2.1.13 Total Assets Turnover dan Nilai Perusahaan
Rasio aktivitas menggambarkan hubungan antara tingkat operasi perusahaan sales dengan aset yang dibutuhkan untuk menunjang nilai
perusahaan tersebut. Rasio aktivitas juga dapat digunakan untuk memprediksi modal yang dibutuhkan perusahaan baik untuk kegiatan operasi maupun jangka
panjang. Total assets turnover menunjukkan kemampuan total aktiva untuk
berputar selama satu tahun untuk menghasilkan penjualan yang dapat dihitung dengan cara membagi penjualan bersih dengan rata-rata total aktiva. Sinaga
2011 menemukan bahwa TATO berpengaruh signifikan terhadap initial return dan return 7 hari setelah IPO Initial Public Offering. Hasil penelitian ini
menunjukkan nilai TATO yang tinggi dapat menarik investor untuk terus berinvestasi di perusahaan tersebut dan akan menaikkan nilai saham tersebut. Jika
harga suatu saham yang ditawarkan oleh perusahaan tinggi, dapat disimpulkan nilai perusahaan itu cukup baik pula di mata masyarakat.
2.1.14 Good corporate governance dan Nilai Perusahaan
Dalam perspektif teori agensi, agen yang risk adverse dan cenderung mementingkan dirinya sendiri akan mengalokasikan resources dari investasi yang
tidak meningkatkan nilai perusahaan ke alternatif investasi yang lebih menguntungkan. Permasalahan agensi akan mengindikasikan bahwa nilai
perusahaan akan naik apabila pemilik perusahaan bisa mengendalikan perilaku manajemen agar tidak menghamburkan resources perusahaan, baik dalam bentuk
investasi yang tidak layak maupun dalam bentuk shirking. Good corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan yang diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan nilai perusahaan kepada para pemegang saham Herawaty, 2008. Dengan demikian,
penerapan good corporate governance dipercaya dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Romano dan Guerrini 2012 meneliti pengaruh kualitas good corporate governance terhadap nilai pasar perusahaan-perusahaan di Italia dari tahun 2002
sampai 2010. Mereka membuat suatu governance index sebagai ukuran atas kualitas good corporate governance. Sedangkan ukuran untuk market value
perusahaan adalah dengan menggunakan variabel yaitu Price to Book Value. Temuan yang diperoleh menunjukkan adanya pengaruh kualitas corporate
governance yang positif dan signifikan terhadap nilai pasar perusahaan. El Gammal dan Showeiry 2012 membuktikan bahwa good corporate governance
index secara keseluruhan merupakan hal penting dan menjadi salah satu faktor penyebab yang dapat menjelaskan nilai pasar bagi perusahaan-perusahaan
independen di Italia. Antonio 2011 memberikan bukti bahwa rendahnya kualitas good
corporate governance dalam suatu negara berdampak negatif pada pasar saham dan nilai tukar mata uang negara bersangkutan pada masa krisis di Eropa. Dengan
ukuran variabel good corporate governance yang digunakan seperti La Porta et al yang terdiri dari judicial efficiency, corruption, rule of law, enforceable minority
shareholder rights, antidirector rights, creditor rights dan accounting standards, menunjukkan bahwa variabel-variabel corporate lebih bisa menjelaskan variasi
Universitas Sumatera Utara
perubahan nilai tukar mata uang dan kinerja pasar modal, dibanding dengan variabel-variabel makro.
Veronica dan Sidharta 2005 menemukan adanya hubungan positif antara Good corporate governance dengan kinerja perusahaan yang diukur dengan
return on asets ROA dan Tobin’s Q. Penemuan penting lainnya adalah bahwa penerapan good corporate governance di tingkat perusahaan lebih memiliki arti
dalam negara berkembang dibandingkan dalam negara maju. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan good corporate governance
yang baik akan memperoleh manfaat yang lebih besar di negara-negara yang lingkungan hukumnya kurang baik.
Dengan alasan meningkatkan nilai perusahaan, manajemen melakukan tindakan oportunis dengan melakukan earnings management. Oleh karena itu
adanya praktek good corporate governance di perusahaan akan membatasi earnings management karena adanya mekanisme pengendalian dalam perusahaan
tersebut. Praktek good corporate governance dapat diproksi dengan komisaris independen, kepemilikan manajerial, jumlah dewan komisaris, kepemilikan
institusional, kualitas audit, komite audit, dan komposisi dewan komisaris.
2.2 Review Peneliti Terdahulu Theoritical Mapping