secara serempak maupun masing-masing variabel yaitu menggunakan uji F dan uji T. Adapun uji ini berfungsi untuk mengetahui apakah terjadi pengaruh secara
simultan maupun parsial antara kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, kualitas audit, komite audit, jumlah dewan komisaris, turn assets turnover, dan
earnings management terhadap nilai perusahaan.
5.1.4.1 Hasil Uji-F
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan secara serempak antara variabel bebas dengan variabel terikatnya. Ghozali 2005
menyatakan bahwa dasar pengambilan kesimpulan pada uji simultan F-test dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apabila F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
a
2. Untuk tingkat signifikansi nya yaitu apabila nilai probabilitas α = 5.
diterima.
Sedangkan untuk hasil regresi dari uji F variabel terikat dan variabel bebas pada penelitian ini dapat dilihat seperti tabel sebagai berikut:
Tabel 5.13 Hasil Regresi Uji - F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 8.301
7 1.186
1.588 .005
a
Residual 32.117
43 .747
Total 40.418
50 a. Predictors: Constant, TATO, EM, JDK, KUA, KM, KI, KA
b. Dependent Variabel: PBV
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah SPSS 19
Universitas Sumatera Utara
Dari uji F atau uji Anova pada tabel 5.10 diperoleh nilai Fhitung sebesar 1.588 dengan tingkat signifikansi 0.005. Oleh karena probabilitas 0.005 lebih
kecil dari 0.05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi nilai perusahaan. Atau dengan kata lain variabel bebas yakni Good Corporate
Governance, Earnings Management, dan Turn Assets Tunover secara serempak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Dari hasil analisis
pengolahan data yang diperoleh nilai R
2
sebesar 0.205 yang berarti 20.5 nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel Good Corporate Governance, Total
Assets Turnover dan Earnings Management, selebihnya dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
5.1.4.2 Hasil Uji-t
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikatnya. Uji parsial t-test
dipergunakan untuk mengetahui pengaruh masing -masing variabel independen terhadap variabel dependen Ghozali, 2005.
Dasar pengambilan kesimpulan pada uji parsial t-test dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apabila t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
a
2. Untuk tingkat signifikansi nya yaitu apabila nilai probabilitas α = 5
diterima.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14 Hasil Regresi Uji – t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant .944
1.406 .672
.505 KI
-.004 .011
-.057 -2.381
.005 JDK
.063 .087
.104 .721
.475 KA
1.932 1.361
.213 1.420
.163 KM
.273 .252
.150 1.085
.284 KUA
-.740 .480
-.223 -1.542
.130 EM
.345 .320
.156 2.079
.007 TATO
.013 .009
.214 1.456
.153 a. Dependent Variabel: PBV
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah SPSS 19
Dari ke tujuh variabel independen yang dimasukkan ke dalam model regresi, variabel good corporate governance yang tidak signifikan adalah jumlah
dewan komisaris, komite audit, kepemilikan manajerial, kualitas audit karena masing-masing nilainya berada di atas 0.05. Variabel good corporate governance
yang signifikan hanya kepemilikan institusional karena nilai probabilitas adalah 0.005 sedangkan variabel lain yang signifikan adalah earnings management
karena berada dibawah 0.05 dan variabel lainnya yang tidak berpengaruh secara signifikan yaitu turn assets turnover karena nilainya berada jauh di atas 0.05 yaitu
0.153.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Pembahasan Hasil Penelitian
5.2.1 Hasil Analisis Data Uji Faktor
Pengujian pertama yaitu dilakukan uji faktor dengan menggunakan metode KMO Kaiser – Meyer – Olkin, dengan cara menguji apakah variabel independen
Good Corporate Governance Kepemilikan Institusional, Kepemilikan
Manajerial, Komposisi Dewan Komisaris, Jumlah Dewan Komisaris, Komite Audit dan Kualitas Audit, Earnings Mangement, dan Turn Assets Turnover
berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang dalam hal ini diproksikan kepada nilai PBV Price to Book Value. Dan dari hasil uji faktor menggunakan KMO
Kaiser – Meyer – Olkin, maka yang menjadi faktor untuk diuji selanjutnya adalah kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, jumlah dewan
komisaris, komite audit dan kualitas audit. Penelitian Siallagan dan Herawati 2008 menemukan bahwa variabel kepemilikan manajerial tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian Kawatu 2009 menemukan bahwa jumlah dewan komisaris dan komite audit memiliki pengaruh
terhadap nilai perusahaan. Herawati 2008 menemukan bahwa kepemilikan institusional dan kualitas audit mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan. Kelima variabel ini merupakan internal mechanism dalam mengukur good corporate governance berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti memasukkan keseluruhan variabel yang pernah diteliti sebelumnya untuk kemudian dilakukan uji faktor, sehingga
diketahui faktor mana yang paling berpengaruh. Penelitian atas data yang diperoleh adalah nilai signifikan terlihat dari tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara