Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinearitas

77 Tabel 4.9 One Sample Kolmogorv-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 76 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .28992332 Most Extreme Differences Absolute .091 Positive .091 Negative -.074 Kolmogorov-Smirnov Z .794 Asymp. Sig. 2-tailed .555 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2016 Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.9 diperoleh nilai Asymp. Sig. 2-tailed diatas angka 0,05 0,555 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik Scatterplot , di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.Kedua, melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas Universitas Sumatera Utara 78 apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2016 Gambar 4.4 Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Gambar Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik yang ada menyebar secara acak, tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas.Oleh karena itu, model regresi dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 79 Tabel 4.10 Uji Glejser Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2016 Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa tidak ada variabel bebas atau variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat atau variabel dependen. Hal ini ditunjukkan dari nilai Sig. variabel-variabel bebas yang lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Jadi, model regresi tidak mengalami heteroskedastisitas.

4.3.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel berikut: Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.531E-15 .402 .000 1.000 Relationship Marketing .000 .113 .000 .000 1.000 Kualitas Produk .000 .107 .000 .000 1.000 a. Dependent Variable: ABS_RES3 Universitas Sumatera Utara 80 Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Correlations Collinearity Statistics B Std. Error Beta Zero- order Parti al Part Toleranc e VIF 1 Co nst ant 1.785 .402 4.443 .000 X1 .198 .113 .215 1.751 .084 .458 .201 .170 .627 1.595 X2 .347 .107 .398 3.236 .002 .529 .354 .315 .627 1.595 a. Dependent Variable: Y Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2016 Pada Tabel 4.11 terlihat bahwa nilai Tolerance semua variabel bebas adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 10. Oleh karena itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi linear berganda.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda ditujukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas X berupa variabel relationship marketing X 1 , kualitas produk X 2 , serta variabel terikat Y berupa kepercayaan, maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS dari tabel coefficient maka dihasilkan output sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara