Rumusan Masalah Ceramah biasa Teknik diskusi Teknik pemodelan prilaku Behaviour modeling Teknik magang

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh pendidikan dan pelatihan diklat terhadap kinerja pegawai pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Jl.Prof.H.M.Yamin,SH No.2 Medan.

1.2 Rumusan Masalah

Sebagaimana lazimnya suatu penelitian bahwa sebuah penelitian untuk mendapatkan hasil yang baik harus dirumuskan permasalahan yang baik pula. Rumusan masalah diperlukan untuk mempermudah menginterpretasikan data dan fakta dalam suatu penelitin. Rumusan masalah dalam penelitian ini sesuai dengan latar belakang masalah yang diuraikan diatas adalah “Bagaimana pengaruh pendidikan dan pelatihan diklat terhadap kinerja pegawai pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Jl.Prof.H.M.Yamin,SH No.2 Medan”. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana pendidikan dan pelatihan diklat pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Jl.Prof.H.M.Yamin,SH No.2 Medan. 2. Untuk mengetahui kinerja pegawai pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Jl.Prof.H.M.Yamin,SH No.2 Medan. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendidikan dan pelatihan diklat terhadap kinerja pegawai pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Jl.Prof.H.M.Yamin,SH No.2 Medan. Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari diadakannya penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dapat memperkaya bahan refrensi penelitian di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu politik pada umumnya dan pada Program Studi Ilmu Administrasi NiagaBisnis pada khususnya.

2. Manfaat Praktis

1. Bagi penulis berguna untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berpikir dalam menganalisa setiap gejala dan permasalahan yang dihadapi di lapangan. 2. Bagi PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Jl.Prof.H.M.Yamin,SH No.2 Medan penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan atau informasi tentang pendidikan dan pelatihan diklat yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Jl.Prof.H.M.Yamin,SH No.2 Medan. Universitas Sumatera Utara

1.5 Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefenisikan sebagai masalah yang penting. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian Sugiyono, 2006:55. Berdasarkan rumusan di atas, penulis akan mengemukakan beberapa teori, pendapat ataupun gagasan yang dapat dijadikan sebagai landasan berpikir dalam penelitiaan ini, pendidikan dan pelatihan diklat sebagai salah satu cara untuk mengembangkan sumber daya manusia dapat meningkatkan kinerja pegawai. 1.5.1 Pendidikan dan Latihan Diklat 1.5.1.1 Pengertian Pendidikan dan Latihan Diklat Menurut Notoatmodjo 2003: 28 pendidikan dan pelatihan diklat adalah merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Menurut Edwin B. Flippo Hasibuan, 2005: 69 Education is concerned with increasing general knowledge and understanding of our total environment Pendidikan adalah berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman atas lingkungan kita secara menyeluruh. Training is the act of increasing the knowladge and skill of an employee for doing a particular job Latihan adalah suatu usaha peningkatan pengetahuan dan keahlian seorang karyawan untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu. Universitas Sumatera Utara Menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 15 tanggal 13 September 1974 Hasibuan, 2005: 69 pendidikan adalah segala usaha untuk membina kepribadian dan mengembangkan kemampuan manusia Indonesia jasmaniah dan rohaniah yang berlangsung seumur hidup, baik di dalam maupun di luar sekolah, dalam rangka pembangunan persatuan Indonesia dan masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila. Latihan adalah bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkann keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktek daripada teori. Berdasarkan pendapat para ahli diatas pendidikan dan latihan diklat adalah suatu cara untuk meningkatkan kemampuan, pemahaman maupun pengetahuan dan kepribadian pegawai atas lingkungan perusahaan secara menyeluruh baik dari lingkungkungan internal maupun eksternal sehingga melalui pendidikan pelatihan dan latihan pegawai akan lebih mampu dalam mengerjakan kewajibannya sebagai pegawai. Pendidikan dan latihan bukan hanya membina atau mengembangkan pegawai untuk kemampuan jasmaniah atau fisik tapi juga mengembangkan rohaniah pegawai yang akan berlangsung seumur hidup yang dilakukan bukan hanya di sekolah tapi juga di luar sekolah yang lebih mengutamakan praktek secara langsung daripada belajar teori yang memiliki tujuan untuk membangun masyarakat yang bersatu dan adil. Menurut Jan Bella Hasibuan, 2005: 70 pendidikan dan latihan sama dengan pengembangan yaitu merupakan proses peningkatan keterampilan kerja baik teknis maupun manajerial dan menurut Nasution, Mulia 2000: 71 Universitas Sumatera Utara pendidikan adalah suatu proses teknik dan metode belajar mengajar dengan maksud mentransfer suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan standart yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pelatihan adalah suatu proses belajar mengajar dengan mempergunakan teknik dan metode tertentu guna meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja seseorang karyawan atau sekelompok orang. Pendidikan dan latihan merupakan suatu proses membagi ilmu pengetahuan yang dilakukan dengan teknik dan metode tertentu untuk meningkatkan kemampuan bukan hanya kemampuan teknis tapi juga meningkatkan kemampuan pegawai dalam manajerial sehingga pegawai juga mampu dalam mengambil keputusan.

