Hakikat Belajar KAJIAN TEORI

d. Strategi pembelajaran, merupakan pola umum mewujudkan proses pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. e. Media pembelajaran, adalah alat atau wahana yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi meningkatkan peranan strategi pembelajaran. f. Penunjang, dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran, bahan pelajaran, dan semacamnya. Penunjang berfungsi memperlancar dan mempermudah terjadinya proses pembelajaran. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sengaja oleh pendidik untuk membantu, membimbing, menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik serta memotivasi siswa sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

2.1.2. Hakikat Belajar

Usman 2009:5 mengartikan belajar sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya. Sedangkan Winataputra 2007:1.8 menjelaskan bahwa belajar diartikan sebagai penambahan, perluasan, dan pendalaman pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan. Adapun ciri-ciri belajar menurut Winataputra 2007:1.8-1.9 adalah sebagai berikut. a. Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu. b. Perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman. c. Perubahan tersebut relatif menetap. Solihatin 2012:5 menyatakan belajar secara umum dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungannya. Proses perubahan perilaku ini tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi ada yang sengaja direncanakan dan ada yang dengan sendirinya. Proses yang sengaja direncanakan agar terjadi perubahan perilaku ini disebut dengan proses belajar. Belajar dapat juga didefinisikan sebagai proses kompleks yang terjadi pada semua orang, serta berlangsung seumur hidup. Menurut Rifa’i dan Anni 2009:82 belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Lebih lanjut Hardini dan Dewi 2012:4 mengungkapkan belajar pada dasarnya berbicara tentang tingkah laku seseorang berubah sebagai akibat pengalaman yang berasal dari lingkungan. Dari pengertian tersebut tersirat bahwa agar terjadi proses belajar atau terjadinya perubahan tingkah laku sebelum kegiatan belajar mengajar di kelas, seorang guru perlu menyiapkan atau merencanakan berbagai pengalaman belajar yang akan diberikan pada peserta didik dan pengalaman belajar tersebut harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses belajar itu terjadi secara internal dan bersifat pribadi dalam diri peserta didik, agar proses belajar tersebut mengarah pada tercapainya tujuan dalam kurikulum, maka pengajarguru harus merencanakan dengan seksama dan sistematis berbagai pengalaman belajar yang memungkinkan perubahan tingkah laku peserta didik sesuai dengan apa yang diharapkan. Menurut Gagne dalam Rifa’i dan Anni 2009:84-85 belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai unsur yang saling kait mengait sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Beberapa unsur yag dimaksud adalah sebagai berikut. 1. Peserta didik Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta didik, warga belajar, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan belajar. 2. Rangsangan stimulus Yaitu peristiwa yang merangsang penginderaan peserta didik. Agar peserta didik mampu belajar optimal, ia harus memfokuskan pada stimulus tertentu yang diminati. 3. Memori Memori yang ada pada peserta didik berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari kegiatan belajar sebelumnya. 4. Respon Yaitu tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori. Respon dalam peserta didik diamati pada akhir proses belajar yang disebut dengan perubahan perilaku atau perubahan kinerja. Keempat unsur belajar tersebut dapat dijelaskan bahwa kegiatan belajar akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi antara stimulus dengan isi memori, sehingga perilakunya berubah dari waktu sebelum dan setelah adanya stimulus tersebut. Apabila terjadi perubahan perilaku, maka perubahan perilaku itu menjadi indikator bahwa peserta didik telah melakukan kegiatan belajar. Dari berbagai pendapat mengenai belajar tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup agar pengetahuan, sikap, nilai serta keterampilan seseorang tersebut semakin bertambah. Tujuan belajar adalah sebagai berikut A.M dalam Hardini dan Dewi 2012:5-6. a. Untuk mendapatkan pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Jenis interaksi atau cara yang digunakan misalnya dengan presentasi, pemberian tugas, dan sebagainya. Dengan demikian siswa akan diberikan pengetahuan sehingga menambah pengetahuannya dan sekaligus akan mencarinya sendiri untuk mengembangkan cara berpikir dalam rangka memperkaya pengetahuannya. b. Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep juga memerlukan suatu keterampilan, baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Keterampilan yang bersifat jasmani menitikberatkan pada keterampilan gerakpenampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Sedangkan keterampilan rohani menyangkut persoalan- persoalan penghayatan dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. c. Pembentukan sikap Dalam menumbuhan sikap mental, perilaku, dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk itu dibutuhan kecakapan.

2.1.3. Kualitas Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTU MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 03 KOTA SEMARANG

0 13 283

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN BRINGIN 02 KOTA SEMARANG

0 8 387

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) BERBASIS CD PEMBELAJARAN SISWA KELAS IV A SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 6 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING DENGAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVB SDN KARANGANYAR 01

1 9 347

MODEL NUMBER HEAD TOGETHER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IVB SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

0 17 319

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 03

0 8 339

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI STRATEGI KRATIF PRODUKTIF DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI 03 SEMARANG

0 3 220

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE BERBASIS POWERPOINT PADA SISWA KELAS VA SDN BENDAN NGISOR KOTA SEMARANG

0 28 358

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VB SDN WONOSARI 03 KOTA SEMARANG

0 7 285

Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn Melalui Model Kooperatif Tipe Number Heads Together Berbasis CD Pembelajaran Siswa Kelas IV SD N Wonosari 03 Semarang.

0 0 1