75
menggunakan alat transportasi tradisional yang biasa disebut dengan pedati.
71
Selain menggunakan pedati, petani juga ada yang menggunakan kendaraan roda dua sepeda
motor dan sepeda. Dan untuk lokasi penanaman lahan penanaman kopi Sigarar utang biasa disebut dengan pargadongan.
72
5.2.2 Luas Lahan Pertanian Kopi
Luas lahan pertanian menjadi faktor penting yang mempengaruhi tingkat pendapatan ataupun penghasilan para petani. Sama halnya seperti pola kehidupan petani
di Desa Parulohan, tingkat penghasilan ataupun pendapatan petani di desa ini sangat dipengaruhi oleh luas lahan pertanian kopi. Petani yang mempunyai lahan pertanian kopi
yang luas mempunyai perbedaan dengan petani yang lahan pertanianya yang pas-pasan, artinya semakin luas lahan pertanianya maka semakin banyaklah pendapatanya.
Satu hal yang sangat mempengaruhi kehidupan petani di Desa Parulohan. Seperti yang sudah dijelaskan dalam bab I, peran penting tanah sebagai tempat tinggal
masyarakat disamping sebagai faktor pendukung peningkatan pola pertanian. Dari pengamatan pengamatan penulis ke lapangan apabila dilihat dari tingkat luas lahan
pertanian kopi, petani yang mempunyai lahan pertanian yang lebih luas pada umumnya adalah petani yang yang berasal dari keturunan Raja Huta pemilik huta. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh adanya sistem penguasaan tanah yang lebih didominasi oleh pemilik huta. Bagi marga boru keturunan dari marga lain yang ingin memperluas lahan
pertanianya, mereka harus berupaya bekerja keras untuk bisa membeli tanah dari kalangan pemilik huta. Para marga boru di desa ini pun tak segan untuk menyewa lahan
pertanian dari pemilik huta.
71
Bagi petani di Desa Parulohan pedati sebagai angkutan pertanian, sampai sekarang keberadaan angkutan ini masih banyak ditemukan di Desa Parulohan. Selain menjadi alat angkutan, pedati menjadi
icon penting di Desa Parulohan yang keberadaanya sudah jarang ditemukan di daerah lain.
72
Pargadongan artinya ubi. dulunya lokasi ini dijadikan sebagai lokasi penanaman ubi dan beralih meniadi lokasi pertanian kopi Sigarar utang.
Universitas Sumatera Utara
76
Kopi Lasuna dan Sigarar yang tidak jauh berbeda pengaruh dan manfaatnya terhadap petani di Desa Parulohan. Hal ini tentu berdampak pada jumlah tanaman kopi
yang ditanam, serta luas lahan yang bertambah digunakan. Perbedaan luas lahan penananaman antara kopi Lasuna dan Sigarar utang di Desa Parulohan dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini.
Tabel II
Perbandingan luas lahan pertanian kopi Lasuna dan kopi Sigarar Utang di Desa Parulohantahun 1988 sampai tahun 2002.
No Tahun
Luas Tanaman Ha Jumlah
Kopi Lasuna Kopi Sigarar Utang
1 1988
17,75 0,25
18 2
1990 19
6 25
3 1992
25 50
75 4
1994 30
57 87
5 1996
40 54
94 6
1998 45
57 102
7 2000
46 62
108 8
2002 50
70 120
Sumber : Wawancara dengan Muller Sibuea, Mian Sihombing, Taruli Sianturi, Lasman Sihombing, Haposan Sinaga, di Desa Parulohan, serta data dari Sekretaris Desa
Parulohan 10 Agustus 2013. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa luas pertanian kopi sigarar utang lebih
luas daripada lahan pertanian kopi Lasuna. Setiap tahunya lahan pertanian kedua jenis kopi selalu mengalami peningkatan. Dari observasi penulis ke lapangan juga melihat
Universitas Sumatera Utara
77
bahwa kedua jenis kopi tersebut adalah sumber penghasilan utama bagi petani di Desa Parulohan. Di Desa Parulohan kopi bukan saja sebagai tanaman prioritas dan sumber
penghasilan utama petani. Namun hal ini menunjukkan di Desa Parulohan keterkaitan jenis tanaman sebagai sumber mata pencaharian merupakan salah faktor pembeda yang
ada dalam kehidupan suatu masyarakat.
5.3 Pengetahuan dan Teknologi Pertanian