kelayakan isi adalah 22,00. Hal itu
tercantum pada Lampiran 3 b. Tabel 13. adalah tabel kelayakan bahan ajar kimia pada komponen kelayakan isi.
Tabel 13. Kelayakan Bahan Ajar pada Komponen Kelayakan Isi
No. Indikator
Skor Rata-Rata
1. Kelengkapan materi
4,60 2.
Keluasan dan kedalaman materi 4,20
3. Akurasi materi
4,40 4.
Kelengkapan pendukung isi bahan ajar kata pengantar, info kimia, glosarium dan sumber
referensi 4,60
5. Kemampuan mendorong rasa ingin tahu siswa
4,20
Jumlah skor rata-rata 22,00
Kategori kelayakan Sangat Baik SB
3 Komponen Kebahasaan
Komponen kebahasaan terdiri dari lima indikator. Berdasarkan data yang tercantum pada lampiran 3 c, diperoleh jumlah skor rata-rata untuk
komponen kebahasaan adalah sebesar 23,00 yang secara rinci tersaji pada Tabel 14.
Tabel 14. Kelayakan Bahan Ajar pada Komponen Kebahasaan
No. Indikator
Skor Rata-Rata
1. Kalimat yang digunakan sesuai dengan Ejaan
Yang Disempurnakan EYD 4,60
2. Ketepatan bahasa yang digunakan
4.60 3.
Efektivitas kalimat 4,40
4. Kesesuaian kaidah tata tulis Bahasa Indonesia
yang benar 4,60
5. Konsistensi penggunaan istilah dan simbol
lambang kimia 4,80
Jumlah skor rata-rata 23,00
Kategori kelayakan Sangat Baik SB
63
4 Komponen Integrasi Konteks Kejuruan
Komponen integrasi konteks kejuruan terdiri dari tiga indikator. Jumlah skor rata-rata yang diperoleh pada komponen integrasi konteks
kejuruan adalah 13,40. Hal itu tercantum pada Lampiran 3 d. Tabel 15. adalah tabel kelayakan bahan ajar kimia pada komponen integrasi konteks
kejuruan.
Tabel 15. Kelayakan Bahan Ajar pada Komponen Integrasi Konteks Kejuruan
No. Indikator
Skor Rata-Rata
1. Ketepatan hasil integrasi dengan materi dalam
bahan ajar 4,40
2. Ketepatan narasi awal bab dengan konteks
otomotif 4,60
3. Kesesuaian
praktikum dengan
konteks otomotif
4,40
Jumlah skor rata-rata 13,40
Kategori kelayakan Sangat Baik SB
5 Komponen Keterbacaan
Komponen keterbacaan terdiri dari empat indikator. Berdasarkan data yang tercantum pada lampiran 3 e, diperoleh jumlah skor rata-rata untuk
komponen keterbacaan adalah sebesar 17,80. Skor kelayakan bahan ajar kimia pada komponen keterbacaan tersaji pada Tabel 16.
Tabel 16. Kelayakan Bahan Ajar pada Komponen Keterbacaan
No. Indikator
Skor Rata-Rata
1. Sampul bahan ajar
4,40 2.
Layout tampilan bahan ajar 4.40
3. Jenis huruf
4,40 4.
Daya tarik keseluruhan bahan ajar 4,60
Jumlah skor rata-rata 17,80
Kategori kelayakan Sangat Baik SB
64
Berdasarkan hasil penilaian oleh lima orang reviewer, maka diperoleh data kelayakan bahan ajar kimia yang telah dikembangkan baik secara
keseluruhan maupun setiap komponen penilaian. Hasil tersebut kemudian digunakan sebagai salah satu dasar penyusunan revisi III. Selain itu, dasar
revisi III juga dilakukan berdasarkan pada hasil analisis tanggapan siswa. b.
Hasil Analisis Tanggapan Siswa Uji tanggapan siswa dilakukan secara singkat dan visual tanpa ada
proses pembelajaran di kelas. Siswa yang ditunjuk untuk memberikan tanggapan dipilih secara acak untuk tingkat kelas yang sama. Uji tanggapan
siswa ini dilakukan melalui pengisian angket kuisioner tanggapan bahan ajar. Lembar angket yang digunakan tercantum dalam Lampiran 6. Hasil
analisis secara lengkap tercantum dalam Lampiran 4. Data keseluruhan hasil tanggapan siswa tercantum pada Tabel 17.
