Pemungutan dan Penghitungan Suara

commit to user d. Menggunakan kekerasan, ancaman kekerasan, atau menganjurkan penggunaak kekerasan kepada perorangan, kelompok masyarakat dan partai politik. e. Mengganggu keamanan, ketentraman, dan ketertiban umum. f. Mengancam dan menganjurkan penggunaan kekerasan untuk mengambil alih kekuasaan dari pemerintah yang sah. g. Merusak dan menghilangkan alat peraga kampanye pasangan calon. h. Menggunakan fasilitas dan anggaran pemerintah daerah. i. Menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidikan. j. Melakukan pawai atau arak-arakan dengan berjalan kaki atau kendaraan di jalan raya. k. Menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya untuk mempengaruhi pemilih. l. Memasang alat peraga sebelum masa kampanye, kecuali pada kantor tim kampanye, dan tempat yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dan KPUD.

4. Pemungutan dan Penghitungan Suara

Puncak pelaksanaan pemilukada adalah pada saat pemungutan dan penghitungan suara. Tahap ini adalah yang paling menentukan, karena benar- benar melibatkan seluruh aparat penyelenggara pemilukada, calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, serta masyarakat pemilih. Berdasarkan data yang ditetapkan KPUD Sukoharjo, hari dan tanggal pemungutan suara jatuh pada Kamis, 3 Juni 2010. 93 commit to user Pemungutan suara dilakukan secara serentak mulai pukul 07.00 sd 13.00 WIB. Sebelum pemilih melakukan pencoblosan, terlebih dahulu Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara KPPS harus melakukan tugas antara lain membuka kotak suara, mengeluarkan seluruh isi kotak suara, mengidentifikasikan jenis dokumen dan peralatan, serta menghitung jumlah setiap setiap jenis dokumen dan peralatan. Semua kegiatan tersebut dapat dihadiri oleh saksi dari pasangan calon, panitia pengawas, pemantau, dan warga masyarakat. Selanjutnya dibuat berita acara yang ditandatangani oleh sekurang-kurangnya dua anggota KPPS serta dapat ditandatangani oleh saksi dari pasangan calon terkait. Setelah semua prosedur di atas dilaksanakan, maka para pemilih yang telah terdaftar dalam DPT memberikan suaranya kepada calon pilihan mereka melalui mekanisme pencoblosan surat suara. Menurut PP No. 6 tahun 2005 Pasal 82, surat suara dinyatakan sah apabila : a. Ditandatangani oleh ketua KPPS. b. Tanda coblos hanya terdapat pada satu kotak segi empat yang memuat satu pasanagn calon. c. Tanda cobls terdapat dalam salah satu kotak segi empat yang memuat nomor, foto, dan nama pasangan calon yang telah ditentukan. d. Tanda coblos lebih dari satu tetapi masih di dalam satu kotak yang memuat nomor, foto, dan nama pasanagn calon. e. Tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak yang memuat nomor, foto, dan nama pasangan calon. 94 commit to user Sebagai bukti telah berpartisipasi dalam pemilukada serta untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya seorang pemilih mencoblos dua kali, maka KPPS memberikan tanda khusus di salah satu jari pemilih yakni dengan mencelupkannya ke dalam tinta. Pada prinsipnya, pencoblosan dilakukan berdasarkan nomor urut kehadiran pemilih, artinya, pemilih yang datang ke TPS lebih awal akan mendapat giliran awal pula untuk memilih. Akan tetapi, observasi peneliti di lapangan tidak menemukan adanya antrean yang cukup panjang dalam pencoblosan pemilukada di Desa Ngabeyan sebagaimana yang terjadi pada Pemilu Legislatif tahun 2009 lalu. Selain karena alur pencoblosan yang berlangsung cepat sehingga memperlancar proses pemilihan, hal ini juga dikarenakan tingginya pemilih golput di desa ini. Gambar 2.5 Suasana di Salah Satu TPS Desa Ngabeyan saat Pencoblosan Sumber : Dok. Peneliti 3 Juni 2010 Usai pencoblosan, dilakukan penghitungan suara yang biasanya dihadiri pula oleh para saksi dari masing-masing kandidat calon, panitia 95 commit to user pengawas, pemantau, dan masyarakat umum. Dalam kesempatan ini, pasangan calon dan warga masyarakat melalui saksi pasangan calon yang hadir dapat mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitingan suara oleh KPPS apabila ternyata terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, sehingga KPPS dapat melakukan pembetulan saat itu juga. Hasil penghitungan suara di masing-masing TPS selanjutnya disampaikan kepada Panitia Pemungutan Suara PPS untuk kemudian diteruskan kepada Panitia Pemilihan Kecamatan PPK dan KPUD melalui prosedur yang sama. Tabel 2.5 Hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilukada Sukoharjo 2010 Di Desa Ngabeyan Kecamatan Kartasura No. Pasangan Calon Perolehan Suara Prosentase 1. Mohammad Toha - Wahyudi 602 25,32 2. Titik Suprapti - Sutarto 765 32,17 3. Wardoyo Wijaya - Haryanto 1011 42,51 Jumlah Suara Sah 2378 93,29 Jumlah Suara Tidak Sah 171 6,71 Jumlah Pemilih yang Menggunakan Hak Pilih 2549 64,40 Jumlah Pemilih yang tidak Menggunakan Hak Pilih Golput 1409 35,60 Jumlah Daftar pemilih Tetap DPT 3958 100 Sumber : Panitia Pemungutan Suara PPS Desa Ngabeyan Penetapan calon terpilih biasanya dilakukan terhadap calon yang mendapatkan suara terbanyak. Namun, menurut PP Nomor 6 tahun 2005, 96 commit to user pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang memperoleh suara lebih dari 50 persen jumlah suara sah ditetapkan sebagai pasangan terpilih dan apabila ketentuan sebagaimana dimaksud tidak terpenuhi, pasangan calon yang memperoleh suara lebih dari 30 persen suara sah, yang mempunyai suara terbanyak dinyatakan sebagai calon terpilih. Selanjutnya apabila terdapat lebih dari satu pasangan calon yang memperoleh suara yang sama, maka penentuan calon terpilih dilakukan berdasarkan wilayah perolehan suara yang lebih luas. Dalam pemilukada kemungkinan dapat dilakukan pemilihan putaran kedua, jika pasangan calon tidak memperoleh suara sampai dengan 30 persen ditambah 1 satu. Tabel 2.6 Hasil Perolehan Suara Kandidat dalam Pemilukada Sukoharjo 2010 No. Pasangan Calon Perolehan Suara Prosentase 1. Mohammad Toha - Wahyudi 83.716 20,69 2. Titik Suprapti - Sutarto 121.290 29,98 3. Wardoyo Wijaya - Haryanto 199.612 49,33 Jumlah Suara Sah 404.618 93,4 Jumlah Suara Tidak Sah 28.402 6,6 Jumlah Pemilih yang Menggunakan Hak Pilih 433.020 65, 83 Jumlah Pemilih yang tidak Menggunakan Hak Pilih Golput 224745 34, 17 Jumlah Daftar pemilih Tetap DPT 657.774 100 Sumber : Komisi Pemilihan Umum Daerah KPUD Sukoharjo 97 commit to user

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

Seperti halnya pada sistem maupun kegiatan politik lainnya, komunikasi politik memiliki peran vital dalam pelaksanaan pemilukada Kabupaten Sukoharjo tahun 2010. Ia hadir dalam berbagai bentuk. Jauh sebelum tanggal 3 Juni yang ditetapkan sebagai hari pencoblosan tiba, misalnya, bakal calon bupati-wakil bupati telah aktif melakukan lobi, negosiasi, dan beragam upaya lain yang mengarah pada terkumpulnya dukungan bagi pencalonan mereka. Bukan hanya bakal calon namun juga partai, baik partai pengusung maupun partai pendukung aktif melakukan komunikasi politik demi kemungkinan tercapainya koalisi yang bertujuan untuk menciptakan pemerintahan yang kuat. Demikian halnya ketika KPUD telah mengumumkan pasangan calon secara resmi, komunikasi politik hadir dalam bentuk sosialisasi serta kampanye politik yang dilakukan oleh kandidat calon dan tim sukses mereka. Kegiatan ini merupakan sebuah upaya sistematis untuk mempengaruhi masyarakat, terutama calon pemilih, agar memberikan dukungannya kepada calon yang bersangkutan melalui mekanisme pemberian suara dalam pemilihan. Dari beragam bentuk komunikasi politik di atas, satu yang tidak kalah penting adalah komunikasi politik yang terjalin di antara masyarakat itu sendiri. Karena, kadangkala yang terjadi justru kampanye politik tidak 98