Secara verbal, R
2
mengukur proporsi bagian atau prosentase total variasi dalam Y yang dijelaskan oleh model regresi. Dua sifat R
2
1. R bisa dicatat sebagai
berikut:
2
2. Batasnya adalah 0 ≤ R
merupakan non negatif
2
≥ 1. Suatu R
2
sebesar 1 berarti suatu kecocokan sempurna, sedangkan R
2
yang bernilai nol berarti tidak ada hubungan antara variabel tak bebas dengan variabel yang menjelaskan
Dari hasil analisis pengolahan data yang diperoleh nilai R
2
sebesar 0.076 yang berarti hanya 7.6 nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel Good
Corporate Governance, Total Assets Turnover dan Earnings Management, selebihnya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini. Sedangkan standar error of estimate SEE sebesar 0.86424. semakin kecil SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel
dependen.
5.1.3.2 Uji Multikolinieritas
Salah satu ciri persamaan regresi yang mengalami masalah multikolonieritas adalah nilai R
2
yang tinggi namun memiliki sedikit variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Metode
yang digunakan untuk mendeteksi multikolonieritas dalam penelitian ini adalah tolerance - Variance Inflector Factor VIF. Multikolonieritas terjadi apabila
nilai VIF 10 dan nilai tolerance 10 Ghozali, 2005. Hasil olah data dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8 Hasil Uji Collinearity Statistics
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
.944 1.406
.672 .505 KI
-.004 .011
-.057 -.381 .005
.840 1.190
JDK .063
.087 .104
.721 .475 .885
1.130 KA
1.932 1.361
.213 1.420 .163
.822 1.216
KM .273
.252 .150
1.085 .284 .970
1.031 KUA
-.740 .480
-.223 -1.542 .130 .880
1.136 EM
.345 .320
.156 1.079 .007
.884 1.132
TATO .013
.009 .214
1.456 .153 .853
1.172
a. Dependent Variabel: PBV
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah SPSS 19
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil olah data tidak menunjukkan terjadinya multikolonieritas yang dilihat dari tabel Collinearity Statistics dimana
Kepemilikan institusioanal memiliki nilai VIF sebesar 1.190 10. Jumlah dewan komisaris sebesar 1.130 VIF 10, komite audit sebesar 1.216 VIF 10,
Kepemilikan manajerial memiliki nilai VIF sebesar 1.031 10, kualitas audit sebesar 1.136 VIF 10, Turn Assests Turnover di nilai 1.172 VIF 10 serta
Earnings Management di nilai 1.132 VIF 10. Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regrresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Gozali, 2005. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika
variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi
antar sesame variabel independen adalah sama dengan nol. Penegasan tentang
Universitas Sumatera Utara
gejala multikolinieritas ini juga dapat dijelaskan dari collinieraty diagnoctics berikut ini:
Tabel 5.9 Hasil Uji Condition Index
Collinearity Diagnostics
a
Model Dimension Eigen value Condition Index Variance Proportions
Constant KA KuA TATO EM 1
1 4.508
1.000 .00 .00
.01 .00 .01
2 .332
3.688 .00 .00
.05 .00 .81
3 .105
6.543 .01 .04
.77 .07 .10
4 .043
10.258 .00 .49
.00 .45 .08
5 .012
19.488 .99 .47
.17 .47 .00
a. Dependent Variabel: PBV
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah SPSS 19
Ghozali 2005 menemukan bahwa mulitikolinieritas akan terjadi jika nilai eigen mendekati 0 dan multikolinieritas terjadi apabila nilai index melebihi 15,
dan jika nilai melebihi 30 maka dipastikan multikolinieritas terjadi dalam data tersbut, dari tabel 5.6 terlihat bahwa nilai eigen tidak mendekati 0 dan nilai index
di bawah 15 yang berarti bahwa variabel bebas terhindar dari multikolinieritas.
5.1.3.3 Uji Autokorelasi