3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah 0 - 1. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Tabel 22. Koefisien Determinasi
R R Square
Adjusted R Square 0,748
0,559 0,555
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa besarnya hubungan prestasi belajar dan motivasi belajar terhadap minat siswa yaitu
sebesar 0,748. Nilai koefisien determinasi yaitu 0,559 menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap minat sebesar 55,9
sedangkan sisanya yaitu 44,1 variabel minat dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak masuk dalam penelitian ini. Selanjutnya dilakukan
analisis sumbangan efektif dan relatif dari masing-masing variabel independen.
Sumbangan efektif dan relatif masing-masing independen terhadap variabel independen menjelaskan variabel yang paling dominan
mempengaruhi variabel terikat. Hasil sumbangan efektif dan relatif dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 23. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif No
Nama Variabel Bebas Sumbangan
Efektif Relatif
1 X1 Prestasi
2,46 4,40
2 X2 Motivasi
53,45 95,60
Total 55,91
100
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sumbangan efektif dan relatif dari masing-masing variabel independen. Variabel motivasi
memberikan sumbangan efektif paling tinggi yaitu 53,45 dan sumbangan relatif sebesar 95,6 terhadap minat siswa SMP kelas IX untuk
melanjutkan studi ke SMK Pelayaran. Variabel prestasi memberikan sumbangan efektif yang lebih rendah dari motivasi yaitu 2,46 dan
sumbangan relatif sebesar 4,40 terhadap minat siswa SMP kelas IX untuk melanjutkan studi ke SMK Pelayaran.
F. Pembahasan
1. Pengaruh prestasi belajar terhadap minat siswa SMP kelas IX untuk melanjutkan studi ke SMK Pelayaran
Variabel prestasi belajar berpengaruh terhadap minat siswa SMP
kelas IX untuk melanjutkan studi ke SMK Pelayaran, diterima. Hal ini
dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,008 dan t hitung 2,670 signifikansi0,05 atau t
hitung
t
tabel
sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa secara parsial prestasi mempengaruhi minat siswa SMP kelas IX
untuk melanjutkan studi ke SMK Pelayaran. Nilai koefisien yaitu 0,108 dapat diartikan bahwa arah pengaruh yaitu positif, semakin tinggi prestasi
belajar siswa maka akan semakin tinggi pula minat siswa untuk
melanjutkan studi ke SMK Pelayaran. Nilai koefisien dapat pula diartikan bahwa minat siswa akan mengalami kenaikan sebesar 0,108 setiap
kenaikan prestasi belajar satu-satuan dan asumsi variabel lainnya konstan. Menurut Dewa Ketut Sukardi 1994:46 bahwa minat adalah suatu
perangkat mental yang berdiri dari kombinasi, peraduan, dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut, dan kecenderungan lain
yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Minat dapat timbul karena adanya daya tarik dari luar dan juga datang dari hati
sanubari Dalyono, 2005:56. Menurut Muhibin Syah 2006:151 menyatakan bahwa minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Ngalim Purwanto 2006: 60 menyatakan minat adalah suatu fungsi
jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Minat melanjutkan ke SMK Pelayaran adalah suatu keadaan yang menunjukan tingkat kesukaan atau keinginan
untuk memilih SMK Pelayaran sebagai tempat studi lanjut. Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur minat adalah perhatian,
ketertarikan, dan kemampuan. Menurut Sumadi Suryabrata 2006: 297, prestasi adalah nilai yang
merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan prestasi belajar siswa selama masa tertentu. Dalam penelitian ini
prestasi belajar adalah kemampuan siswa dalam menguasai pengetahuan, sikap dan keterampilan baik mempelajari, memahami dan mampu
mengerjakan atau menjawab pertanyaan-pertanyaan dari materi pelajaran