commit to user
H. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu jenis penelitian yang akan menggambarkan gejala-gejala,
realitas, atau fenomena kontemporer serta memberikan pemahaman
understanding, verstehen
secara jelas mengenai bagaimana dan mengapa suatu gejala, realitas atau fenomena tersebut terjadi Pawito, 2007 : 36.
Penelitian kualitatif merupakan usaha untuk mengungkapkan suatu masalah, keadaan, atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga hanya bersifat sekadar
mengungkap fakta
fact finding
. Hasil penelitian ditekankan untuk memberikan gambaran obyektif tentang keadaan sebenarnya dari objek yang
diteliti. Metode penelitian kualitatif tidak mendasarkan bukti-bukti empirik
pada logika matematik, prinsip-prinsip bilangan, ataupun teknik-teknik analisa statistik, seperti halnya kuantitatif, tetapi lebih mendasarkan diri pada hal-hal
yang bersifat diskursif, seperti transkrip dokumen, catatan lapangan, hasil wawancara, dokumen-dokumen tertulis, dan data nondiskursif. Pijakan
analisis dan penarikan kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah kategori- kategori substansif dari makna-makna, atau lebih tepatnya adalah interpretasi-
interpretasi terhadap gejala atau fenomena yang diteliti Pawito, 2007 : 37.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut Robert K. Yin, studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang
56
commit to user
menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dan di mana multi
sumber bukti dimanfaatkan Yin, 2000 : 18. Sementara Patton 2002 : 447 melihat bahwa studi kasus merupakan upaya mengumpulkan dan
mengorganisasikan serta menganalisis data tentang kasus-kasus tertentu berkenaan dengan permasalahan-permasalahan yang menjadi perhatian
peneliti untuk kemudian data tersebut dibandingkaan atau dihubungkan satu dengan lainnya dengan tetap berpegang pada prinsip holistik dan konstektual.
Denagn kata lain, metode ini berorientasi pada sifat-sifat unik casual dari unit-unit yang sedang diteliti berkenaan dengan permasalahan-permasalahan
yang menjadi fokus penelitian Pawito, 2007 : 141. Secara umum, studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila
pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan “
how
” atau “
why
”, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa
yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer masa kini di dalam konteks kehidupan nyata. Studi
kasus memungkinkan peneliti untuk mempertahankan karakteristik holistik dan bermakna dari peristiwa-peristiwa kehidupan nyata, seperti siklus
kehidupan seseorang, proses-proses organisasional dan manajerial, perubahan lingkungan sosial, hubungan-hubungan internasional dan kematangan industri
Yin, 2000 : 1 - 4. Berdasarkan karakteristik tersebut, metode studi kasus tepat
diimplementasikan dalam penelitian ini karena tipe pertanyaan penelitian dalam rumusan masalah penelitian adalah ‘bagaimana’, yakni bagaimana
57
commit to user
komunikasi politik masyarakat transisi Desa Ngabeyan Kecamatan Kartasura pada Pemilukada Sukoharjo 2010, bagaimana perilaku memilih masyarakat
transisi Desa Ngabeyan Kecamatan Kartasura pada Pemilukada Sukoharjo 2010, serta bagaimana pola pengaruh komunikasi politik dalam membentuk
perilaku memilih masyarakat transisi Desa Ngabeyan Kecamatan pada Pemilukada Sukoharjo 2010. Selain itu, pola pengaruh komunikasi politik
dalam membentuk perilaku memilih masyarakat transisi sebagai fokus penelitian ini merupakan peristiwa kontemporer dan dalam konteks kehidupan
yang nyata. Dari keempat tipe desain untuk strategi studi kasus, yakni desain kasus
tunggal holistik, desain kasus tunggal terpancang
embedded
, desain multi kasus holistik, dan desain multi kasus terpancang Yin, 2000 : 46, penelitian
ini menggunakan desain studi kasus tunggal terpancang
embedded
. Studi kasus tunggal artinya penelitian hanya terarah pada satu karakteristik atau satu
sasaran satu lokasi atau satu objek. Satu sasaran atau satu objek dalam pengertian ini bukanlah satu orang, melainkan satu kelompok, satu organisasi,
satu wilayah, satu desa, atau satu bangsa, tergantung kesamaan karakteristik yang dimilikinya. Sedangkan penelitian terpancang artinya peneliti dalam
rancangan penelitian atau proposalnya telah memilih dan menentukan sendiri variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki lapangan studinya.
Walaupun demikian, peneliti harus tetap bersifat terbuka dan berpikir secara holistik dalam menyikapi apapun temuan penelitian, sesuai dengan sifat
penelitian kualitatif yang lentur, fleksibel, dan terbuka.
58
commit to user
3. Lokasi Penelitian