31
dilakukan bartet menunjukkan bahwa perusahaan yang sukses dalam jangka waktu yang panjang adalah perusahaan yang karyawannya beretika. Ada bukti-
bukti empiris bahwa pegawai lebih merasa puas bila mereka merasakan adanya hubungan antar perilaku etis dengan kesuksesan karir Hyan 2001: 309
Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pengaruh hubungan antara perilaku etis dan kesuksesan karir terhadap kepuasan kerja adalah dari keyakinan
karyawan bahwa manajer yang sukses adalah manajer yang berperilaku etis dan keyakinan mereka akan adanya hubungan antara perilaku etis dan kesuksesan
karir yang akan mereka dapatkan Hyan, 2001 309-324
2.1.5 Kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah suatu variabel bergantung yang didefenisikan sebagai suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang selisih antara banyaknya
ganjaran yang diterima seorang pekerja dan banyaknya yang meyakini mereka yakini seharusnya mereka terima Robbins, 2001 ; 120 dan sejumlah disruptive
behaviours yang tinggi serta outcomers pekerjaan, pada hakekatnya adalah berkaitan erat dengan kepuasan kerja Hollenberck, 1994 ; Menurut Robbins,
variable-variabel yang berkaitan dengan pekerjaan dan menentukan kepuasan kerja adalah :
1. Kerja yang secara mental menantang Karyawan cenderung lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang
memberikan mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan beragam tugas , kebebasan
dan umpan balik mengenai betapa baiknya mereka bekerja. 2. Ganjaran yang pantas
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32
Para karyawan menginginkan Sistem upah dan Kebijakan promosi
yang mereka persepsikan sebagai adil, tidak meragukan dan segaris dengan pengharapan mereka. Bila upah dilihat sebagai adil yang
didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu dan standar pengupahan komunitas, kemungkinan besar akan dihasilkan
kepuasan. 3. Kondisi kerja yang mendukung.
Karyawan peduli akan lingkungan yang baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas yang baik.
Studi-studi menunjukkan bahwa karywan lebih menyukai keadaaan fisik sekitar yang tidak berbahaya atau merepotkan. Temperatur,
cahaya, keributan dan faktor-faktor lingkungan lain yang seharusnya tidak ekstrem.
4. Rekan kerja yang mendukung. Orang-orang mendapatkan lebih dari pada sekedar uang atau prstasi
yang berwujud dari pekerjaan mereka. Bagi kebanyakan karyawan kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu
tidaklah mengejutkan bila mempunyai rekan kerja yang ramah dan mendukung menghantar kepuasan kerja yang meningkat. Perilaku
atasan juga merupakan determinasi utama dari kepuasan kerja Robbins, 2001 ; 24-141
Dalam penelitian ini ada 2 teori yang telah digunakan oleh para peneliti pada penelitian-penelitian sebelumnya untuk menjelaskan hubungan antara etika
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
33
organisasi dengan kepuasan kerja. Kedua teori tersebut adalah teori keadailan organisasi dan teori disonansi kognitif.
2.1.6 Teori Keadilan Organisai