Lokasi Penelitian Jenis Data Teknik Pengumpulan Data

commit to user

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Peneliti memilih lokasi penelitian ini dengan alasan sebagai berikut : a. Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura adalah salah satu wilayah yang termasuk dalam pemerintahan Kabupaten Sukoharjo, sebuah kabupaten yang terletak di Jawa Tengah, yang pada tahun ini menyelenggarakan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah Pemilukada. b. Masyarakat Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo memiliki karakteristik masyarakat transisi. Hal ini sesuai dengan tema penelitian yang ingin diangkat oleh peneliti. c. Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo merupakan daerah tempat tinggal peneliti, sehingga sedikit banyak peneliti telah mengetahui dan memahami karakteristik masyarakat di sana. Selain itu, peneliti dapat memperoleh kemudahan dalam hal birokrasi maupun akses lain untuk keperluan penelitian. Karena kedekatan geografis ini pula, peneliti dapat melakukan penelitian lebih intens sehingga data yang dihasilkan pun lebih valid.

4. Jenis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis data yaitu : a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara dengan informan yang mengetahui dan berkompeten seputar tema penelitian ini dan dari hasil observasi yang dilakukan di lapangan. 59 commit to user b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan mengutip serta mengumpulkan keterangan dari sumber informasi lain dengan tujuan untuk melengkapi data-data primer. Data sekunder biasanya berbentuk sebuah dokumentasi, catatan-catatan, internet atau arsip yang berkaitan dengan tema penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara mendalam indepth interview Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah manusia dalam kapasitas sebagai narasumber atau informan penelitian. Untuk mengumpulkan informasi dari sumber data inilah diperlukan wawancara. Wawancara secara garis besar dibedakan menjadi dua, yakni wawancara tak terstruktur dan wawancara terstruktur. Wawancara tak terstruktur sering juga disebut wawancara mendalam indepth interview , wawancara intensif, wawancara kualitatif, wawancara terbuka open- ended interview, dan wawancara etnografis. Sedangkan wawancara terstruktur sering disebut wawancara baku standarized interview, yang susunan pertanyaannya sudah ditetapkan sebelumnya dan biasanya tertulis serta disertai pilihan-pilihan jawaban yang juga sudah disediakan Mulyana, 2006 : 180. Untuk menggali data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara mendalam, yaitu suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka secara langsung dengan informan 60 commit to user dengan maksud untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti Bungin, 2003 : 110. Untuk memudahkan wawancara tersebut peneliti membuat panduan wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan dan tersusun dalam bentuk interview guide . Wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat open-ended , dan mengarah pada kedalaman informasi guna menggali pandangan subjek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasi secara lebih jauh lagi dan mendalam H.B. Sutopo, 2002 : 59. Wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan penelitian berlangsung selama kurang lebih 1 satu bulan yang dimulai seminggu setelah penyelenggaraan Pemilukada Sukoharjo 2010. Wawancara pertama berlangsung Jumat, 11 Juni 2010 sementara wawancara terakhir dilakukan pada Senin 19 Juli 2010. Wawancara mendalam melibatkan beberapa tahapan yang tidak harus bersifat linear tetapi memerlukan perhatian karena tidak jarang dilakukan lebih dari satu kali sesuai dengan kelengkapan data yang diinginkan. Adapun tahapan atau prosedur wawancara yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : 1. Menentukan siapa yang akan diwawancarai, termasuk waktu dan tempat wawancara. Pada tahap pertama, peneliti menentukan siapa saja informan yang akan digali datanya melalui wawancara. Mereka adalah masyarakat Desa Ngabeyan Kecamatan Kartasura yang dipandang memiliki cukup informasi yang bermanfaat untuk menjawab 61 commit to user pertanyaan penelitian. Kemudian, peneliti menghubungi mereka satu per satu dan menjelaskan perihal penelitian ini serta menanyakan kesediaan mereka untuk dijadikan informan penelitian. Cara ini dilakukan dengan menelepon calon informan atau mendatangi langsung rumah mereka. Kepada mereka yang bersedia untuk menjadi informan, peneliti lantas membuat kesepakatan mengenai waktu dan tempat wawancara. Sebagian besar informan memilih rumah mereka masing-masing sebagai tempat wawancara. Hanya satu wawancara yang dilakukan di tempat lain, yakni di salah satu masjid di Desa Ngabeyan. Sedangkan waktu wawancara bervariasi antara informan satu dengan lainnya. 2. Persiapan wawancara. Setelah menentukan informan, peneliti mempersiapkan diri untuk memahami pribadi dan peran informan dalam konteksnya, agar tidak terjadi kesan yang mungkin kurang tepat sehingga berakibat kurang memperoleh informasi yang diharapkan. Selain itu, peneliti juga menyiapkan draf tertulis mengenai pokok-pokok pertanyaan sebagai panduan wawancara interview guide , yang berguna pula untuk mencegah agar pembicaraan tidak terlalu melebar. 3. Langkah awal wawancara. Pada awal pertemuan dengan informan, peneliti tidak langsung masuk tahap penggalian informasi melainkan berusaha terlebih dahulu menjalin keakraban dan menciptakan suasana yang santai dengan informan melalui pembicaraan yang bersifat ‘ grand tour’ , atau 62 commit to user berbicara mengenai hal-hal umum dan menyenangkan. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan kondisi yang nyaman serta membiasakan informan dengan kehadiran peneliti, sehingga informan dapat dengan mudah mengorganisasikan apa yang ada dalam pikirannya untuk menjawab pertanyaan peneliti. 4. Pengusahaan agar wawancara bersifat produktif dan pembicaraan semakin terfokus dan mendalam. Pada tahap ini, peneliti berusaha menjaga irama wawancara agar tetap lancar serta semakin terfokus dan mendalam. Peneliti berusaha menunjukkan kesan bahwa informasi yang disampaikan informan amat penting dan berharga sehingga informan tetap berminat dan sungguh-sungguh dalam memberikan informasinya. 5. Penghentian wawancara dan penarikan kesimpulan. Tahap terakhir dari wawancara mendalam adalah penghentian wawancara dan penarikan kesimpulan. Setelah informasi yang dibutuhkan berhasil diperoleh atau ketika peneliti menangkap adanya gejala kelelahan baik pada diri informan maupun peneliti sendiri, maka peneliti menghentikan wawancara yang tengah berlangsung serta menarik kesimpulan dan mengklarifikasikannya kepada informan, apakah telah sesuai dengan apa yang dimaksud olehnya. Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan menanyakan kesediaan informan untuk memberikan informasi tambahan di lain waktu bila memang dibutuhkan demi kelengakapan dan kejelasan informasi yang telah diterima sebelumnya. 63 commit to user b. Observasi Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dan juga pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti . Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode observasi berperan penuh, artinya peneliti benar-benar terlibat penuh dalam kegiatan yang diamati. Dalam jenis observasi ini, selain berperan sebagai “yang melakukan penelitian”, peneliti juga menjalankan peran sebagai objek penelitian karena kesamaan daerah tempat tinggal dengan lokasi penelitian. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi tak berperan, di mana kehadiran peneliti hanya untuk melakukan pengamatan pada objek yang dikaji, tanpa melakukan peran apapun. Selama pengamatan berlangsung, peneliti seolah-olah hanya sebagai penonton tanpa memberikan feedback apapun. c. Dokumentasi Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari dokumen-dokumen terkait dengan judul penelitian ini, arsip-arsip dan juga literatur lainnya. Di sini, peneliti bukan sekedar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen arsip tetapi juga mencari makna yang tersirat di dalamnya, untuk itu peneliti dituntut untuk bersikap kritis, analitis dan teliti.

6. Teknik Sampling