G. Instrumen Penelitian 1. Tes
Instrumen yang digunakan untuk mengukur keterampilan biasanya berupa matriks Arikunto, 2009: 182. Adapun format penilaian tes praktik
pembelajaran ansambel musik sekolah dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1. Format Penilaian Tes Praktik Ansambel Musik No
Aspek penilaian 1
2 3
4 Skor
1 Membaca Notasi
2 Dinamik
3 Tempo
4 Ritmik
5 Kekompakan
6 Balance
7 Interpretasi
8 Sikap
Jumlah Skor Skor Maksimal
32 2. Uji Validitas Instrumen
Validitas mempunyai arti tepat dan cermat. Seperti yang diungkapkan Azwar 2012:42 validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat
pengujian terhadap kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis rasional melalui panel yang berkompeten atau melalui expert judgement. Tes praktik
digunakan untuk
mengetahui kemampuan
siswa setelah
mengikuti pembelajaran musik ansambel dengan menggunakan media audio visual.
Instrumen tes penilaian praktik dibuat oleh peneliti bersama kolabolator selanjutnya dikonsultasikan kepada orang yang ahli dalam bidang yang
bersangkutan expert judgement yaitu Dr. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd.
3. Pedoman Observasi
Instrumen observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi berupa daftar cek check list. Semua aspek yang diamati
dirumuskan dalam daftar cek, sehingga observer memberi tanda cek √ ada
atau tidaknya aspek yang diamati. Lembar observasi dibuat oleh peneliti bersama kolabolator selanjutnya dikonsultasikan kepada orang yang ahli
dalam bidang yang bersangkutan expert judgement yaitu Dr. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd.
Untuk membuat pedoman observasi dibutuhkan kisi-kisi pedoman observasi. Kisi-kisi pedoman observasi dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Observasi Aspek yang
diamati Indikator
No. item ∑
Siswa Minat belajar siswa
1, 2 2
Semangat belajar siswa 3, 4, 5
3 Keaktifan siswa selama mengikuti
proses pembelajaran 6, 7, 8, 9
4 Kerjasama siswa dalam melaksanakan
tugas kelompok 10, 11
2 Sikap bertanggung jawab siswa terhadap
proses pemebelajaran dan tugas yang diberikan oleh guru
12, 13 2
Suasana belajar
Suasana belajar yang diharapkan kondusif
14, 15 2
Kelancaran pembelajaran
Kesiapan bahan ajar 16
1 Kesiapan media pembelajaran
17 1
Kesesuaian bahan ajar 18
1 Kemampuan guru dalam menyampaikan
materi pembelajaran 19, 20,21
3 Kemampuan guru menggunakan media
22, 23, 24 3
Kemampuan guru menggelola kelas 25, 26
2 Hasil belajar
Perkembangan pemahaman siswa 27
1 Hambatan
Hambatan yang muncul selama proses pelaksanaan tindakan
28 1
Jumlah 28
28
H. Desain Penelitian
Desain penilitian tindakan kelas yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah model penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan
Mc. Taggart dalam Arikunto, 2010: 137.
Keterangan: 1. Perencanaan planing
2. pelaksanaan acting dan observasi observing,
3. refleksi reflecting 4. perencanaan planing
5. pelaksanaan acting dan
observasi observing 6. refleksi reflecting.
Gambar 5. Siklus PTK oleh Kemmis Mc. Taggart Arikunto, 2010: 137
Pada gambar 5, terlihat bahwa tahapan-tahapan dalam PTK merupakan satu putaran siklus, artinya setelah tahap refleksi 3 kembali lagi pada tahap
perencanaan 4, dan seterusnya. Suatu siklus dapat diulang bila penelitian yang dilakukan dirasa belum mencapai tujuan yang diinginkan. Penelitian ini akan
dilakukan dalam dua siklus. Tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas secara rinci dalam setiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Siklus I a. Perencanaan
Perencanaan tindakan dilakukan melalui proses diskusi bersama kolabolator penelitian, yaitu guru Seni Musik kelas VII SMP Negeri 1
Piyungan, sebagai berikut: 1 Tujuan tindakan siklus satu adalah meningkatkan hasil belajar dalam
pembelajaran ansambel musik menggunakan media audio visual.
2 Jumlah pertemuan pada setiap siklus yaitu tiga kali pertemuan dengan dua kali pertemuan pemberian materi dan satu kali
pertemuan untuk melakukan penilaian dengan masing-masing pertemuan 120 menit.
3 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP sesuai materi yang akan diberikan. Materi yang diberikan pada siklus I untuk
setiap pertemuan, sebagai berikut: Pertemuan 1 : menayangkan video dan pemberian materi ansambel
Pertemuan 2 : pemberian materi ansambel dan mempraktikkan Pertemuan 3 : pengambilan nilai
4 Membuat pedoman observasi pelaksanaan tindakan perbaikan, dan menentukan cara melaksanakan observasi.
5 Menyiapkan tabel penilaian musik ansambel.
b. Pelaksanaan
Sesuai dengan rencana tindakan bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Setiap pertemuan
membahas materi durasi 100 menit pada setiap pertemuan. Materi disampaikan kepada siswa oleh guru seni musik dan peneliti membantu
proses pemberian materi apabila diperlukan. Monitoring pelaksanaan diskusi kelompok dilakukan oleh guru seni musik dan peneliti. Pada
setiap pertemuan dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1 Pertemuan I
a Persiapan 1 Menyiapkan
rencana pelaksanaan
pembelajaran sesuai
dengan materi teknik bermain pianika dan rekorder. 2 Menyiapkan alat bantu yang dibutuhkan dalam proses
pembelajaran yang berupa pianika, rekorder, laptop, speaker, dan proyektor.
3 Menyiapkan pedoman observasi tindakan. b Pelaksanaan
Sesuai dengan rencana tindakan bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Setiap
pertemuan berdurasi 120 menit pada setiap pertemuan. Materi disampaikan kepada siswa oleh guru seni musik dan peneliti
membantu proses pemberian materi apabila diperlukan. Pada setiap pertemuan dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1 Pembukaan 10 menit a Memberikan
penjelasan mengenai
tujuan pembelajaran, yaitu siswa dapat memahami teknik
bermain rekorder dan pianika dengan benar dalam bermain musik ansambel.
b Memberikan penjelasan kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari.