Pola atau Bentuk Interaksi Sosial

pemalu. Jika seseorang memandang kita terus menerus dan mempertahankan kontak mata ini tanpa peduli apa yang sedang kita kerjakan, maka jenis pandangan ini disebut sebagai staring menatap. Tataran sering kali diartikan sebagai sinyal kemarahan atau kebrutalan, seperti tatapan yang dingin, dan dinilai sebagai petunjuk nonverbal yang mengganggu oleh kebanyakan orang. 3. Gerak tubuh : postur posisi tubuh dan gestur sikap tubuh-emblem Mood atau emosi kita seringkali direfleksikan dalam posisi postur dan gerakan tubuh. Makin banyak pola gerakan tubuh dan makin banyak bagian tubuh yang digerakkan juga menyimpan makna tersendiri. Perbedaan orientasi tubuh atau postur terjadi sesuai dengan perubahan kondisi emosi. Gerak tubuh dan postur yang mengiringi bahasa lisan berfungsi memberi ilustrasi. Emblem merupakan gestur yang menggantikan bahasa lisan misalnya pada saat melambaikan tangan 4. Sentuhan Satu cara dimana orang dari latar belakang budaya bisa menerima sentuhan orang asing adalah melalui jabat tangan. Secara keseluruhan, bentuk sentuhan yang satu ini ternyata sangat mengungkap kepribadian seseorang. Jabat tangan yang kuat dan tegas adalah modal yang penting; setidaknya untuk budaya yang menghargai jabat tangan sebagai salam pertemuan dan perpisahan Nasution, 2006 : 7-8

2.4 Pola atau Bentuk Interaksi Sosial

Ada empat macam bentuk interaksi sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat, yaitu kerja sama cooperation, persaingan competition, pertentangan atau pertikaian conflict dan akomodasi atau penyesuaian diri accomodation. Universitas Sumatera Utara Keempat bentuk interaksi sosial ini bukanlah suatu kejadian yang berkesinambungan, dalam arti interaksi sosial tidak selalu dimulai dari kerja sama, kemudian persaingan, lalu menjadi konflik dan berakhir dengan akomodasi. Hal ini tetap saja tergantung pada situasi dan kondisi tertentu sesuai dengan keadaannya di masyarakat. a. Kerjasama Cooperation Kerja sama adalah suatu bentuk proses sosial dimana di dalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktivitas masing-masing Basrowi, 2005: 145. Sementara itu, menurut Charles Hurton Cooley dalam Basrowi, 2005: 145- 146, kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian diri terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerjasama; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerjasama yang berguna. Bentuk dan pola-pola kerjasama dapat dijumpai pada semua kelompok manusia. Kebiasaan-kebiasaan dan sikap-sikap demikian dimulai sejak masa kanak- kanak di dalam kehidupan keluarga atau kelompok-kelompok kekerabatan. Atas dasar itu, anak tersebut akan menggambarkan bermacam-macam pola kerja sama setelah dia menjadi dewasa. Bentuk kerja sama tersebut berkembang apabila orang dapat digerakkan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta bakar jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan Universitas Sumatera Utara bagi mereka yang bekerja sama supaya rencana kerja samanya dapat berjalan dengan baik. Soekanto, 2009: 66 b. Persaingan competition Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial, dimana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum baik perseorangan maupun kelompok manusia dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan mempunyai dua tipe umum, yakni yang bersifat pribadi dan tidak pribadi. Persaingan yang bersifat pribadi, orang- perorangan, atau individu secara langsung bersaing untuk, misalnya memperoleh kedudukan tertentu di dalam suatu organisasi Soekanto, 2009: 83. Persaingan merupakan suatu usaha dari seseorang untuk mencapai sesuatu yang lebih daripada yang lainnya. Sesuatu itu bisa berbentuk hasil benda atau popularitas tertentu. Basrowi, 2005: 146. c. Pertikaian atau Pertentangan conflict Pertikaian adalah bentuk persaingan yang berkembang ke arah negatif, artinya karena di satu pihak bermaksud untuk mencelakakan atau paling tidak berusaha untuk menyingkirkan pihak lainnya Basrowi, 2005: 148. Pertentangan atau pertikaian merupakan suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman danatau kekerasan. d. Akomodasi atau penyesuaian diri accomodation Universitas Sumatera Utara Akomodasi adalah suatu keadaan hubungan antara kedua belah pihak yang menunjukkan keseimbangan yang berhubungan dengan nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam mayarakat.

2.5 Penyandang Cacat

Dokumen yang terkait

Strategi Pekerja Sosial dalam Pelayanan Anak Tuna Rungu Wicara (Studi Kasus di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar)

3 95 103

Efektivitas Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar

8 67 136

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 8 151

Implementasi Sistem Pelayanan Penyandang Disabilitas Tuna Rungu Wicara dalam Mencapai Kemandirian di UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematangsiantar

2 25 147

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 15

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 2

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 8

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 1 30

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 2

Strategi Pekerja Sosial dalam Pelayanan Anak Tuna Rungu Wicara (Studi Kasus di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar)

0 0 12