Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan selalu berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusianya untuk mencapai target laba dan agar tetap mampu bertahan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Untuk meningkatkan laba maka perusahaan harus mampu menjaga kepercayaan pihak yang berada diluar perusahaan terutama konsumen untuk tetap setia kepada produk berupa barang ataupun jasa yang ditawarkan perusahaan dan untuk menjaga kepercayaan tersebut maka perusahaan berusaha untuk tetap memberikan produk atau layanan jasa yang terbaik. Memberikan layanan berupa barang ataupun jasa yang berkualitas kepada konsumen sangat dipengaruhi oleh kinerja pegawai perusahaan. Baik atau buruknya produk perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja pegawainya. Apabila kinerja pegawai baik maka produk yang dihasilkan akan berkualitas dan konsumen akan setia yang akan diikuti dengan meningkatnya laba perusahaan. Perusahaan akan terus berusaha meningkatkan kinerja pegawainya untuk tetap dapat memenuhi kepuasan konsumen. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Mangkunegara Mangkunegara, 2009: 13 adalah faktor kemampuan Ability dan faktor motivasi Motivation, dalam meningkatkan kinerja maka pegawai harus memiliki kemampuan individu dan memiliki motivasi untuk mengerjakan tanggung jawabnya yang diberikan perusahaan. Universitas Sumatera Utara Meningkatkan kemampuan ability sebagai salah satu faktor dalam meningkatkan kinerja pegawai perusahaan maka dibutuhkan pengembangan sumber daya manusia salah satunya dengan cara pendidikan dan pelatihan diklat, menurut Nasution, Mulia 2000, 69 timbulnya kebutuhan program pendidikan dan pelatihan adalah untuk melatih dan mendidik karyawan baru serta mengantisipasi kemajuan teknologi. Bagi karyawan baru kegunaan pendidikan dan pelatihan adalah untuk mengerti pengoperasian peralatan atau mesin, kepada siapa bertanggungjawab dan bagaimana cara mengatasi kalau kecelakaan kerja serta hal-hal yang menyangkut suatu pekerjaan karena seorang pegawai yang baru dipekerjakan biasanya tidak selalu cakap dalam melaksanakan pekerjaannya karena perbedaan kemampuan dan latar belakang pendidikan setiap pegawai. Bagi karyawan lama untuk lebih meningkatkan hasil pekerjaan baik sekarang maupun masa datang, mencegah penurunan produktivitas pegawai apabila mendapat promosi jabatan. Menurut Sastrohadiwiryo 2003: 198 pendidikan dan latihan harus dilaksanakan untuk memperoleh nilai tambah tenaga kerja yang bersangkutan, terutama yang berhubungan dengan meningkatnya dan berkembangnya pengetahuan, sikap dan keterampilan tenaga kerja yang bersangkutan dengan tujuan menciptakan tenaga kerja yang berdaya guna dan berhasil guna yang sebesar-besarnya dapat terwujud dan menurut Ernest J. Mc Mangkunegara2003: 53 alasan diperlukannya pelatihan dan pengembangan adalah untuk memodifikasi perilaku pegawai hal ini untuk mendukung tujuan organisasi seperti keefektifan produksi, distribusi barang dan pelayanan lebih efisien, menekan Universitas Sumatera Utara biaya operasi, meningkatkan kualitas dan menyebabkan hubungan pribadi lebih efektif. Untuk kelancaran jalannya organisasi maupun perusahaan dalam mencapai tujuan, maka semua kegiatan manajemen tersebut didasarkan pada prinsip efisiensi dan efektivitas. Prinsip seperti ini akan dapat dijalankan apabila tenaga pelaksananya terdiri dari orang-orang yang memiliki keahlian dan kemampuan kerja yang tinggi serta dilandasi rasa pengabdian terhadap tugas dan tanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan kepadanya. Untuk itu maka perlu adanya suatu pendidikan dan latihan diklat yang dapat mempengaruhi kinerja kerja pegawai baik pegawai baru maupun pegawai lama. Tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan baik pemerintah maupun swasta hanya dimungkinkan karena adanya upaya para pelaku yang terdapat pada organisasi atau perusahaan tersebut. Dalam hal ini terdapat hubungan yang erat antara kinerja perorangan dengan kinerja lembaga atau kinerja perusahaan. Dengan kata lain, bila kinerja karyawan baik, maka kemungkinan besar kinerja perusahaan juga baik. Kinerja seorang karyawan akan baik bila dia mempunyai keahlian yang tinggi, bersedia bekerja karena digaji sesuai dengan perjanjian, mempunyai harapan masa depan lebih baik. Mengenai gaji dan adanya harapan merupakan hal yang menciptakan motivasi karyawan bersedia melaksanakan kegiatan kerja dengan kinerja yang baik. Bila sekelompok karyawan dan atasannya mempunyai kinerja yang baik, maka akan berdampak pada kinerja organisasi baik pula. Universitas Sumatera Utara Pengembangan dengan cara pendidikan dan latihan diklat merupakan usaha mengurangi atau menghilangkan terjadinya kesenjangan antara kemampuan