1.5.1.2 Metode Pendidikan dan Pelatihan Diklat

Pada garis besarnya dibedakan ada dua macam metode atau pendekatan yang digunakan dalam pendidikan dan pelatihan karyawan, yakni Notoatmodjo, 2003:37:

1. Metode di Luar Kantor Off the Job Site

Pendidikan dan pelatihan dengan menggunakan metode ini berarti karyawan sebagai peserta diklat keluar sementara dari kegiatan atau pekerjaanya. Kemudian mengikuti pendidikan dan pelatihan, dengan menggunakan teknik- teknik belajar mengajar seperti lazimnya. Pada umumnya metode ini mempunyai dua macam teknik, yakni: Universitas Sumatera Utara - Teknik Presentasi Informasi Yang dimaksudkan dengan teknik ini adalah menyajikan informasi, yang tujuannya mengintroduksikan pengetahuan, sikap dan keterampilan baru kepada para peserta. Harapan akhir dari proses pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta diadopsi oleh peserta diklat di dalam pekerjaannya nanti. Termasuk ke dalam teknik ini, antara lain:

a. Ceramah biasa

Dimana pengajar pelatih bertatap muka langsung dengan peserta. Peserta diklat pasif mendengarkan.

b. Teknik diskusi

Dimana informasi yang akan disajikan disusun di dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dibahas dan di diskusikan oleh para peserta aktif.

c. Teknik pemodelan prilaku Behaviour modeling

Salah satu cara mempelajari atau meniru tindakan perilaku dengan mengobservasi dan meniru model-model. Biasanya model-model perilaku yang harus diobservasi dan ditiru diproyeksikan dalam video tape. Misalnya, suatu peragaan seorang manajer terhadap staffnya, diperlihatkan kepada pesertanya, kemudian para peserta diminta untuk mengkritik dan mendiskusikan tentang perilaku manajer tersebut. Universitas Sumatera Utara

d. Teknik magang

Pengiriman para karyawan dari suatu organisasi ke badan-badan atau organisasi lain yang dianggap lebih maju, lebih baik secara kelompok maupun perorangan. Mereka ini mempelajari teori-teori dan langsung mempraktekkan di bawah pengawasan, hal-hal baru, keterampilan baru yang harus mereka terapkan di dalam organisasi mereka nanti. - Metode-metode Simulasi Simulasi adalah suatu penentuan karakteristik atau perilaku tertentu dari dunia riil sedemikian rupa sehingga para peserta diklat dapat merealisasikan seperti keadaan sebenarnya. Dengan demikian, maka apabila para peserta diklat kembal ke tempat pekerjaan semula akan mampu mampu melakukan pekerjaan yang disimulasikan tersebut. Metode-metode simulasi ini mencakup:

a. Simulator alat-alat