Upaya Pemanfaatan Lahan Mendirikan Kelompok Tani

77 bahwa kedua jenis kopi tersebut adalah sumber penghasilan utama bagi petani di Desa Parulohan. Di Desa Parulohan kopi bukan saja sebagai tanaman prioritas dan sumber penghasilan utama petani. Namun hal ini menunjukkan di Desa Parulohan keterkaitan jenis tanaman sebagai sumber mata pencaharian merupakan salah faktor pembeda yang ada dalam kehidupan suatu masyarakat.

5.3 Pengetahuan dan Teknologi Pertanian

Pola hidup petani di Desa Parulohan yang mengandalkan pertanian kopi sumber keberlangsungan hidup, hal ini menuntut adanya pengetahuan dan teknologi yang memadai dalam pembudidayaan pertanian kopi. Pertanain kopi yang telah sekian lama dilakukan petani tentunya didukung oleh faktor yang menyebabkan para petani di desa ini dapat bertahan hidup dari usaha pertanian kopi. Berbagai upaya dan strategi yang dilakukan oleh petani kopi Lasuna dam petani kopi Sigarar utang dalam peningkatan usaha pertanian kopi yaitu:

5.3.1 Upaya Pemanfaatan Lahan

Usaha pemanfaatan lahan untuk petanian kopi nampakanya menjadi tantangan bagi petani di Desa Parulohan. Lahan pertanian kopi setiap tahunya mengalami peningkatan, ditambah juga harga tanah yang semakin lama semakin mahal sehingga menyebabkan para petani di desa ini semakin kewalahan untuk mencari lahan yang ingin dijadikan untuk areal pertanian kopi. Upaya yang dilakukan petani di desa Parulohan dalam proses pengembangan usaha pertanian kopi salah satunya adalah pemanfaatan lahan semaksimal mungkin. Upaya ini menuntut para petani melakukan sistem pertanian yang berbeda dengan sebelumnya. Pertanian kopi yang sebelumnya hanya dilakukan di areal yang datar, kondisi ini menuntut petani melakukan peralihan areal-areal pertanian yang sebelumnya. Universitas Sumatera Utara 78 Peralihan lahan pertanian yang diiringi adanya perubahan pola dan sistem pertanian di Desa Parulohan. Areal persawahan yang sebelumnya dijadikan sebagai lahan penanaman padi beralih fungsi untuk areal pertanian kopi. Bukan hanya areal persawahan, bagi sebagian petani juga memperluas lahan pertanian kopi dengan membuka lahan baru yang sering disebut dengan robean. 73 Uniknya di desa ini sebagian petani yang pekarangan rumahnya agak luas, memanfaatkan pekarangan rumah untuk menambah lahan pertanian kopi. Para petani mengangap selain untuk pagar, kopi yang ditanaman di pekarangan rumah juga dapat menambah penghasilan para petani.

5.3.2 Mendirikan Kelompok Tani

Dalam upaya pengembangan pola usaha pertanian kopi petani di Desa Parulohan berdiri beberapa kelompok tani. Kelompok tani yang pertama didirikan di Desa Parulohan yaitu Kelompok Tani Dosroha, kelompok tani Dosroha dibentuk pada tahun 1997. Awalnya kelompok tani ini hanya diikuti oleh beberapa orang petani saja, namun semakin lama kelompok jumlah anggotanya semakin bertambah. Tujuan didirikanya kelompok tani ini adalah untuk memperarat solidaritas diantara petani dan meningkatkan pengetahuan petani tentang pola dan sistem pemasaran kopi. Setelah satu tahun berdirinya kelompok tani Magdalena kemudian berdiri lagi beberapa kelompok tani yang baru yaitu Kelompok Tani Merdeka, Kelompok Tani Margdalena dan Kelompok Tani Mandiri Sejahtera. Berbeda dengan kelompok tani Dosroha, ketiga kelompok tani yang baru ini dibentuk atas dasar kesatuan ikatan famili, marga dan huta. Jumlah ketiga kelompok tani yang baru ini tidak sama, tergantung dengan dengan jumlah kepala keluarga KK yang mengikutinya. Selain meningkatkatkan solidaritas petani, kelompok tani ini juga menjadi wadah titik kumpulnya para petani 73 Robean artinya daerah perbukitan atau sering disebut dengan terasering. Sistem pertanian terasering biasanya dilakukan untuk pertanian padi, namun di Desa Parulohan sistem terasering dilakukan untuk pertanian kopi. Universitas Sumatera Utara 79 setiap bulanya. Biasanya sebelum melakukan aktivitas pertanian, kelompok tani di atas terlebih dahulu mengadakan musyawarah. Pada kesempatan itu juga dibahas tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan hasil panen kopi, serta mengadakan evaluasi tentang kegiatan pertanian yang sebelumnya dilakukan. 74 Pada waktu musim senggang pertanian, biasanya anggota kelompok tani mengadakan gotong royong untuk memperbaiki jalan menuju lokasi pertanian mereka. Kegiatan ini biasanya dilakukan sekali dalam 3 bulan dan untuk musyawarah anggota dilakukan sekali dalam 1 bulan. Keberadaan jalan yang sangat dibutuhkan oleh petani di desa ini, sehinggga para petani selalu berupaya keras untuk memperbaiki jalan menuju lokasi pertanian mereka. Dengan adanya kegiatan gotong-royong yang dilakukan oleh setiap kelompok tani membuat setiap anggota kelompok tani selalu kompak dan menunjukkan kewajibanya sebagai bagian dari anggota masyarakat di Desa Parulohan. Dibentuknya kelompok tani di Desa Parulohan yang mampu meningkatkan pola usaha dan pengetahuan masyarakat tentang pertanian kopi. Kelima kelompok tani ini hingga kini masih aktif mengadakan kegiatan seperti yang sebelumnya. Dalam setiap pertemuan biasanya selalu diundang beberapa tokoh masyarakat seperti Kepala Desa serta beberapa perangkat desa lainya. Mereka berkedudukan sebagai narasumber apabila para anggota kelompok tani mengahadapi sebuah masalah, baik yang menyangkut masalah sosial maupun bidang pertanian. Dalam setiap pertemuan juga, anggota kelompok tani juga diminta katersediaanya untuk menceritakan pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan bidang pertanian, sehingga pengalaman tersebut dapat disampaikan kepada anggota kelompok tani yang lain.

5.3.3 Sistem Pemasaran Hasil Pertanian Kopi yang Tidak Berbeda