Tabel 17. Data Kelayakan Bahan Ajar Elektrokimia untuk Teknik Otomotif berdasarkan Tanggapan sepuluh 10 Siswa secara Lengkap
Siswa Komponen
Skor Total
Penyajian Kelayakan Isi
Keterbacaan 1
12 15
11 38
2
11 12
10 33
3
10 11
7 28
4
9 12
9 30
5
11 13
9 33
6
6 8
8 22
7
8 9
8 25
8
8 12
11 31
9
7 10
8 25
10
10 12
12 34
Jumlah 92
118 93
303
Rerata 9,20
11,80 9,30
30,30
Rentang Skor pada Rerata Ideal
8,40 ̅ ≤ 10,20 11,20 ̅ ≤ 13,60 8,40 ̅ ≤ 10,20
̅ 34
Kategori B
B B
B
Persentase Keidealan
76,67 73,75
77,50 75,75
65
Apabila dibuat grafik hubungan antara masing-masing komponen dalam angket dengan persentase keidealan, maka hasilnya seperti yang
tampak pada Gambar 4.
Gambar 4. Diagram Hubungan antara Komponen dengan Persentase Keidealan Hasil Uji Tanggapan Siswa
Keterangan: Warna biru
: komponen penyajian Warna merah
: komponen kelayakan isi Warna hijau
: komponen keterbacaan Berdasarkan uji tanggapan pada sepuluh orang siswa SMK program
Teknik Otomotif, diperoleh hasil bahwa semua komponen mendapat hasil kelayakan baik B. Hal itu menunjukkan bahwa bahan ajar yang disusun
secara garis besar telah sesuai dan layak dijadikan sumber belajar bagi siswa, sehingga mampu mendukung kegiatan pembelajaran kimia di SMK menjadi
lebih efektif daripada sebelumnya. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ilhan, Yildirim dan Yilmaz 2016, bahwa kimia yang
berbasis konteks berdampak baik pada prestasi dan motivasi siswa sebab
76,67
73,75 77,50
66
kimia tersaji dalam bentuk aplikasi, terhubung dengan kehidupan sehari-hari, konsep-konsep lebih konkrit, lebih mudah diingat, sehingga pembelajaran
menjadi menyenangkan. Pada penelitian pengembangan bahan ajar kimia ini, komponen yang
mendapatkan hasil kelayakan tertinggi adalah komponen keterbacaan. Hasil persentase keidealan yang diperoleh adalah 77,50. Keadaan tersebut dapat
diartikan bahwa ditinjau dari sisi desain sampul, jenis huruf yang digunakan dan daya tarik keseluruhan bahan ajar telah layak untuk digunakan sebagai
sumber belajar siswa. Besar skor rata-rata keseluruhan yang diperoleh dari hasil tanggapan siswa adalah 30,30 dengan persentase keidealan secara
keseluruhan sebesar 75,75. Berdasarkan skor rata-rata tersebut, maka diperoleh hasil tingkat kelayakan bahan ajar yaitu baik B.
C. Kajian Produk Akhir
Produk akhir hasil penelitian ini adalah bahan ajar berupa buku teks berjudul “Elektrokimia untuk SMK Teknik Otomotif” yang terdiri dari 136
halaman full colour dengan ukuran kertas B5 18,2 cm x 25,7 cm. Fungsi bahan ajar tersebut adalah sebagai sumber belajar siswa SMK program Teknik Otomotif
pada materi elektrokimia. Konten bahan ajar tersebut disusun berdasarkan hasil integrasi antara kompetensi inti dan kompetensi dasar KI-KD kimia SMK
dengan KI-KD mata pelajaran kejuruan Teknik Otomotif menurut Permendikbud No. 60 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMKMAK.
67
Komponen bahan ajar “Elektrokimia untuk SMK Teknik Otomotif”
meliputi halaman sampul, kata pengantar, matriks konten kimia konteks kejuruan Teknik Otomotif, peta konsep integrasi konten kimia dengan kejuruan Teknik
Otomotif, daftar isi, isi buku sampul bab, dunia otomotif, uraian materi disertai info kimia, rangkuman, peta konsep materi, latihan soal dan praktikum, daftar
pustaka, sumber gambar dan berita dan glosarium. Sistematika bahan ajar kimia “Elektrokimia untuk Siswa SMK Teknik Otomotif” meliputi:
1. Halaman Sampul
Halaman sampul tercetak full colour pada kertas Ivory ukuran B5 18,2 cm x 25,7 cm. Halaman sampul tersebut memuat nama penulis bahan ajar, judul
bahan ajar, ilustrasi isi bahan ajar, nama dosen pembimbing dan lambang Universitas Negeri Yogyakarta UNY.
