Dorongan Manajemen Untuk Berprilaku Etis

26 2. Selalu mencoba untuk mengembangkan diri dalam bidang manajemen Meyakinkan perusahaan bahwa untuk memperlakukan semua tenaga kerja dengan adil adalah hal yang terpenting 4. Selalu mencoba untuk membuat perusahaan mendapatkan keuntungan secara moneter dan dukungan dari sumber daya manusia yang ada. Etika organisasi menurut Hyan dan Elfred 2001 ; 301-324 memiliki tiga tolak ukur yaitu dorongan manajer untuk berprilaku etis , iklim etika organisasi, dan hubungan antara perilaku etis dan kesuksesan karir yang menurut penelitian mereka memiliki pengaruh yang signifikan dengan kepuasan kerja. Hal ini menandakan bahwa etika organisasi dapat menjadi salah satu saran dimana pemimpin perusahaan dapat menciptakan sikap perilaku kerja yang baik atau menguntungkan Hyan 2001 ; 329

2.1.2 Dorongan Manajemen Untuk Berprilaku Etis

Dalam organisasi dimana kewenangan sah merupakan perinsip lingkungan kerja yang diakui, pegawai diharapkan mau melaksanakan perintah manajemen puncak, meskipun perintah tersebut berlawanan dengan kebenaran pendirian mereka. Konsistensi dengan teori disonsnsi kognitif, konflik atau disonsnsi seperti ini dapat menjadi sumber setres yang akan mengurangi kepusan kerja. Dari sudut pandang teori keadilan, manajemen yang mendukung perilaku etis dipandang sebagai manajemen yang adil terhadap pegawai. Cetiris paribus, hal ini akan menghasilkan tingkat kepuasan kerja pegawai yang lebih tinggi. Hyan 2001;329 Karyawan akan dapat dipengarui oleh kekuatan yang ada disekeliling mereka seperti, teman kerja, sistem gaji, pengawasan yang dilakukan, norma UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 27 kelompok, kebijaksanaan perusahaan. Konsekuensi adalah manajer yang dalam hal ini adalah pihak manajemen, dapat mempengaruhi perilaku karyawannya melalui orientasi program-program yang diadakan untuk karyawnnya seperti pelatihan, kode etik karyawan, dan sistem disiplin diantara mereka sendiri. Tujuannya adlaah untuk meyakinkan karyawan, bahwa mereka bukan sekedar pajangan, melainkan sangat bernilai bagi perusahaan. Selain itu juga penting bagi manajemen puncak untuk memberikan contoh dalam berperilaku etis serta menyampaikan dengan jelas dalam kebijakan yang dibuat perusahaan bahwa setiap perilaku yang tidak etis tidak akan diberikan toleransi sedikitpun Fisher 1993 ;16-17 . Jika kode etik yang berlaku sesuai dengan norma organisasi dan dilakukan oleh setiap karyawan maka akan sangat efektif. Kegagalan dalam merespon terhadap perilaku tidak etis akan menyebabkan sebagian karyawan kehilangan keyakinan terhadap etika yang berlaku diperusahaan, yang akibatnya akan mengancam seluruh sistem sosial yang ada sebelumnya mendukung perilaku etis di perusahaan. Untuk itu manajemen harus dapat mempertahankan dan mendukung perilaku yang telah ada diantara karyawannya. Indicator yang dapat menunjukkan dorongan manjer berperilaku etis adalah seperti yang telah disebutkan diatas yaitu manajemen harus menjadi contoh dalam berperilaku etis, manajemen tidak diberi toleransi sedikitpun apabila berperilaku yang tidak sesuai dengan kode etik mereka dan manajemen harus menunjukkan berperilakunya kedisiplinann diantara mereka sendiri Fisher 1993 ;16-17 Dengan demikian jelaslah hubungan dorongan manajer untuk berperilaku etis dengan kepuasan kerja yaitu bahwa manajemen yang dapat mendukung UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 28 perilaku etis akan dipandang sebagai manajemen yang bersikap adil terhadap pegawai, keadilan manajemen ini akan meningkatkan kepuasan kerja.

2.1.3 Iklim Etika Organisasi