46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Deskripsi Lembaga
a. Sejarah berdirinya
Madarasah Muallimin Muhammdiayah Yogyakarta didirikan o
leh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1918 dengan nama “Qiamul Arqa” yang kemudian diubah menjadi Pondok Muhammadiyah tahun
1920 lalu menjadi “Kweekschool Muhammadiyah” 1924. Baru pada
Kongres Muhammadiyah tahun 1930 di Yogyakarta berubah menjadi “Madrasah Muallimin Muallimat Muhammadiyah” Setahun
kemudian Madrasah ini dipisah, Madrasah Muallimin Muhammadiyah khusus putra berlokasi di Ketanggungan Yogyakarta dan Madrasah
muallimat Muahammadiyah khusus putri berlokasi di Notoprajan Yogyakarta.
Pada kongres Muhammadiyah ke-23 tahun 1934 di Yogyakarta, ditegaskan bahwa Madrasah Muallimin-muallimat Muhammadiyah
Yogyakarta merupakan Sekolah kader persyarikatan Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Pada Kongres Muhammdiyah di Medan 1938 dua Madrasah ini mempoeroleh pengukuhan secara formal. Pada saat itu, Kongres
mengamanatkan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai pengelola dan penanggung jawab keberadaan dua Madrasah ini di
Yogyakarta. Pada tahun 1994, dua Madrasaha ini kembali
47
memperoleh penegasan ulang melallui surat keputusan PP muhammadiyah
No. 63SK-PPVI-C4a1994
tentang Qaidah
Madrasah MUallimin-muallimat Muhammadiyah Yogyakarta. Dalam
proses perkembangannya,
Muallimin senantiasa
melakukan penyesuaian
program pendidikannya
dengan perkembangan zaman. Pada tahun 1980, dilalakukan perubahan
system Pendidikan Muallimin yang sangat mendasar. Jikalau pada masa sebelumnya MaskanAsrama belum menjadi satu kesatuan
system dengan Madrasah, maka sejaka tahun 1980, Muallimin mulai menganut system “long life education”. System ini, menegaskan
bahwa MadarasahSekolah dan MaskanAsrama adalah satu kesatuan yang tidak terpisahklan dalam proses pelaksanaan program
pendidikan. Sistem ini pula yang menjadikan Muallimin mendapat pengakuan sebagai Pondok Pesantren dari Departemn Agama RI pada
tahun 1984. Selanjutnya dengan adanya UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003
maka Muallimin menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dalam pelaksanaan pendidikannya dan diperkaya dengan
Permenag No. 2 Tahun 2008 tentang standar kopetensi lulusan dan standar isi pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah,
sehingga menjadi begitu banyak jumlah muatan yang harus dipelajari siswa Muallimin terlebih dengan materi sekolah kader persyarikatan,
maka tahun 20122013 muallimin membuat terobosan untuk
48
memadukan kurikulum formal dan informal dengan materi dalam kesatuan managemen. Hal ini dimaksudkan untuk efektifitas dan
efisiensi. Pada sisi lalin agar tujuan masing-masing pemangku kepentingan dalam hal ini pemerintah Kemendikbud dan Kemenag
dan pesyarikatan bisa tercapai sehingga dengan “long life education”
siswa belajar secara formal dan informal dalam satu pengawasan.
b. Letak Georafis Madrasah Muallimin Muhammadiyah