pegawai dengan yang dikehendaki organisasi. Usaha tersebut dilakukan melalui peningkatan kemampuan kerja yang dimiliki pegawai dengan cara menambah pengetahuan dan keterampilan serta merubah sikap. Pegawai merupakan kekayaan organisasi yang paling berharga karena dengan segala potensi yang dimilikinya, pegawai dapat terus dilatih dan dikembangkan, sehingga dapat lebih berdaya guna, prestasinya menjadi semakin optimal untuk mencapai tujuan organisasi. Adanya kesenjangan antara kemampuan pegawai dengan yang dikehendaki organisasi, menyebabkan perlunya organisasi menjembatani kesenjangan tersebut, salah satu caranya pelatihan dan pengembangan. Dengan demikian diharapkan seluruh potensi yang dimiliki pegawai, yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap dapat ditingkatkan, akhirnya kesenjangan berkurang atau tidak terjadi lagi kesenjangan Sedarmayanti 2007:162. PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara BUMN. Sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintahan Indonesia 51,19 dan oleh publik sebesar 48,81. Sebagian besar kepemilikan saham publik 45,58 dimiliki investor asing dan sisanya 3,23 oleh investor dalam negeri, dengan kondisi ini berarti PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. merupakan perusahaan milik negara yang bergerak untuk mengejar laba. PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang informasi dan komunikasi senantiasa memperbaiki diri ingin Universitas Sumatera Utara berusaha terus berkembang dan bisa bersaing dengan perusahaan komunikasi lainnya. PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. telah melakukan pengembangan sumber daya manusia, yaitu melalui pendidikan dan latihan diklat sebagai salah satu cara untuk mencapai sasaran perusahaan tapi kemampuan pegawai masih ada yang belum maksimal dalam mengerjakan pekerjaannya. Berdasarkan pengamatan penulis, masih ada pegawai yang belum bisa mengoperasikan peralatan modern yang ada dan masih banyak pekerjaan yang mempunyai cara praktis tapi belum bisa digunakan oleh pegawai karena kurangnya pemahaman terhadap perkembangan teknologi sekarang sehingga harus menanyakan kepada pegawai yang lain sehingga pekerjaan pegawai yang lain harus terhenti akibat dari kurangnya pemahaman oleh pegawai yang lain. Seiring perkembangan teknologi yang selalu cepat berubah-ubah yang mengharuskan pegawai mengerti dan mengikuti perkembangan tersebut karena seluruh kegiatan perusahaan berhubungan dengan teknologi agar dapat memberikan pelayanan yang baik dan cepat bagi pelanggan perusahaan sedangkan masih ada pegawai yang tidak mampu dalam menghubungkan internet dengan labtop sebagai alat kerjanya. Hal-hal diatas menurut penulis mengharuskan perusahaan memberikan pendidikan dan latihan diklat terhadap pegawai perusahaan untuk meningkatkan kinerja pegawai. Menurut penelitian Taufik 2007 dalam skripsinya yang berjudul “Hubungan Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Sumatera Prima Fibreboard Inderalaya Ogan Ilir Sumatera Selatan” pada Mei 2007 hasil penelitiannya menunjukkanbahwa ada pengaruh pendidikan dan Universitas Sumatera Utara pelatihan terhadap peningkatan kinerja karyawan sebesar 83,3 sedangkan sisanya 16,7 dipengaruhi oleh variabel lain. Penelitian Hasibuan, Royyan yang berjudul “Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Kantor Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara” pada 2009 berdasarkan hasil penelitiannya pengaruh pengembangan sumber daya manusia terhadap prestasi kerja adalah sebesar 22 sedangkan sisanya 78 dipengaruhi oleh variabel lain. Penelitian Sinaga, Maryana yang berjudul “ Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD Balai Metrologi Medan” pada 2011 berdasarkan hasil penelitiannya pengaruh pengembangan sumber daya manusia terhadap prestasi kerja adalah sebesar 19,36 sedangkan sisanya 80,64 dipengaruhi oleh variabel lain. Penelitian Sitepu, Novlina yang berjudul “Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Diklat Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Pada Kantor Kementrian Agama Kabupaten Karo Kabanjahe” pada 2011 berdasarkan hasil penelitiannya pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai adalah R - artinya tidak ada pengaruhnya dan penelitian Sitepu, Marfiani yang berjudul “Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Barusjahe Kabupaten Karo” pada 2012 berdasarkan hasil penelitiannya pendidikan dan pelatihan memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 16,6 sedangkan 83,4 dipengaruhi oleh variabel lain. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh pendidikan dan pelatihan diklat terhadap kinerja pegawai pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Jl.Prof.H.M.Yamin,SH No.2 Medan.

1.2 Rumusan Masalah