2. Kata Pengantar
Bagian awal kata pengantar berisi tentang ucapan syukur penulis karena telah menyelesaikan proses penyusunan bahan ajar kimia dan tujuan disusunnya
bahan ajar tersebut. Selanjutnya, dipaparkan pula kriteria bahan ajar yang disusun beserta gambaran konten di dalamnya. Bagian akhir kata pengantar berisi tentang
ucapan terimakasih penulis dan harapan kritik atau saran dari pembaca. 3.
Daftar Isi Daftar isi berisi tentang informasi dalam bahan ajar terkait judul bab dan
judul sub bab beserta nomor halamannya. Fungsi daftar isi adalah untuk memudahkan pengguna bahan ajar tersebut dalam mencari letak materi yang
diinginkan dalam bahan ajar.
68
4. Matriks Konten Kimia Konteks Kejuruan Teknik Otomotif
Matriks ini berupa tabel yang berisi tentang KD kimia SMK yang memuat materi elektrokimia berdasarkan kurikulum 2013, KD kejuruan Teknik Otomotif
yang dapat diintegrasikan dengan pembelajaran kimia dan konten kimia yang telah diintegrasikan dengan konteks kejuruan Teknik Otomotif.
5. Peta konsep integrasi konten kimia dengan kejuruan Teknik Otomotif
Peta konsep ini berisi tentang pokok-pokok materi elektrokimia yang telah dintegrasikan dengan materi kejuruan Teknik Otomotif. Peta konsep integrasi ini
terletak di bagian awal bahan ajar. 6.
Hakikat Elektrokimia Hakikat elektrokimia berupa pendahuluan yang berisi gambaran umum
materi elektrokimia yang dibahas dalam bahan ajar ini. Pada bagian ini, disajikan rentetan peristiwa berupa gambar-gambar sebab-akibat yang berhubungan dengan
konsep elektrokimia. Selanjutnya, dipaparkan narasi singkat untuk memperjelas peristiwa tersebut. Selain itu juga dijelaskan tentang konsep elektrokimia dalam
bidang otomotif. Berikut ini adalah gambar-gambarnya. 7.
Isi buku: a.
Sampul bab Sampul bab berisi tentang judul bab, ilustrasi yang menggambarkan
materi kimia hasil integrasi dengan materi kejuruan Teknik Otomotif di dalam bab yang tersebut, dan daftar materi hasil integrasi antara KD kimia
dengan KD kejuruan Teknik Otomotif berdasarkan kurikulum 2013. Selain itu juga terdapat kata kunci di masing-masing sampul bab.
69
b. Dunia Otomotif
Dunia otomotif berupa narasi singkat yang berisi tentang penemuan terkini atau peristiwa bidang otomotif yang berkaitan dengan konsep
elektrokimia yang diakhiri dengan pertanyaan menantang untuk menggali rasa ingin tahu siswa terkait materi kimia yang akan dipelajari.
c. Uraian materi disertai info kimia di bagian-bagian tertentu
Berisi uraian materi kimia hasil integrasi dengan materi kejuruan Teknik Otomotif. Pada tempat tertentu diselipkan info kimia yang berfungsi
untuk menambah wawasan siswa terkait elektrokimia. d.
Rangkuman Rangkuman berisi ringkasan materi dari bab terkait yang telah
dipelajari. Rangkuman tersebut ada di setiap akhir bab yang telah dipelajari dalam bahan ajar.
e. Peta Konsep Materi
Peta konsep ini berisi tentang konsep-konsep penting dalam bab yang telah dipelajari. Masing-masing bab dalam bahan ajar memiliki peta konsep
materi yang terdapat di bagian akhir materi bab yang dipelajari. f.
Latihan soal Latihan soal adalah lembar evaluasi terhadap materi yang telah
dipelajari. Pada setiap latihan soal juga terdapat soal yang berkaitan dengan dunia otomotif yang dipaparkan pada awal masing-masing bab.